tirto.id - Aparat kepolisian Australia dilaporkan berhasil menggagalkan upaya teroris yang ingin meledakkan sebuah pesawat dengan menggunakan bom rakitan. Hal itu dilakukan setelah sebelumnya aparat kepolisian melakukan penangkapan terhadap empat orang di Sydney.
Penggerebekan dilakukan oleh polisi pada hari Sabtu kemarin di beberapa rumah yang berkaitan dengan dugaan komplotan itu. Keempat orang tersebut dilaporkan terkait dengan organisasi teroris internasional, ISIS.
Berdasarkan laporan ABC News yang dikutip telegraph.co.uk menyebutkan polisi Australia sebenarnya masih perlu waktu untuk mengumpulkan banyak bukti. Namun, pemerintah Inggris memperingatkan bahwa mereka akan mengumumkan peringatan keamanan publik untuk perjalanan ke Australia jika penggerebekan tersebut tidak dilakukan segera.
“Mereka (polisi) telah mengetahui gangguan ini hanya tiga hari setelah mendapat informasi rahasia, dari salah satu partner agen dari luar negeri yang direncanakan sel ini dalam waku dekat,” kata Jacinta Carroll dari Institut Kebijakan Strategis Australia.
Hal tersebut, kata Carroll, menunjukkan bahwa ada sel terorganisir yang memiliki tingkat kemampuan teknis dan akses terhadap materi yang dinilai oleh pihak berwenang menimbulkan risiko yang sangat kredibel. Pemerintah Australia pun telah meningkatkan keamanan bandara Sydney sejak Kamis lalu setelah mendapatkan informasi tersebut.
Sejak Sabtu kemarin, pengamanan diperketat di semua bandara udara regional dan internasional di negeri Kanguru itu.
“Saya dapat melaporkan, semalam (Sabtu) telah digelar operasi kontra-terorisme untuk menggagalkan upaya teroris menjatuhkan sebuah pesawat,” kata PM Australia Malcolm Turnbull, seperti dikutip ABC News, pada 29 Juli lalu.
Turnbull pun memberikan saran agar para wisatawan di Australia untuk tiba di bandara lebih awal dari biasanya atau dua jam sebelum keberangkatan untuk memungkinkan pemeriksaan keamanan tambahan dan untuk meminimalkan beban bawaan.
Pesawat yang Ditarget
Menurut laporan The Australian sebagaimana dikutip telegraph.co.uk, para komplotan bermaksud membajak pesawat komersil dengan cara menyiram dengan menggunakan gas untuk penumpang.
Menurut informasi itu, polisi dilaporkan menemukan sebuah catatan dengan nomor penerbangan untuk penerbangan dari Jakarta menuju Sydney. Namun, ada juga laporan lain menyebutkan bahwa teroris ini ingin meledakkan pesawat penerbangan dari Australia ke Dubai atau mereka mungkin telah mencoba menyelundupkan bom ke penerbangan internasional dan mengalihkan perhatian mereka ke rute domestik.
Sementara berdasarkan laporan dailytelegraph.com.au menyebut bahwa mata-mata asing dari badan intelijen di Amerika Serikat dan Inggris yang membantu Australia menghancurkan sebuah rencana teroris untuk menurunkan penerbangan Etihad dari Sydney.
Laporan abc.net.udmenyebut bahwa kelompok tersebut diduga berencana menyembunyikan bom tersebut di penggiling daging dapur sebelum menyelundupkannya ke pesawat.
Australia memang termasuk salah satu negara yang gencar melawan terorisme selama ini. Negara tersebut bahkan telah membentuk kementerian luar biasa yang menggabungkan beberapa badan keamanan mereka termasuk dinas spionase dalam negeri, pasukan perbatasan, dan kepolisian nasional untuk menangani terorisme tersebut.
“Saya mengumumkan reformasi pengaturan intelijen nasional dan keamanan dalam negeri paling signifikan di Australia dan pengawasan mereka dalam 40 tahun lebih,” kata Perdana Menteri Malcolm Turnbull, seperti dikutip dari Antara, 18 Juli lalu.
Ia menambahkan “Kami mengambil beberapa elemen terbaik dari komunitas intelijen dan keamanan nasional serta membuat mereka lebih baik. Saat teroris mengembangkan metode mereka, kami harus mengembangkan respons kami.”
Pemerintah Australia pada September 2014 telah meluncurkan undang-undang keamanan baru di tengah kekhawatiran meningkatnya serangan individu yang terinspirasi oleh ISIS. Bahkan, seperti dikutip news.abs-cbn.com, sejak tahun 2014 polisi Australia telah menggagalkan 12 serangan teror.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti