Menuju konten utama

Aturan Seragam Upacara Hari Santri dari Kemenag: Sarung dan Peci

Aturan seragam upacara Hari Santri Nasional dari Kemenag: peserta laki-laki pakai sarung dan peci.

Aturan Seragam Upacara Hari Santri dari Kemenag: Sarung dan Peci
Sejumlah santri mengikuti apel dan doa memperingati Hari Santri Basional di Jepara, Jawa Tengah, Jumat (22/10/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/hp.

tirto.id - Aturan seragam upacara Hari Santri Nasional dari Kemenag diatur dalam Surat Edaran Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Santri 2022.

Sejak Presiden Joko Widodo menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri pada 2015, upacara bendera dilaksanakan untuk memperingati Hari Santri.

Tahun ini, upacara peringatan Hari Santri akan dilaksanakan secara serentak pada 22 Oktober 2022. Upacara bendera untuk memperingati Hari Santri di antaranya akan dilaksanakan di halaman Kantor Kementerian Agama di Jakarta.

Dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022 aturan seragam upacara adalah peserta pria atau laki-laki harus memakai sarung dan peci selama upacara. Seragam HSN 2022 untuk perempuan adalah pakaian menyesuaikan.

"Peserta upacara menggunakan sarung, atasan putih, berpeci hitam, bagi laki-laki, dan untuk perempuan dapat menyesuaikan," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali di Jakarta, Rabu.

Peringatan Hari Santri ini merupakan bentuk pengakuan resmi pemerintah Republik Indonesia terhadap peran besar umat Islam dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Oleh karena itu, setiap tahun pada tanggal 22 Oktober selalu dilaksanakan upacara bendera untuk memperingati Hari Santri Nasional.

Tata Cara Upacara Bendera Peringatan Hari Santri 2022

Kementerian Agama menerbitkan surat edaran mengenai pelaksanaan upacara Hari Santri pada 10 Oktober 2022.

Surat edaran tersebut ditujukan kepada pejabat eselon I dan II pusat, pemimpin perguruan tinggi keagamaan Islam, kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi, kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota, kepala unit pelaksana teknis, kepala madrasah, kepala kantor urusan agama kecamatan, dan pegawai Kementerian Agama.

Kepala Kantor Kementerian Agama di provinsi dan kabupaten/kota diminta menyampaikan surat edaran tersebut kepada pemimpin pesantren dan lembaga pendidikan Islam di wilayah masing-masing.

Nizar mengatakan bahwa protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 akan dijalankan dalam pelaksanaan upacara peringatan Hari Santri 2022, yang mengangkat tema "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan".

Kemenag telah menerbitkan surat edaran pelaksanaan upacara bendera peringatan Hari Santri 2022 melalui SE nomor 27 tahun 2022. Dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa:

1. Upacara bendera peringatan Hari Santri 2022 dilaksanakan serentak pada tanggal 22 Oktober 2022. Dengan tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan”

2. Sambutan Menteri Agama dapat diunduh melalui link: https://kemenag.go.id/archive/edaran-upacara-bendera-peringatan-hari-santri-2022

3. Upacara bendera peringatan hari santri 2022 di Kementerian Agama Pusat dilaksanakan di halaman kantor Kementerian Agama, Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Pusat. Disiarkan langsung melalui kanal media sosial Kementerian Agama

4. Peserta upacara memakai sarung, atasan putih, memakai peci untuk laki-laki. Untuk perempuan pakaian menyesuaikan.

5. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten atau Kota memberitahukan Pimpinan Pesantren dan Pimpinan Pendidikan Keagamaan Islam di wilayahnya mengenai pelaksanaan upacara bendera peringatan hari santri 2022

6. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Rektor atau Ketua Perguruan Tinggi keagamaan Islam, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten atau Kota, Kepala Unit Pelaksana Teknis, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan dan Kepala Madrasah mempublikasikan pelaksanaan upacara bendera peringatan hari santri 2022 di website, media sosial dan media lainnya.

7. Upacara bendera peringatan hari santri 2022 diselenggarakan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Untuk mencegah dan mengendalikan COVID-19

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Iswara N Raditya