Menuju konten utama

Contoh Bacaan Naql dalam Al Quran dan Hukum Tajwidnya

Berikut contoh bacaan naql dalam Al-Quran, cara membaca, dan hukumnya di ilmu tajwid.

Contoh Bacaan Naql dalam Al Quran dan Hukum Tajwidnya
Ilustrasi membaca Al Quran. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Salah satu bacaan gharib dalam Al-Quran adalah naql. Namun, hanya ada satu contoh bacaan naql dalam Al-Quran, tepatnya di surah Al-Hujurat ayat 11.

Gharib artinya pelafalan yang keluar dari aturan baku hukum tajwid. Dalam bahasa Arab, gharib artinya jarang dan tersembunyi. Dalam hal ini, bacaan gharib jarang ditemui dan hanya muncul sesekali dalam Al-Quran.

Sebagai misal, huruf ra (رَ) dalam bacaan gharib jenis imalah dibaca dengan bunyi "re", tidak dibaca dengan "ra". Pembacaan demikian dilakukan karena dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW melalui jalur riwayat Hafs.

Bagaimana Cara Membaca Bacaan Naql?

Hukum bacaan gharib merupakan bagian dari ilmu tajwid (tata cara membaca Al-Quran). Di antara jenis-jenis bacaan gharib, ada naql. Adapun di ilmu tajwid, naql dibahas dengan hukum tersendiri.

Dalam bahasa Arab, naql artinya memindahkan atau menggeser. Menurut istilah tajwid, pengertian naql adalah memindahkan harakat pada huruf sebelumnya.

Maka itu, berdasarkan hukum tajwid, cara membaca naql adalah dengan memindahkan harakat di huruf sebelumnya.

Pembahasan naql ini tertuang dalam jenis qiraat Hafs, salah satu jalur riwayat tilawah Al-Quran yang selama ini banyak beredar di masyarakat.

Contoh Bacaan Naql dalam Al-Qur'an

Contoh bacaan naql ada berapa? Bacaan naql hanya terdapat dalam satu ayat Al-Quran, yakni surah Al-Hujurat ayat 11 sebagai berikut:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ

Bacaan latinnya: "Yā ayyuhallażīna āmanụ lā yaskhar qaumum ming qaumin 'asā ay yakụnụ khairam min-hum wa lā nisā`um min nisā`in 'asā ay yakunna khairam min-hunn, wa lā talmizū anfusakum wa lā tanābazụ bil-alqāb, bi`sa lismul-fusụqu ba'dal-īmān, wa mal lam yatub fa ulā`ika humuẓ-ẓālimụn"

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim," (QS. Al-Hujurat [49]: 11).

Bacaan naql dalam Surah Al-Hujurat ayat 11 terdapat pada lafal: بِئْسَ الإِسْمُ. Apabila merujuk pada bacaan biasa, kata tadi berbunyi "Bi'sal ismu."

Namun, karena ada kaidah naql, cara melafalkannya dengan memindahkan harakat pada huruf sebelumnya. Dengan demikian, cara membacanya yang benar ialah: "Bi'salismu."

Baca juga artikel terkait ILMU TAJWID atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Edusains
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Addi M Idhom