Menuju konten utama

Bahlil Menduga Pembatasan BBM Subsidi Mundur dari 1 Oktober 2024

Pembatasan BBM Subsidi masih maju mundur. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, lagi-lagi ragu pembatasan BBM Subsidi akan diberlakukan mulai 1 Oktober 2024.

Bahlil Menduga Pembatasan BBM Subsidi Mundur dari 1 Oktober 2024
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia ditemui usai acara Kumparan Green Initiative Conference 2024 di Jakarta, Rabu (25/9/2024). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menilai pembatasan Pertalite dan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi lainnya tidak akan diterapkan mulai 1 Oktober 2024. Pasalnya, aturan terkait siapa saja yang berhak menggunakan BBM subsidi belum rampung dibahas oleh Kementerian ESDM.

Feeling saya belum [akan dilaksanakan pembatasan BBM subsidi]. Feeling saya belum,” katanya, saat ditemui di Kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2024) lalu.

Bahlil menegaskan, target penerima BBM subsidi harus dibahas dengan matang. Dengan begitu, penyaluran BBM subsidi pun akan tepat sasaran dan tak akan seperti yang terjadi sekarang, yakni lebih banyak dikonsumsi oleh orang-orang kaya.

“Kita masih bahas, masih bahas agar betul-betul aturan yang dikeluarkan itu mencerminkan keadilan. Apa yang saya maksud keadilan? Targetnya adalah bagaimana subsidi yang diturunkan BBM itu tepat sasaran. Jangan sampai tidak tepat sasaran,” katanya.

Meski pembatasan BBM subsidi berpeluang batal diberlakukan mulai bulan depan, Pertamina akan tetap menggenjot penjualan BBM subsidi dengan kode QR My Pertamina di Subsiditepat.mypertamina.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, mengatakan pembelian BBM subsidi dengan kode QR dilakukan agar penyaluran BBM bersubsidi lebih terjaga dan tepat sasaran. Dengan begitu, penyaluran subsidi BBM oleh Pertamina tidak akan melebihi yang ditargetkan pemerintah.

“Kita dorong QR code untuk [penjualan] Pertalite. Kita harap bisa lebih optimal lagi penyaluran BBM bersubsidi, lebih tepat sasaran, sehingga kita bisa jaga kuota,” jelasnya melalui aplikasi perpesanan kepada Tirto, Kamis (26/9/2024).

Fadjar tak menyebutkan berapa besar penyaluran BBM subsidi melalui kode QR My Pertamina. Namun, dari data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), implementasi digitalisasi di SPBU Pertamina telah membuat pertumbuhan penjualan solar subsidi melandai, pada periode 2022-2023 hanya tumbuh sebesar 3 persen. Capaian ini jauh lebih rendah dibanding periode 2018-2019 yang tumbuh 4 persen maupun pada periode 2017-2019 yang tumbuh hingga 7 persen.

Baca juga artikel terkait BBM SUBSIDI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi