tirto.id - Pemerintah memutuskan tidak menyetujui rencana impor KRL bekas dari Jepang dalam rapat koordinasi dilakukan pada 21 Juni 2023 lalu. Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno berharap keputusan tersebut tidak mengganggu pelayanan untuk pengguna KRL.
"Kebanyakan diskusi lama lama nanti malah buat masalah lagi. Usulan sudah lama. Kalau misal mau beli yaudah barangnya kapan gitu. Jangan sampai ganggu perjalanan pengguna KRL," tegasnya kepada Tirto, Selasa (27/6/2023).
Sebelumnya, Pemerintah memutuskan mengimpor rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, skema pendanaan tersebut masih akan dibahas dengan Kementerian Keuangan.
"Keputusannya mengimpor kereta baru tidak bekas. Ya Alhamdulillah, kan kalau baru lebih bagus secara teori. Sekarang tinggal permodalan seperti apa. Hasil rapat ini tentu akan disampaikan ke Kemenkeu, supaya bisa ada solusi," kata Erick.
Sementara itu, VP Corporate Secretary KCI, Anne Purba sebelumnya menuturkan pihaknya terus melakukan upaya-upaya dalam memenuhi kebutuhan pengadaan sarana kereta baru guna mengakomodir pengguna yang saat ini sudah diangka 850 ribu orang per hari. Adapun volume tertinggi pada tahun ini mencapai 975 ribu orang, dan akan terus bertambah.
"KAI Commuter menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholders atas dukungannya dalam proses pengadaan sarana kereta baru ini. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan operasional lima tahun ke depan," imbuhnya.
Anne menambahkan KCI juga telah berkontrak dengan PT INKA untuk pengadaan 16 trainset KRL baru dalam rangka penambahan kapasitas. Rangkaian kereta itu akan dikirimkan secara bertahap pada 2025 - 2026.
Sementara untuk replacement dengan adanya rencana konservasi dilakukan dengan mendatangkan sarana KRL baru di tahun 2024 sebanyak 3 trainset, retrofit 19 KRL yang dimulai tahun ini, dan mendatangkan 8 KRL baru pada 2027.
"Dengan demikian, total 24 trainset baru akan didatangkan dari PT INKA sampai 2027. Ini adalah bentuk dukungan KAI Commuter untuk produksi KRL dalam negeri, yang pastinya akan tumbuh terus," ujar Anne.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin