tirto.id - Pemerintah menggalakan gerakan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Gerakan ini penting demi melindungi dan keluarga, terutama jika di rumah kita tinggal bersama ayah, ibu, kakek, atau nenek yang sudah lanjut usia.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 hingga Rabu (30/9/2020), terdapat 287.008 kasus positif virus Corona yang terkonfirmasi di seluruh Indonesia. 61.321 di antaranya (21,4 persen) adalah kasus aktif, 214.947 pasien (74,9 persen) dinyatakan sembuh, sedangkan 10.740 orang (3,7) persen meninggal.
Kelompok usia 60 tahun atau lebih adalah kelompok yang paling rentan terpapar COVID-19. Jumlah kasus positif dari kelompok usia ini adalah 10,7 persen dari total kasus positif virus Corona yang terkonfirmasi hingga Rabu (30/9). Sementara itu, pasien sembuh COVID-19 dari kelompok usia 60 tahun atau lebih mencapai 9,4 persen dari keseluruhan rentang usia.
Dari data kasus meninggal karena COVID-19 di Indonesia, 41,6 persen di antaranya adalah mereka yang berasal dari kelompok usia 60 tahun ke atas. Sementara itu, 13,5 persen dari kelompok usia 46-59 tahun, diikuti 3,9 persen dari usia 19-30 tahun, lalu 1 persen dari usia 6-18 tahun, dan 0,8 persen dari usia 0-5 tahun.
Berdasarkan data Pusat Analisis Determinan Kesehatan (PADK) Kementerian Kesehatan, seiring dengan pertambahan usia, tubuh akan mengalami berbagai penurunan. Ini meliputi penurunan fungsi organ dan gerak, juga imunitas, yang tidak dapat seperti ketika masih muda.
Sistem imun yang sudah melemah ditambah adanya penyakit kronis dapat meningkatkan risiko COVID-19 pada lansia. Risiko ini tidak hanya berupa meningkatnya potensi infeksi virus Corona, tetapi juga risiko gangguan lebih parah terhadap lansia, bahkan hingga meninggal, seperti yang dapat dipantau dari data perkembangan COVID-19 di Indonesia.
Tips Cegah Virus Corona untuk Lansia
Menurut WHO, pandemi COVID-19 adalah tantangan bagi setiap lansia di berbagai penjuru dunia. Mereka mesti mengubah rutinitas harian, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, dan mengurangi kontak fisik dengan anggota keluarga lain, di samping meningkatnya kecemasan terhadap penyakit dan kematian.
Oleh karenanya, penting bagi lingkaran terdekat lansia untuk memberikan pemahaman soal hal-hal yang mesti dilakukan selama pandemi COVID-19.
Pandemi bukan berarti merenggut paksa kerinduan mereka melihat anak dan cucu. Pandemi bukan berarti pula menyingkirkan mereka dari hubungan sosial dan aktivitas sehari-hari. Pandemi COVID-19 dapat dijadikan momentum bagi lansia untuk mendorong gaya hidup lebih sehat.
Berdasarkan rilis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (bkkbn), terdapat setidaknya 7 tips untuk mendukung lansia di sekitar kita dalam menjalani hidup selama pandemi COVID-19.
- Pertama, memberikan pengertian tentang COVID-19 dan dampaknya dengan bahasa sederhana, mudah dimengerti, dan halus. Keluarga mesti memastikan lansia paham dan menerima kondisi yang membuat aktivitas mereka lebih terbatas.
- Kedua, tetap menjaga kondisi lingkungan sekitar lansia yang bersih, layak, aman, dan nyaman. Keluarga dapat memastikan lansia cukup berjemur di bawah sinar matahari, pada sekitar pukul 9 hingga 10 pagi.
- Ketiga, memastikan lansia cukup istirahat dan tidur, minimal 6 hingga 8 jam sehari.
- Keempat, memastikan lansia makan makanan dengan gizi seimbang, yang meliputi cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu, pastikan orangtua cukup minum, sayur, dan buah-buahan.
- Kelima, menjaga jarak dengan orang lain (1 meter atau lebih). Penting untuk mengingatkan lansia untuk sering mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, dengan pendekatan lembut, lansia perlu diingatkan untuk membatasi aktivitas sosial seperti arisan, reuni, atau berbelanja, yang berpotensi mendekati keramaian.
- Keenam, penting pula bagi keluarga untuk mengajak atau menganjurkan lansia melakukan kegiatan menyenangkan, misalnya membaca buku, merawat tanaman, atau menggunakan bantuan teknologi komunikasi untuk mengobati kerinduan terhadap anak atau cucu yang tinggal jauh.
- Ketujuh, memastikan lingkaran terdekat di rumah mematuhi protokol kesehatan sebelum mendampingi kakek atau nenek dalam beraktivitas.
---------------------------
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Editor: Agung DH