Menuju konten utama

Formasi Rakaat Sholat Tarawih dan Witir Versi Muhammadiyah

Dalam melaksanakan tarawih 8 rakaat dan witir 3 rakaat pada bulan Ramadhan, terdapat tiga jenis formasi rakaat yang dianjurkan oleh PW Muhammadiyah Jawa Timur. 

Formasi Rakaat Sholat Tarawih dan Witir Versi Muhammadiyah
Ilustrasi sholat. foto/istockphoto

tirto.id - Umat Islam disunnahkan melaksanakan salat tarawih sebagai bagian dari ibadah yang dikerjakan pada bulan ramadan. Menurut versi Muhammadiyah, terdapat tiga formasi salat tarawih yang bisa dipakai oleh warga Persyarikatan.

Dikutip dari pwmu.co, laman resmi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, tiga alternatif formasi rakaat dalam melangsungkan salat tarawih 8 rakaat dan witir 3 rakaat adalah:

  • formasi rakaat 4-4-3
  • formasi rakaat 2-2-2-2-2-1
  • formasi rakaat 2-2-2-2-3.
Untuk formasi pertama, yakni 4-4-3, tarawih dilakukan dengan melaksanakan salat 4 rakaat sekali salam sebanyak 2 kali. Kemudian dilanjutkan salat witir 3 rakaat sekaligus dengan sekali salam dan tanpa tasyahud awal.

Sedangkan pada formasi kedua, yaitu 2-2-2-2-2-1, tarawih dilaksanakan dengan sholat dua rakaat sekali salam sebanyak empat kali. Lalu, witir dilaksanakan dengan sholat dua rakaat sekali salam yang dilanjutkan sholat lagi satu rakaat sekali salam.

Sementara pada formasi 2-2-2-2-3, tarawih tetap dilaksanakan dengan sholat dua rakaat sekali salam sebanyak empat kali, sebagaimana cara yang kedua. Namun, witir dilakukan dengan salat tiga rakaat sekaligus, seperti pada cara yang pertama.

Dasar dari anjuran salat dua rakaat sekali salam saat melaksanakan tarawih, ialah hadis nabi yang diriwayatkan dari Aisyah R.A:

"Dari Aisyah, istri Nabi SAW, (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Pernah Rasulullah SAW melakukan shalat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan ‘Atamah hingga Subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau shalat witir satu rakaat," (HR. Bukhari).

Selain itu, dalam hadis lain, yang juga diriwayatkan dari Aisyah R.A, disebutkan bahwa:

"Dari Aisyah, (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Pernah Rasulullah SAW shalat malam 13 rakaat, beliau witir dengan 5 rakaat dan beliau sama sekali tidak duduk (di antara rakaat-rakaat itu) kecuali pada rakaat terakhir," (HR Muslim).

Mengenai formasi 4-4-3, Rasulullah juga pernah mengerjakan salat tarawih sejumlah empat rakaat dua kali dan diakhiri tiga rakaat. Dasarnya adalah hadis berikut ini:

"Dari Abu Salamah Ibn ‘Abd ar-Rahman (diriwayatkan) bahwa ia bertanya kepada Aisyah mengenai bagaimana shalat Rasulullah saw di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab: Nabi saw tidak pernah melakukan shalat sunat di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat tiga rakaat," [HR al-Bukhari dan Muslim].

Sebelum mengerjakan salat tarawih, disunahkan pula untuk melaksanakan sholat iftitah dengan dua rakaat.

Baca juga artikel terkait MUHAMMADIYAH atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Addi M Idhom