Menuju konten utama

Bacaan Doa Menerima Zakat Fitrah Lengkap: Arab, Latin, & Terjemahan

Berikut ini bacaan doa menerima zakat fitrah bagi mustahik zakat dan juga amil yang mengumpulkan zakat fitrah dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

Bacaan Doa Menerima Zakat Fitrah Lengkap: Arab, Latin, & Terjemahan
Ilustrasi Zakat. FOTO/IStockphoto

tirto.id - Ketika penerima zakat (mustahik) memperoleh bagian zakat dari muzakki, ia dianjurkan melafalkan doa tertentu dalam Islam. Demikian juga amil seyogyanya mengucapkan bacaan doa saat menerima zakat dari orang yang mengumpulkan kepadanya. Berikut ini bacaan doa menerima zakat fitrah lengkap dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

Zakat fitrah adalah salah satu rukun Islam dan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu dan berkelapangan harta. Di sisi lain, ia adalah amal baik seorang muslim bagi saudara seimannya.

Karena itu, pemerima amal kebaikan itu seyogyanya membalasnya dengan kebaikan juga, sekurang-kurangnya dengan doa.

Anjuran membacakan doa bagi pemberi zakat atau muzaki ini berlandaskan sabda Nabi Muhammad SAW:

“Barangsiapa diperlakukan baik (oleh seorang), hendaknya ia membalasnya. Apabila ia tidak mendapatkan sesuatu untuk membalasnya, hendaknya ia memujinya. Jika ia memujinya, maka ia telah berterima kasih kepadanya; namun jika menyembunyikannya, berarti ia telah mengingkarinya,” (H.R. Bukhari).

Pada dasarnya, tidak ada lafal khusus untuk doa bagi muzaki. Mustahik zakat dapat membaca doa kebaikan apa pun untuk memohonkan balasan pahala kepada orang yang berbuat kebaikan padanya, dalam hal ini orang yang memberikan zakat.

Akan tetapi, para ulama salaf mencontohkan sejumlah doa yang dapat diamalkan bagi mustahik zakat, sebagaimana diajarkan Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain (2002) sebagai berikut:

طَهَّرَ اللهُ قَلْبَكَ فِي قُلُوْبِ الأَبْرَارِ وَزَكَّى عَمَلَكَ فِي عَمَلِ الأَخْيَارِ وَصَلَّى عَلَى رُوْحِكَ فِي أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ

Bacaan latinnya: "Thahharallāhu qalbaka fī qulūbil abrār, wa zakkā ‘amalaka fī ‘amalil akhyār, wa shallā ‘alā rūhika fī arwāhis syuhadā’."

Artinya, “Semoga Allah menyucikan hatimu pada hati para hamba-Nya yang abrar. Semoga Allah bersihkan amalmu pada amal para hamba-Nya yang akhyar. Semoga Allah bersalawat untuk rohmu pada roh para hamba-Nya yang syahid.”

Doa lain yang dapat dilafalkan juga sebagai berikut:

أجَرَكَ اللهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ, وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ, وَاجْعَلْهُ لَكَ طَهُوْرًا

Bacaan latinnya: "Ajarokallahu fiimaa a'athoita wa baaraka laka fiimaa abkoita waj'alhu laka thohuuro."

Artinya: “Mudah-mudahan Allah memberi pahala atas apa yang engkau berikan, memberikan berkah atas apa yang masih ada di tanganmu dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.”

Mengomentari doa di atas, Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani menuliskan: "Seyogyanya orang yang menerima zakat mendoakan mereka yang menyerahkan zakatnya. Dengan kata lain, siapa saja yang berbuat kebaikan kepadamu, maka balaslah ia dengan kebaikan serupa. Jika kalian tidak sanggup, maka doakanlah ia dengan sungguh-sungguh hingga terwujud pembalasan kebaikan yang setara,” (Hlm. 177).

Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani juga menguatkan argumennya dengan mengutip hadis yang diriwayatkan Abu Darda RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: 'Amin'. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi." (H.R. Muslim).

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom