tirto.id - Jumlah kasus harian COVID-19 di Amerika Serikat terus menurun, dengan peningkatan yang dilaporkan hanya terjadi di sembilan negara bagian.
Menurut angka dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), jumlah rata-rata kasus baru di AS turun menjadi sekitar 23.000 per hari pada minggu lalu, ada selisih sekitar 8.000 lebih sedikit dari minggu sebelumnya.
Secara keseluruhan, jumlah kasus COVID-19 baru dalam sepekan terakhir turun 26 persen secara nasional dan ini terjadi dalam waktu berturut-turut selama 6 minggu terakhir. 180.000 kasus adalah jumlah mingguan terendah dalam hampir setahun.
Untuk jumlah kematian akibat COVID-19 juga mengalami penurunan 5 persen menjadi 3.969 jiwa minggu terakhir ini, dan menjadi yang terendah sejak Maret 2020. Kematian terkait COVID-19 di Amerika Serikat hingga kini telah melampaui 590.000.
Secara keseluruhan, Amerika Serikat telah mengonfirmasi lebih dari 33 juta kasus COVID-19 sejak pandemi dimulai.
Sementara pasien yang masih mendapatkan rawat inap sekarang mencapai 22.689, jumlah ini sekitar 3.000 lebih sedikit dibanding seminggu yang lalu.
Dilansir Healthline, para ahli mengatakan meski saat ini angka kasus baru Covid-19 terus mengalami penurunan setiap minggunya, tetapi warga masih perlu untuk tetap berhati-hati.
William Schaffner, seorang ahli penyakit menular dari Vanderbilt University di Tennessee memperkirakan, kasus COVID akan terus menurun secara perlahan karena semakin banyak orang yang secara bertahap divaksinasi.
"Penurunan akan dipercepat jika lebih banyak orang menerima vaksin dengan cepat. Sebaliknya, kasus akan meningkat jika varian baru muncul yang mampu menghindari perlindungan vaksin,” katanya.
Senada dengan Schaffner, Jamila Taylor, direktur reformasi perawatan kesehatan The Century Foundation berharap tren ini terus berlanjut.
"Namun, saya prihatin dengan varian baru yang lebih menular. Saya berharap booster segera tersedia dan orang-orang terus mendapatkan vaksinasi,” ujarnya
Penurunan kasus yang stabil ini lantas mendorong CDC mengeluarkan pedoman masker baru pada bulan ini, yang menyatakan bahwa orang yang divaksinasi penuh tidak perlu memakai penutup wajah di sebagian besar situasi luar dan dalam ruangan.
Kedua pakar tersebut mengatakan bahwa keputusan tersebut benar, tetapi mereka mencatat ada beberapa kebingungan, dan hal-hal tidak akan segera berubah.
“Saya pikir itu telah membingungkan publik. Selain itu, tidak ada cara untuk mengetahui siapa yang telah divaksinasi dan siapa yang tidak, jadi ketakutan juga bermain di sini," jelas Taylor.
Nantinya, kata dia, banyak orang yang masih terus memakai masker karena kurangnya kepercayaan bahwa orang lain memang sudah divaksinasi.
"Terlepas dari rekomendasi baru dari CDC, banyak bisnis masih membutuhkan masker di dalam ruangan,” imbuhnya.
“Saya berharap pedoman CDC yang baru memotivasi beberapa orang untuk menerima vaksin karena ada imbalan nyata untuk bisa berada di dalam tanpa harus memakai masker,” tambah Schaffner.
Pada minggu ini, sembilan negara bagian melaporkan peningkatan kasus COVID-19, dibandingkan dengan empat negara bagian pada minggu sebelumnya.
CDC melaporkan bahwa Florida memiliki kasus paling baru dalam 7 hari terakhir, dengan 17.581. Itu sekitar 4.000 lebih sedikit dari minggu sebelumnya.
Texas berada di urutan kedua dengan 10.928 kasus baru minggu lalu, jumlahnya l2.000 lebih sedikit dari minggu sebelumnya.
Lalu Pennsylvania berada di urutan ketiga dengan 9.447 kasus, yakni sekitar 3.000 lebih sedikit dari minggu sebelumnya. Selanjutnya, Illinois dengan 9.227 kasus baru, sekitar 1.500 lebih sedikit dari minggu sebelumnya.
CDC melaporkan bahwa per kapita, Delaware memimpin dengan 135 kasus per 100.000 penduduk selama 7 hari terakhir, meskipun negara bagian memproses tumpukan kasus yang mungkin telah meningkatkan rata-rata ini.
Wyoming berada di urutan kedua dengan 99 kasus per 100.000 penduduk, diikuti oleh Virginia Barat dan Colorado dengan masing-masing 95 kasus per 100.000 penduduk.
Ada 18 negara bagian yang melaporkan peningkatan kematian COVID-19 minggu lalu, dibandingkan dengan 14 negara bagian pada minggu sebelumnya.
Florida mencatat kematian COVID-19 terbanyak selama 7 hari terakhir dengan 368, meningkat sekitar 20 dari minggu sebelumnya.
Texas berada di urutan kedua dengan 258 kematian yang dilaporkan, sekitar 60 lebih sedikit dari minggu sebelumnya. Itu diikuti oleh Illinois dan Pennsylvania, dengan masing-masing 210 kematian. Ohio berada di urutan kelima dengan 181 kematian.
California, yang melaporkan 260 kematian pada minggu sebelumnya, hanya mencatat 18 kematian pada minggu terakhir ini.
Perkembangan Vaksinasi di AS
Menurut laporan CDC, ada lebih dari 359 juta dosis vaksin COVID-19 yang diberikan di seluruh negeri.
Lebih dari 164 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis. Itu lebih dari setengah populasi orang dewasa di negara ini. Sementara 131 juta orang lebih telah divaksinasi secara penuh, dan jumlahnya sepertiga lebih dari total populasi.
Dikutip dari CNN, setidaknya setengah dari populasi orang dewasa di 50 persen negara bagian telah divaksinasi secara penuh.
California telah memberikan dosis vaksin paling banyak, yakni lebih dari 37 juta. Lalu diikuti oleh Texas dengan lebih dari 22 juta.
New York telah memberikan lebih dari 19 juta dosis, sedangkan Florida telah memberikan lebih dari 18 juta. Pennsylvania berada di urutan kelima dengan lebih dari 12 juta.
Namun, tidak satu pun dari negara bagian tersebut yang berada di lima besar dalam hal dosis yang diberikan per 100.000 orang:
Vaksinasi terbanyak per 100.000 penduduk, yakni:
1. Vermont: 120.276
2. Massachusetts: 112.494
3. Connecticut: 110.260
4. Hawaii: 110.210
5. Maine: 107.650
Awal bulan ini, vaksin Pfizer-BioNTech mulai diberikan kepada anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun. Selama minggu pertama, lebih dari 600.000 anak dalam kelompok usia ini menerima vaksin COVID-19 di Amerika Serikat.
Para ahli mengatakan, jumlah tambahan orang yang memenuhi syarat untuk vaksinasi merupakan perkembangan positif.
“Penting untuk melindungi anak-anak itu sendiri dari risiko penyakit COVID yang parah serta dari masalah COVID yang berkepanjangan. Selain itu, memvaksinasi anak-anak berusia 12 tahun ke atas akan berkontribusi pada tujuan kekebalan kawanan,” kata Schaffner.
"Ini sangat penting. Kami tidak akan mencapai kekebalan kelompok tanpa anak-anak divaksinasi. Anak-anak juga ingin sekali kembali ke kenormalan, termasuk kembali ke sekolah dan kemampuan untuk bersosialisasi dan bersama teman. Ini adalah langkah ke arah yang benar," tutup Taylor.
Editor: Agung DH