Masyarakat apatis karena selama ini perubahan kebijakan dan kelembagaan TNI lebih banyak didorong oleh kepentingan para elite TNI sendiri. Rakyat tak pernah didengar.
Terjun ke pilpres butuh sumber daya yang tidak sedikit. Beberapa purnawirawan TNI pernah maju dalam pemilihan, yang lainnya cukup puas sebagai anggota tim sukses atau relawan.
TNI sedang menghadapi problem surplus kolonel. Pos untuk pati (khususnya brigjen) sangat terbatas dan tak mampu menampung jumlah kolonel yang tersedia.