tirto.id - Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan hasil pemikiran manusia yang logis (ilmu pengetahuan) dan penerapannya dalam kehidupan (hasil nyata berupa teknologi).
Berdasarkan catatan Tim CIPG dalam Lanskap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Indonesia (2017:iX), terungkap bahwa IPTEK sebenarnya diupayakan agar masalah yang sedang dihadapi manusia bisa dipecahkan dan diantisipasi.
Bukan hanya itu, bahkan IPTEK juga ada untuk menyediakan teknologi yang berhasil dibuat berdasarkan penelitian, pengembangan, dan penerapan pemikiran.
Menurut Puji Lestari dalam Antropologi Kelas 12 (2006:53), diungkapkan bahwa perkembangan dan pertumbuhan IPTEK bisa ditarik jejaknya sejak awal munculnya manusia.
Sejak dahulu, ternyata manusia telah memiliki pengetahuan terkait keadaan alam yang ada di sekelilingnya. Bahkan, mereka menciptakan beberapa teknologi yang bisa digunakan pada masanya sebagai jawaban atas permasalahan yang mereka terima ketika itu.
Lantas, bagaimana sebenarnya periodisasi perkembangan IPTEK dari zaman ke zaman?
Pertumbuhan IPTEK dari Masa ke Masa
Manusia sejak awal mulai melakukan aktivitas dengan pemikiran yang mereka miliki. Secara tidak sadar mereka telah mengembangkan sesuatu yang bisa disebut sebagai teknologi. Bahkan, teknologi yang hanya disadari beberapa kalangan ini berlanjut hingga saat ini. Berikut penjelasan zaman perkembangan IPTEK.
1. Zaman Purba (4 Juta Tahun Silam)
Periode ini disebut juga sebagai masa praaksara atau prasejarah. Ilmu saat itu berkembang dan dapat dilihat dari cara manusia purba yang mulai mampu mengamati, membedakan, memilih, mencoba, dan menyadari kesalahan.
Kita sebut saja ketika itu manusia purba masih berkelana mencari makanan dan hidup berpindah tempat (nomaden). Ketika mereka sudah menyadari bisa tinggal di suatu tempat dengan bercocok tanam, mereka punya pengetahuan baru. Bahkan, teknologi-teknologi yang menyokong mereka melakukan kegiatan tersebut pun lahir.
Masa akhir ini dimulai ketika manusia dahulu sudah mengenal tulisan dan bisa berhitung. Ketika itu, mereka mulai mencatat bagaimana sistem kalender dan perbintangan (dilakukan orang Mesir Kuno, Sumeria, dan Babilonia).
2. Zaman Yunani (600-200 SM)
Fase ini ditandai dengan kemajuan berpikir manusia, Yunani disebut sebagai pusatnya ketika itu. Manusia yang sebelumnya tidak menyadari perihal eksistensi segala yang ada di dunia mulai berpikir kritis.
Hal-hal tabu yang tidak bisa dijelaskan sebelumnya pun akhirnya terungkap. Tokoh-tokoh terkenal dari Yunani ini bernama Pythagoras (teori pitagoras), Socrates (metode berpikir kritis dan ilmu etika), Plato (teori di balik alam ada sebuah ide), Aristoteles (Logika, Biologi, dan Metafisika), Archimedes (hukum alam), Ptolomeus (penyusun peta bumi), dan lain-lain.
3. Zaman Pertengahan (31 SM-628 M)
IPTEK yang sudah berkembang sebelumnya akhirnya menurun pada awal abad pertengahan. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya agama Kristen di Eropa yang mengatur segala hukum dengan embel aturan Tuhan.
Oleh karena itu, Gereja tidak mengizinkan masyarakat untuk berpikir kritis ketika itu. Sedangkan di Timur, Islam yang berkembang malah memberikan kemajuan yang begitu pesat pada IPTEK.
Mereka yang mengembangkan IPTEK ketika itu antara lain Al Khawarizmi (teori Al Jabar), Omar Khayyam (ahli sastra dan matematikawan). Selain itu, ada Al Razi, Ibnu Sina, dan Abu Qasim yang berfokus pada bidang kedokteran. Terakhir, terdapat Ibnu Rusyd yang menerjemahkan buku hasil karya Aristoteles di zaman IPTEK sebelumnya.
4. Zaman Modern (658 M-Sekarang)
Kendati zaman kegelapan pernah terjadi di Eropa, perkembangan IPTEK di sana akhirnya meningkat kembali berkat Renaissance (zaman pencerahan). Pengetahuan pun berkembang pesat kembali, mulai dari Leonardo Pisa yang meneruskan penelitian mengenai ilmu aljabar hingga pengembangan pengetahuan akan tata surya (Copernicus, Galileo, dan Kepler).
Di zaman pencerahan ini, ternyata pengetahuan dan teknologi benar-benar melesat karena memprioritaskan kemampuan akal. Mereka yang sebelumnya terbatas pikirannya karena dogma agama pada zaman ini mulai lepas dan berpikir sekreatif serta selogis mungkin.
Zaman sekarang atau modern ini, ilmu pengetahuan dan teknologi rupanya sudah tumbuh sangat jauh dari manusia-manusia dahulu. Saat ini, kita dapat melihat perkembangan sebelumnya mempengaruhi teknologi saat ini. Contohnya, kini sudah ada teknologi informasi dan komunikasi yang lebih memudahkan manusia dalam berinteraksi.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Ibnu Azis