tirto.id - Gempa berkekuatan 6,9 SR meruntuhkan sebagian tembok Cina. Tembok besar itu dilaporkan mengalami keruntuhan sepanjang dua meter di daerah Shandan, Provinsi Gansu, China Barat Laut, yang berjarak 114 kilometer dari pusat gempa di daerah Menyuan.
Global Times melaporkan, usai gempa itu terjadi, pihak berwenang mengorganisir pemeriksaan peninggalan budaya lokal dan menemukan situs runtuh. Namun demikian, mereka langsung memasang pelindung utama dan restorasi sedang dilakukan.
Beberapa kota besar merasakan getarannya. Meski tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi sembilan orang dilaporkan mengalami luka-luka, di antaranya delapan sudah dipulangkan dari rumah sakit dan satunya lagi masih dalam pengawasan.
Sejarah Tembok Cina
Tembok besar Cina adalah benteng luas yang didirikan di masa Cina kuno, salah satu bangunan terbesar yang pernah dikerjakan. Tembok Cina sebenarnya terdiri dari banyak tembok. Sebab, banyak di antaranya sejajar satu sama lain. Bangunan itu dibangun sekitar dua milenium, melintasi Cina utara dan Mongolia selatan.
Laman Britannica menuliskan, tembok yang paling luas dan terpelihara dengan baik ini berasal dari Dinasti Ming (1368-1644) dan membentang sejauh 5.500 mil (8.850 km) timur ke barat dari Gunung Hu dekat Dandong, tenggara Provinsi Liaoning, ke Jiayu Pass di barat Jiuquan.
Saat melintasi pedesaan Cina, tembok ini terlihat menelusuri puncak bukit dan gunung. Seperempat panjangnya hanya terdiri dari penghalang alami seperti sungai dan pegunungan.
Hampir semua sisanya (sekitar 70 persen dari total panjang) adalah dinding yang dibangun dengan bentangan kecil berupa parit. Walaupun bagian tembok yang panjang sekarang menjadi reruntuhan atau telah hilang sama sekali, itu masih merupakan salah satu struktur yang luar biasa di Bumi . Tembok Besar ditetapkan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1987.
Seperti dilansir laman History, total panjang tembok Cina ini sekitar lebih dari 13.000 mil dan terletak di Cina utara. Awalnya, tembok ini digagas oleh Kaisar Qin Shi Huang pada abad ke=3 SM. Bangunan ini ditujukan untuk mencegah serangan.
Kendati demikian, tembok Cina ini dibangun pada abad ke-14 sampai 17 M, selama dinasti Ming. Meskipun tembok besar ini tidak pernah efektif mencegah penjajah memasuki Tiongkok, tapi ia berfungsi sebagai simbol dari kekuatan abadi peradaban Tiongkok.
Editor: Iswara N Raditya