Menuju konten utama

Bagaimana Cara Mengatasi Agar Anak Mau Makan Sayur?

Orangtua harus tahu terlebih dulu apa yang menjadi penyebab anak enggan makan sayur.

Bagaimana Cara Mengatasi Agar Anak Mau Makan Sayur?
Ilustrasi anak tidak suka makan sayur. foto/Istockphoto

tirto.id -

Sayur menjadi salah satu asupan makanan yang penting bagi anak-anak untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Dilansir dari laman Raising Children, sayuran memberi anak Anda energi, vitamin, anti oksidan, serat, dan air. Sayuran juga membantu melindungi anak Anda dari penyakit kronis di kemudian hari, termasuk penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker.

Meski begitu, tak sedikit anak yang enggan makan sayur hingga anak yang cenderung pilih-pilih untuk makan jenis sayur tertentu. Lantas bagaimana cara untuk menghadapi dan mengatasi anak yang tidak suka sayur agar mau menyantap makanan yang penting bagi kesehatannya tersebut?

Peneliti Ekonomi Kesehatan Mutia A. Sayekti, S.Gz, MHEcon mengatakan sebelum mencari cara agar anak mau makan sayur, orangtua harus tahu terlebih dulu apa yang menjadi penyebab anak enggan makan sayur.

"Kita hilangkan atau kurangi penyebabnya," kata Mutia seperti dilansir dari laman Antara.

Bisa jadi ada anak yang langsung menolak begitu melihat ada sayuran hijau di piringnya karena trauma merasakan pahitnya sayur mayur.

"Rata-rata kalau pernah lihat hijau-hijau malas karena terbayang pahit, atau pernah trauma makan sayur pertama kali enggak enak jadi menolak," ujar dia.

Mutia menyarankan, bila har tersebut yang menjadi penyebabnya, maka bisa mengakalinya dengan mengolah agar tampilan sayur tertutup dengan bahan lain sehingga anak tidak tahu bahwa menu yang disajikan kepadanya adalah sayur.

Misalnya, mengukus sayur dan memotongnya kecil-kecil, kemudian mencampurkannya ke dalam bahan lain seperti telur agar rasa sayurnya tidak terlalu mencolok.

Namun, ia mengingatkan agar orangtua tetap memperhatikan masalah nutrisi dengan cara memilih cara memasak yang tidak terlalu banyak menghilangkan gizi.

Bila telur dimasak dengan suhu tinggi, maka campurkanlah potongan-potongan sayur ketika telur sudah setengah matang agar kandungan nutrisinya tidak banyak menguap.

Orangtua diminta menerapkan pedoman prinsip "Isi Piringku" yang mengandung gizi seimbang. Pedoman Isi Piringku mengacu pada konsumsi pembagian piring makan menjadi 2/3 makanan pokok, 1/3 lauk pauk, 2/3 sayur dan 1/3 buah.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya