Menuju konten utama

Badai di Hong Kong & Makau, 471 Penerbangan Gagal Berangkat

Sebuah badai dahsyat melanda Hong Kong dan Makau, kemarin, hanya beberapa hari setelah topan besar melanda wilayah ini untuk menewaskan sedikitnya 18 orang.

Badai di Hong Kong & Makau, 471 Penerbangan Gagal Berangkat
Hotel dan kasino Sands Macao terlihat di belakang pohon rusak setelah badai Hato dan badai tropis Pakhar menerjang Macau, China, Minggu (27/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu.

tirto.id - Sebuah badai dahsyat melanda Hong Kong dan Makau, kemarin, hanya beberapa hari setelah topan besar melanda wilayah ini untuk menewaskan sedikitnya 18 orang. Di tempat lain di Amerika Serikat, badai tak kalah besarnya menghajar pesisir Texas.

Kedua kota menaikkan status badai menjadi Topan 8 -tingkat peringatan tertinggi ketiga- pada awal Minggu (27/8/2017) ketika badai tropis besar "Pakhar" melanda wilayah itu, tempat para tim darurat masih berusaha memperbaiki kerusakan yang terjadi pada Rabu.

Sebanyak 206 jadwal penerbangan dibatalkan dan 471 lainnya tertunda akibat badai terbaru itu, sedangkan 44 penerbangan harus dialihkan, menurut Otoritas Bandara Hong Kong.

Cathay Pacific, maskapai kota itu, mengatakan "pembatalan, pengalihan dan penundaan" memang diperkirakan terjadi.

Semua pelayanan feri di Hong Kong dihentikan sampai status badai diturunkan di dua kota tersebut. Sebanyak 236 pohon yang rusak oleh topan pada Rabu, telah tumbang oleh badai terbaru di Hong Kong, dan ada 16 laporan terkait banjir.

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan pada Minggu, tetapi para petugas rumah sakit Hong Kong mengatakan 62 orang terluka. Di Makau delapan orang luka ringan, kata seorang juru bicara pemerintahan.

Sebuah kapal kargo asal Cina tenggelam di timur Hong Kong pada Minggu pagi, dan 11 awaknya berhasil diselamatkan.

Badai Pakhar ini membawa angin berkecepatan hingga 130 kilometer per jam di Hong Kong.

Pihak berwenang Makau mengeluarkan peringatan banjir terbaru karena toko-toko yang diterjang pada Rabu tetap ditutup pada Minggu pagi. Lampu lalu lintas masih padam karena belum ada sumber tenaga yang mengalir.

Pasokan air telah pulih namun bangunan dengan kerusakan pompa masih kekurangan air.

"Ini sulit tapi tidak ada yang bisa kita lakukan," kata pemilik toko Leung Chin-pang, yang kehabisan air sejak badai pertama melanda, seperti diberitakan Antara.

Baca juga artikel terkait BENCANA ALAM atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri