tirto.id - Membaca niat haji dan umroh adalah hal yang harus dilakukan ketika akan menjalankan kedua ibadah tersebut. Lafadz niat haji dan umrah tergolong pendek sehingga memungkinkan untuk dihafalkan dengan mudah.
Baik ibadah haji maupun umroh, keduanya sama-sama diawali membaca niat atau sering kali disebut dengan istilah ihram. Hanya saja yang membedakan, yakni ibadah haji termasuk sebagai rukun Islam, sedangkan umroh tidak.
Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab menjelaskan, ihram adalah niat dalam hati untuk melaksanakan ibadah haji maupun umroh.
Bacaan Niat Haji, Arab, Latin dan Artinya
Bacaan niat menjadi salah satu hal yang paling utama dalam setiap ibadah yang dilakukan baik sebelum salat, puasa, haji, maupun umroh. Niat juga menjadi pembeda antara satu ibadah dengan ibadah yang lainnya.
Berikut ini bacaan niat ibadah haji:
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بحَجًَةِ
Arab Latinnya:
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma hajjah.
Artinya:
"Aku niat melaksanakan haji dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berhaji."
Bacaan Niat Umrah, Arab, Latin, dan Artinya
Setiap orang yang ingin ihram tentunya harus berniat dalam hati, melafalkan dengan lisan, dan diiringi dengan mengucapkan lafal talbiyah.
Berikut ini bacaan niat umroh bahasa Arab dan terjemahannya:
نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بعُمْرَة
Arab Latinnya:
Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.
Artinya:
"Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berumrah."
Tata Cara Ibadah Haji yang Benar
Berikut ini rincian tata cara pelaksanaan ibadah haji yang benar sesuai dengan syariat islam :1. Memakai Pakaian Ihram
Pakaian ihram ini nantinya dipakai oleh jemaah laki-laki sebab tidak diperbolehkan untuk menggunakan pakaian yang menyerupai bentuk tubuh.Adapun pakaian ihram ini hanya berupa dua lembar kain lebar berwarna putih tanpa dijahit untuk menutup pundak dan menutup bagian bawah panggul seperti mengenakan sarung.
Sedangkan pakaian untuk jemaah perempuan harus menutup aurat tetapi tidak diperbolehkan menggunakan cadar.
2. Membaca Niat Haji
Sebelum melaksanakan ihram, para jemaah haji harus menjalankan beberapa sunah seperti mandi, berwudu, memakai pakaian ihram dan wewangian, kemudian dilanjutkan dengan membaca niat.3. Membaca Bacaan Talbiyah
Setelah dalam keadaan berihram dan membaca niat, para jemaah disunahkan untuk membaca bacaan talbiyah yang diulang-ulang setiap langkah menuju ke Baitul Haram.Bacaan talbiyah, yakni sebagai berikut :
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Arab Latinnya:
Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarikalaka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mula la syarika lak.
Artinya:
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.”
4. Wukuf di Padang Arafah
Ketika akan melakukan wukuf di Padang Arafah, para jemaah dianjurkan untuk banyak membaca zikir, tahmid, dan istighfar.5. Mabit atau Bermalam di Muzdalifah
Mabit di Muzdalifah ini dapat dilakukan oleh para jemaah hingga tengah malam atau, bahkan sampai selesai melaksanakan salat subuh.Selama mabit di Muzdalifah, jemaah haji akan diminta untuk mengambil batu kerikil sebanyak 40 hingga 70 butir untuk melempar jamrah di Mina.
6. Melempar Jamrah
Setelah sampai di Mina, para jemaah haji kemudian melakukan lempar jamrah dengan membaca “Bismillahi Allahu Akbar”.7. Tahalul Awal
Tahallul awal dilakukan dengan mencukur rambut minimal tiga helai. Dengan pelaksanaan tahalul awal ini menandakan bahwa jemaah sudah bisa kembali mengenakan pakaian biasa.8. Tawaf Ifadhah
Pelaksanaan tawaf ifadhah ini dilakukan ketika jemaah sudah sejajar dengan Hajar Aswad kemudian dilanjutkan dengan tawaf mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali.9. Sai
Sai adalah berjalan dari bukit Safa menuju bukit Marwa sebanyak tujuh kali yang diawali dengan menghadapkan badan ke Ka’bah dan membaca doa:بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرّحِيمِ أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ وَرَسُولِهِ
Arab Latinnya:
Bismillahirrahmaanir rahiim, abda’u bimaa bada’allahu bihi wa rasuulihi.
Artinya:
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, aku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan Rasul-Nya."
Ketika melaksanakan Sai dengan lari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa, para jemaah haji juga dianjurkan untuk membaca doa berikut :
Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, kabiiraa walhamdulillaahi katsiran wa subhanallahi bukratan wa ashiilaa.
10. Tahallul Kedua
Memasuki tahap tahallul kedua ini para jemaah tentunya telah selesai melakukan lempar jamrah, aqabah, tawaf ifadah dan sai. Hal ini juga berarti bahwa suami istri sudah terbebas dari larangan untuk melakukan hubungan suami istri.11. Mabit di Mina
Jemaah haji bermalam di Mina selama hari tasyrik, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Setelah matahari tergelincir di siang hari pada hari tasyrik, para jemaah haji diminta untuk melemparkan tiga jamrah yang masing-masing sebanyak tujuh kali.Apabila rangkaian kegiatan selama mabit di Mina sudah selesai, para jemaah haji dapat kembali ke Makkah dan seluruh rangkaian ibadah haji selesai.
12. Tawaf Wada
Tawaf wada atau tawaf perpisahan ini dilakukan setelah semua rangkaian ibadah haji sudah selesai.Tata Cara Ibadah Umrah yang Benar
Berikut rangkaian tata cara dalam pelaksanaan ibadah umroh:
1. Mandi
Mempersiapkan diri dengan mandi terlebih dahulu sebagaimana mandi junub kemudian memakai wewangian.2. Pakai Baju Ihram
Memakai pakaian ihram bagi laki-laki, sedangkan perempuan mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh sesuai syariat tanpa memakai cadar dan sarung tangan.3. Berihram dari Miqat
Berihram dari miqat untuk dengan mengucapkan:لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Arab Latinnya:
Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarikalaka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mula la syarika lak.
Artinya:
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.”
Dalam membaca talbiah di atas, dianjurkan bagi laki-laki untuk mengeraskan suaranya dan lirih bagi suara perempuan hingga tiba di Makkah.
4. Ketika Jemaah Sakit
Apabila merasa khawatir tidak dapat menyelesaikan rangkaian ibadah umroh karena sakit atau penghalang lain, diperbolehkan mengucapkan:اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَبَسْتَنِي
Arab Latinnya:
Allahumma mahilli haitsu habastani.
Artinya:
"Ya Allah, tempat tahallul di mana saja Engkau menahanku.”
5. Mendahulukan Shalat Fardu
Tidak ada syarat khusus untuk berihram. Namun, apabila waktunya bertepatan dengan waktu salat wajib, ihram dapat dilakukan setelah melakukan salat.6. Dianjurkan Mandi
Jika memungkinkan, jemaah umroh dianjurkan untuk mandi sebelum masuk kota Makkah.7. Mendahulukan Kaki Kanan
Masuk Masjidil Haram dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid:اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Arab Latinnya:
Allahummaf-tahlii abwaaba rohmatik.
Artinya:
"Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu."
8. Mendatangi Hajar Aswad
Menuju ke Hajar Aswad, lalu menghadapnya sambil membaca “Allahu akbar” atau “Bismillah Allahu akbar”, lalu mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya.Jika tidak memungkinkan untuk menciumnya, cukup dengan mengusapnya, lalu mencium tangan yang mengusap hajar Aswad.
Jika tidak memungkinkan untuk mengusapnya, cukup dengan memberi isyarat kepadanya dengan tangan.
9. Tawaf
Memulai tawaf umrah sebanyak 7 putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad pula. Disunahkan untuk berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama dan berjalan biasa pada 4 putaran terakhir.10. Mengusap Rukun Yamani
Disunahkan mengusap Rukun Yamani pada setiap putaran tawaf. Namun, tidak dianjurkan mencium Rukun Yamani. Apabila tidak memungkinkan untuk mengusapnya, tidak perlu memberi isyarat dengan tangan.11. Membaca Doa
Ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, disunahkan membaca:ِرَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
Arab Latinnya:
Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar.
Artinya:
"Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka," (QS. Al-Baqarah [2] 201).
12. Menuju Makam Ibrahim
Setelah tawaf, menutup kedua pundaknya, lalu menuju ke makam Ibrahim sambil membaca:وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى
Arab Latinnya:
Wattakhodzu mim maqoomi ibroohiima musholla.
Artinya:
"Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat," (QS. Al-Baqarah [2]: 125).
13. Salat Sunah Tawaf
Shalat sunah tawaf dua rakaat di belakang Makam Ibrahim.14. Minum Air Zam-Zam
Disunahkan untuk minum air zam-zam.15. Kembali ke Hajar Aswad
Kembali ke Hajar Aswad, bertakbir, lalu mengusap dan menciumnya jika hal itu memungkinkan atau mengusapnya atau memberi isyarat kepadanya.16. Menuju Bukit Safa
Menuju ke Bukit Safa untuk melaksanakan sai umrah dan jika telah mendekati Safa, membaca:اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِۚ
Arab Latinnya:
Innash shafaa wal marwata min sya’airillah.
Artinya:
"Sesungguhnya, Safa dan Marwa adalah sebagian dari syiar Allah," (QS. Al-Baqarah [2]: 158).
Dilanjutkan dengan mengucapkan:
نَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ
Arab Latinnya:
Nabda-u bimaa bada-allah bih.
Artinya:
"Kami memulai dengan apa yang Allah mulai dengannya."
17. Menaiki Bukit Safa
Menaiki bukit Safa, lalu menghadap ke arah Ka’bah hingga melihatnya jika memungkinkan kemudian membaca doa.18. Menuju Marwa
Turun dari Safa dan berjalan menuju ke Marwa.19. Berlari Kecil
Disunahkan berlari-lari kecil dengan cepat dan sungguh-sungguh di antara dua tanda lampu hijau yang berada di Mas’a (tempat sai) bagi laki-laki, lalu berjalan biasa menuju Marwa dan menaikinya.20. Setibanya di Marwa
Kerjakanlah seperti yang dilakukan di Safa, mulai menghadap kiblat, bertakbir, membaca zikir dan berdoa sesuai kehendak. Perjalanan (dari Safa ke Marwa) dihitung satu putaran.21. Turun ke Safa
Turun menuju Safa dengan berjalan di tempat yang ditentukan. Laki-laki disunahkan untuk berlari.Naik ke Safa dan lakukan seperti semula, dengan demikian terhitung dua putaran. (Lakukan sebanyak tujuh kali
22. Sai
Ketika sai, tidak ada zikir-zikir tertentu. Jemaah umroh boleh berzikir atau berdoa dengan bacaan sebagai berikut:اللَّهُمَّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ
Arab Latinnya:
Allahummaghfirli warham wa antal a’azzul akrom.
Artinya:
"Ya Rabbku, ampuni dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa dan Maha Pemurah."
23. Setelah Sai
Lanjut bertahallul dengan memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul, dan yang mencukur gundul itulah yang lebih afdhal. Adapun bagi wanita, cukup dengan memotong rambutnya sepanjang satu ruas jari.24. Selepas Potong Rambut
Setelah memotong atau mencukur rambut, berarti rangkaian ibadah umrah telah selesai dan jemaah dibolehkan untuk mengerjakan hal-hal yang dilarang ketika dalam keadaan ihram.Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif
Masuk tirto.id







































