Menuju konten utama

Bagaimana Cara Pakai Masker Kain yang Benar untuk Cegah COVID-19?

Cara memakai masker kain yang benar untuk mencegah infeksi virus corona Covid-19.

Bagaimana Cara Pakai Masker Kain yang Benar untuk Cegah COVID-19?
Petugas memakaikan masker kepada warga yang kedapatan tidak mengenakan masker saat digelar razia penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total di wilayah perbatasan DKI Jakarta dengan Tangerang Selatan di Bintaro, Jakarta, Senin (14/9/2020).ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Mencegah infeksi virus corona Covid-19 bisa dilakukan dengan tiga cara: memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Ada tiga jenis masker yang disarankan Kementerian Kesehatan untuk dipakai dalam pencegahan infeksi virus corona Covid-19, yaitu masker N95, masker bedah (medis), dan masker kain.

Masker N95 adalah yang paling efektif mencegah masuknya virus, tetapi masker ini diutamakan untuk tenaga medis atau orang-orang yang berkontak langsung dengan pasien positif Covid-19. Masyarakat sehari-hari bisa menggunakan dua pilihan, masker bedah (medis), atau masker kain.

Masker bedah (medis) merupakan masker sekali pakai yang bisa dibeli di apotek atau swalayan, sedangkan masker kain relatif lebih mudah ditemukan, bahkan bisa dibuat sendiri. Oleh karena itu, masker kain bisa jadi pilihan terjangkau dan cukup efektif untuk mencegah infeksi virus.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro dan tim #satgascovid19 mengingatkan agar semua orang wajib memakai masker selama masa pandemi virus corona Covid-19.

Namun, penggunaan masker ini harus dilakukan dengan benar agar Anda tidak terpapar virus. Bagaimana memakai masker yang benar? Simak cara #pakaimasker seperti paparan Reisa berikut ini.

Masker kain yang direkomendasikan adalah masker yang memiliki 3 lapisan kain. Lapisan pertama adalah lapisan kain hidrofilik seperti katun, kemudian dilapisi oleh kain yang bisa mendukung viltrasi lebih optimal, seperti katun atau polyester.

Lapisan ketiga atau bagian masker paling luar menggunakan lapisan hidrofobik atau bersifat anti-air seperti terbuat dari polypropylene.

"Masker kain ini dapat dicuci dan dipakai kembali. Oleh karena itu pencucian dan penyimpanan harus tepat," katanya.

Masker kain dapat dipakai maksimal hanya 4 jam dan harus ganti dengan masker baru dan bersih. Apabila masker yang dipakai basah atau lembab harus segera diganti. Masyarakat disarankan membawa beberapa masker untuk beraktivitas, penggunaan masker pun harus tepat seperti menutup hidung dan mulut.

Cara melepas masker cukup dengan menarik bagian tali dan langsung disimpan ke kantong kertas atau plastik tertutup guna mencegah penyebaran virus ke barang di sekitarnya.

"Pemakaian masker hanya dapat efektif apabila kita menerapkan protokol kesehatan lainnya dengan aktif seperti cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak fisik," ujarnya.

Jika kita tak menerapkan protokol kesehatan, kita bisa kehilangan orang-orang yang kita sayang, ibu, ayah, saudara, dan lain-lain. Oleh karena itu, selalu #ingatpesanibu untuk melaksanakan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun).

Pada awal Juni 2020, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk menganjurkan masyarakat memakai masker non-medis dalam situasi dan keadaan tertentu terutama saat Covid-19.

"Dalam konteks pandemi Covid-19 WHO menganjurkan semua orang menggunakan masker dan tetap harus menghindari kerumunan, jaga jarak fisik minimal 1 meter dengan orang lain terutama dengan mereka yang mengalami gejala batuk, flu, bersin, dan lain-lain," ucap Reisa.

____________________

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH