Menuju konten utama

Bacaan Surah Sholat Tarawih: at-Takatsur Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan surah pendek dalam sholat Tarawih bisa berupa Surat at-Takatsur (8 ayat).

Bacaan Surah Sholat Tarawih: at-Takatsur Arab, Latin, dan Artinya
Ilusrasi Ibadah di Rumah. foto/istockphoto

tirto.id - Surah at-Takatsur dapat menjadi salah satu surah yang dibaca ketika seseorang mengerjakan salat tarawih, baik ketika menjadi imam jamaah maupun ketika tarawih sendiri. Surah ini terdiri dari 8 ayat.

Salat tarawih adalah salat sunah pada malam hari yang dikerjakan selama bulan ramadan. Waktunya sesudah salat isya hingga fajar, atau sebelum datang waktu subuh. Keutamaan salat ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad, "Barangsiapa beribadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau" (H.R al-Bukhari).

Jumlah Rakaat Salat Tarawih

Salat tarawih dapat dikerjakan dengan 8 rakaat atau 20 rakaat. Dalil salat tarawih 8 rakaat adalah ucapan Aisyah bahwa Nabi tidak pernah melakukan salat sunah pada Ramadan atau bulan lebih dari 11 rakat. "Beliau salat 4 rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat lagi 4 rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat 3 rakaat (H.R. Bukharī).

Dalam Buku Saku Ramadan oleh Ma’ruf Khozin, dalil salat tarawih 20 rakaat adalah riwayat beberapa tabiin, misalnya Yazid bin Rauman yang berkata, “Umat Islam di masa Umar beribadah di malam bulan Ramadan dengan 23 rakaat."

Tata Cara Salat Tarawih

Salat tarawih 8 rakaat dapat dikerjakan dengan formasi 4-4-3, yaitu 4 rakaat salam, dilanjutkan 4 rakaat salam, ditutup 3 rakaat witir. Selain itu, tarawih juga dapat dilakukan dengan formasi 2-2-2-2-2-1 atau 2-2-2-2-2-3, yaitu 2 rakaat berturut-turut, ditutup dengan 3 rakaat witir sekaligus atau 3 rakaat witir yang dibagi menjadi 2 rakaat salam, diikuti 1 rakaat terakhir.

Sementara itu, salat tarawih 20 rakaat umumnya dikerjakan dengan formasi 2-2-2-2-2-2-2-2-2-2-2-1, atau 2 rakaat sekali salam hingga mencapai 20 rakaat, diikuti 3 rakaat witir yang dibagi menjadi 2 rakaat salam, dan dipungkasi 1 rakaat terakhir.

Bacaan Surah dalam Salat Tarawih

Ketika seseorang mengerjakan salat tarawih, setelah membaca Surah al-Fatihah, ia dapat membaca berbagai surah dalam Al-Qur'an. Akan lebih utama jika dalam 30 kali salat tarawih selama Ramadan, seseorang bisa khatam 30 juz, atau 1 juz setiap sekali salat tarawih.

Syekh Ibrahim al-Bajuri dalam Hasyiyah al-Bajuri ‘Ala Ibni Qasim mengatakan, "Melaksanakan tarawih dalam keseluruhan bulan (Ramadhan), dengan membaca satu juz di setiap malam, lebih utama daripada mengulang-ulang Surat ar-Rahman atau Hal Atâ ‘alal Insan atau Surat al-Ikhlas setelah masing-masing surat mulai dari at-Takatsur sampai al-Masad seperti yang ditradisikan penduduk Mesir."

Meskipun demikian, ini tidak bermakna, membaca surah-surah pendek jadi rendah nilainya. Bahkan, Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra menyebutkan, "Mengulang-ulang bacaan surat al-Ikhlas atau lainnya dalam satu rakaat atau setiap rakaat tarawih tidaklah sunah, tidak pula dikatakan makruh sesuai kaidah-kaidah kami, sebab di dalamnya tidak ada larangan khusus."

Terkait surat-surat yang ada dalam Al-Qur'an, Surah at-Takatsur bisa menjadi pilihan untuk dibaca setelah al-Fatihah. At-Takatsur sendiri terdiri dari 8 ayat. Disamping termasuk surah yang pendek, At-Takatsur pun mudah dihafal dan merupakan salah satu pilihan terbaik apalagi jika melangsungkan salat tarawih secara sendiri.

Surah at-Takatsur merupakan surah ke-102 dalam Al-Qur'an dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah, yang diturunkan setelah surah al-Kausar. Dinamakan At-Takasur (bermegah-megahan) lantaran diambil dari perkataan At-Takasur yang terdapat pada ayat pertama surah tersebut.

Bacaan Arab dan Latin Surah at-Takatsur dan Artinya

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ

al-hākumut-takāṡur

حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ

ḥattā zurtumul-maqābir

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ

kallā saufa ta'lamụn

ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ

ṡumma kallā saufa ta'lamụn

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ

kallā lau ta'lamụna 'ilmal-yaqīn

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ

latarawunnal-jaḥīm

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ

ṡumma latarawunnahā 'ainal-yaqīn.

ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ

ṡumma latus`alunna yauma`iżin 'anin-na'īm.

Artinya

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu.

Sampai kamu masuk ke dalam kubur.

Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).

Kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.

Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti.

Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim.

Kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri.

Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).

Baca juga artikel terkait BACAAN SHOLAT TARAWIH atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus