Kami menggunakan cookie untuk mengumpulkan dan menyimpan informasi tentang interaksi Anda dengan situs web Kami. Kami juga membagikan informasi penggunaan situs Kami oleh Anda dengan mitra iklan dan analitik. Data interaksi tersebut akan Kami gunakan sebagai bahan analisa untuk membuat produk/layanan terbaik sesuai preferensi pengguna.
Indeks Tulisan
Gagal Berlayar di Oosterslokkan, Kanal Penghubung Bogor-Jakarta
Pada abad ke-18, Kompeni membuat kanal yang menghubungkan Bogor-Jakarta. Rencananya untuk pelayaran barang dan orang, tapi gagal karena sejumlah masalah.
Armada Sekutu Kalah Telak dalam Pertempuran Laut Jawa
Kurangnya waktu untuk latihan bersama dan para awal kapal yang kelelahan menjadi biang kerok kekalahan Sekutu dalam Pertempuran Laut Jawa.
Gempa Bumi dan Tsunami Menghantam Maluku di Masa Silam
Berjarak dua seperempat abad, dua gempa besar dan tsunami menggulung wilayah Maluku pada abad ke-17 dan 19.
Catatan Pengendalian Banjir Zaman Baheula dalam Tiga Prasasti
Tiga prasasti ini menjelaskan tentang rekayasa pengairan untuk pengendalian banjir.
Di Balik Patung Gajah Museum Nasional Pemberian Raja Rama V
Raja Rama V dari Siam (Thailand) berkunjung tiga kali ke Hindia Belanda. Di kunjungan kedua, dia membawa pulang sejumlah besar artefak purbakala dari Jawa.
Wawasan Kebencanaan yang Terekam dalam Prasasti Rukam
Prasasti Rukam merekam kabar tentang bencana yang menghancurkan sebuah komunitas di era Mataram Kuno. Gunung Sindoro diduga sebagai biangnya.
Prasasti Sukabumi: Jejak Rekayasa Pengairan dan Hari Jadi Kediri
Prasasti Sukabumi yang ditemukan di Kediri memuat beberapa informasi penting. Di antaranya terkait jejak rekayasa pengairan kuno.
Kamboja dan Thailand dalam Pusaran Sengketa Kuil Preah Vihear
Kuil Preah Vihear tinggalan masa Kerajaan Khmer menjadi biang sengketa antara Thailand dan Kamboja. Sejarah konflik bermula sejak awal 1900-an.
Empat Arca dari Candi Singasari Akhirnya Dikembalikan Belanda
Setelah lebih dari 200 tahun berada di Belanda, empat arca dari Candi Singasari akhirnya dikembalikan ke Indonesia.
Filipina & Malaysia Menyelesaikan Sengketa Sabah melalui ASEAN
Pada 1962, Filipina menuntut klaim atas Sabah yang pernah dimiliki Kesultanan Sulu. Konflik dengan Malaysia diselesaikan melalui ASEAN.
Ketika Lindu Mengguncang Jawa Pada 1867
Kerugian dari gempa bumi 1867 yang melanda Vorstenlanden--Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Mangkunegaran, dan Pakualaman--mencapai ƒ 3.371.805.
Arca Bhairawa dan Buddhisme Wajrayana di Nusantara Kuno
Arca Bhairawa merupakan tinggalan bercorak Buddhisme Wajrayana dari sekira abad ke-13 atau ke-14.
Arca Ganesa dari Candi Banon & Ledakan Seni Religius era Klasik
Ganesa adalah salah satu dewa yang amat populer di Jawa Kuno. Salah satu contoh terindah perpaduan religi dan keterampilan seni nenek moyang Nusantara.
Berwisata ke Bromo pada Era Kolonial Tiada Beda dengan Sekarang
Popularitas Gunung Bromo sebagai destinasi wisata mulai meningkat di era kolonial. Sejak dulu terkenal untuk menyaksikan momen matahari terbit.
Tujuh Prasasti Yupa Digurat Mengiringi Fajar Sejarah Nusantara
Tujuh Prasasti Yupa dari Muarakaman menjadi tanda dimulainya era Sejarah di Nusantara. Hasil kontak budaya dengan peradaban India.
Arca Buddha Dipangkara, Jejak Terawal Kontak India dan Nusantara
Ia menjadi salah saatu tengara tertua persentuhan masyarakat Nusantara dan India. Menjadi korban dari dua musibah kebakaran.
Pembangunan Jalur "Kereta Cepat" Jakarta-Surabaya Era Kolonial
Pembangunan jalur "kereta cepat" memangkas waktu tempuh Batavia-Surabaya dari dua hari menjadi hanya 13 jam.
Jalan Panjang nan Terjal Pemugaran Kompleks Candi Prambanan
Dimulai pada 1918, Kompleks Candi Prambanan baru selesai dipugar sepenuhnya pada 1953. Prosesnya melalui banyak hambatan.
Kerusakan dan Kehilangan dalam Survei Awal Candi Prambanan
Survei-survei awal terhadap keberadaan candi di Prambanan dilakukan secara kasar sehingga merusak dan menghilangkan bagian candi.
Eugene Dubois Menemukan "Manusia Jawa" di Trinil
Pencarian Eugene Dubois atas missing link dalam evolusi manusia berakhir di Trinil. Temuannya lalu dikenal dengan nama ilmiah Pithecantropus erectus.