Menuju konten utama

Awasi Penyakit Tidak Menular, Tetap Produktif, & Aman dari Covid-19

Masyarakat perlu tetap mewaspadai pemyakit tidak menular yang mungkin saja timbul akibat gaya hidup buruk selama di rumah.

Awasi Penyakit Tidak Menular, Tetap Produktif, & Aman dari Covid-19
Polisi melakukan kampanye sosialisasi menggunakan masker dan cuci tangan saat hari bebas kendaraan bermotor di kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (8/11/2020). ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc.

tirto.id - Satgas Pencegahan Covid-19 mengingatkan kepada masyarakat agar tetap mewaspadai penyakit tidak menular seperti jantung atau hipertensi yang bisa saja muncul di tengah pandemi Covid-19. Penyakit tersebut bisa saja terjadi karena work from home memungkinkan bagi sebagian orang kurang memperhatikan pola makan, istirahat, dan berolahraga.

Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menjelaskan dalam kasus Covid-19 di Indonesia ada kecenderungan diikuti oleh penyakit penyerta seperti hipertensi diabetes dan penyakit jantung. Hal ini berarti penyakit tidak menular bukanlah masalah yang enteng.

"Penanganan dan pengendaliannya juga membutuhkan dokter spesialis yang tentunya handal," jelas Reisa yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Senin (9/11/2020).

Dokter spesialis jantung Vito Anggarino Damay yang hadir dalam diskusi itu juga menyatakan bahwa perubahan gaya hidup yang buruk selama pandemi ini bisa menjadi berbahaya. Selama WFH ini memungkinkan orang kebanyakan di rumah atau kebanyakan duduk dari pagi sampai malam.

Gaya hidup seperti ini memungkinkan mata lelah, stres, dan pola makan tidak teratur. Selain itu orang kebanyakan rebahan dan malas bergerak, berpotensi obesitas dan akhirnya memicu penyakit jantung lantaran kolesterol dan hipertensi naik.

"Jadi di masa depan, kalau kita hanya memperhatikan penyakit Covid-19, tapi tidak memperhatikan penyakit yang lain, bisa saja nanti menjadi pandemi yang "baru"," jelas Vito.

Vito menyarankan kepada masyarakat yang tidak terkena Covid-19 untuk tetap mengontrol kesehatan mereka. Dengan mengetahui gejala yang diderita, kata Vito, masyarakat bisa mengantisipasi terjadinya tumpukan penyakit.

Dokter muda ini juga menjelaskan perilaku buruk lain seperti merokok yang sangat berbahaya dan rentan di tengah pandemi seperti sekarang ini. Asap rokok tersebut mengandung sel-sel radang yang menyebabkan kemampuan daya tahan tubuh berkurang sehingga gampang terserang penyakit.

"Makanya ketika diserang Covid-19 ataupun penyakit-penyakit lain lebih gampang terserang," ujar Vito.

Di akhir sesi Vito menyampaikan, semua potensi penyakit yang bisa saja muncul di tengah pandemi ini bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup yang baik. "Kuncinya adalah bagaimana kita bergerak," kata Vito

Dengan bergerak membuat sirkulasi darah dalam tubuh berjalan lancar. Hal ini berdampak baik pada pemompaan jantung. Sel-sel dalam tubuh juga akan bekerja optimal.

"Yang kedua adalah pola makan," kata Vito

Vito menyarankan untuk makan-makanan yang sehat seperti makan sayuran atau mengkonsumsi minuman jahe. Makanan-makanan sehat ini membantu meningkatkan stamina tubuh.

Selain memperhatikan pola hidup sehat, di akhir sesi, dr Reisa menyampaikan agar masyarakat tetap memperhatikan 3M, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. "Ingat ya 3M itu satu paket," pesan Reisa.

------------------

Artikel ini terbit atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Agung DH
Editor: Iswara N Raditya