Menuju konten utama

Bahaya Stigma Terhadap Mereka yang Berjuang Melawan Covid-19

Berikut adalah cara melawan stigma terhadap mereka yang berjuang sembuh dari virus corona Covid-19. 

Bahaya Stigma Terhadap Mereka yang Berjuang Melawan Covid-19
Ilustrasi Corona. foto/istockphto

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang mengkampanyekan gerakan Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Menghindari Kerumuman atau yang sering disingkat sebagai 3M. Tujuannya, untuk mencegah penyebaran serta penularan virus corona Covid-19 di seluruh Indonesia.

Oleh karena itu, imbauan tersebut menjadi penting untuk dilaksanakan, terutama melindungi orang tua seperti kakek, nenek, bahkan ayah dan ibu yang tinggal di rumah bersama kita, karena orang dengan usia lanjut adalah mereka yang rentan tertular virus corona.

Kendati demikian, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melalui situs resminya menyatakan, orang-orang yang sedang berjuang melawan dan sembuh dari corona Covid-19 ini sering kali mendapatkan stigma buruk. Hal itu bisa membuat seseorang tersebut merasa terkucilkan atau diabaikan.

Apalagi, para tenaga kesehatan yang terjangkit oleh pasien Covid-19, selain harus berjuang untuk sembuh, stigma itu tentu akan menambah beban mereka. Menurut Satgas, stigma itu akan sangat mengganggu upaya menghentikan wabah.

Dengan adanya stigma ini, orang akan merasa khawatir akan dijauhi dan diperlakukan buruk sehingga menghindari tes atau pengobatan. Dan selanjutnya, hal ini akan berdampak pada meningkatnya penyebaran virus dan semakin sulit dalam mengontrol wabah.

Apalagi, virus corona tidak pandang bulu dan dapat menyerang siapa pun, baik selebriti, pejabat, orang kaya, miskin, bahkan tua dan muda. Semua berpotensi untuk terkena. Ditambah lagi, sebagian orang yang positif biasanya tidak menunjukkan gejala sehingga sulit dideteksi.

Cara Melawan Stigma

Satgas Penanganan Covid-19 telah membagikan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melawan stigma antara lain:

  1. Jangan berbagi ketakutan dan kepanikan apalagi yang memojokkan mereka yang telah dites positif atau tenaga kesehatan dan pihak lain yang bekerja untuk mengatasi wabah.
  2. Tunjukkan empati dan kasih sayang pada orang yang diketahui terkena virus. Anda dapat memberikan pesan atau video call bersama keluarganya.
  3. Cari tahu lebih banyak tentang COVID-19, pelajari apa yang perlu dilakukan untuk melindungi diri dan jangan terjebak pada hoaks atau informasi keliru. Mengetahui fakta akan mengurangi ketakutan dan kecemasan.

Selain itu, jangan pernah memberikan sitgma buruk terhadap penderita Covid-19, usahakan selalu menunjukkan kebaikan pada mereka yang terdampak dan ikuti saran-saran ahli sebagai berikut:

  1. Selalu jaga jarak dengan orang lain minimal 1-2 meter.
  2. Sering cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir minimal selama 20 detik.
  3. Gunakan masker bila 1) harus keluar rumah, 2) saat di rumah dalam keadaan sakit atau 3) sedang merawat orang sakit.
  4. Cari pertolongan medis bila Anda mengalami gejala demam, batuk kering dan sesak napas.

----------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH