tirto.id - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memastikan perhelatan akbar Asian Games 2018 bakal memberikan dampak ekonomi kepada Indonesia. Menurut Bambang, acara yang berlangsung pada 18 Agustus-2 September 2018 itu akan berkontribusi pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di DKI Jakarta, dan Palembang, Sumatera Selatan.
Berdasarkan perhitungan Bappenas, PDB DKI Jakarta bakal meningkat 0,34 persen atau sekitar Rp6 triliun, sementara PDB Sumatera Selatan bisa naik 0,47 persen atau sekitar Rp1,4 triliun.
“Menyelenggarakan Asian Games ini bukan hanya penyelenggaraan event olahraga. Tapi ini juga bisa jadi momentum untuk menciptakan stimulus dalam perekonomian Indonesia,” kata Bambang di kantornya, Jakarta pada Minggu (29/7/2018).
Dampak ekonomi yang dimaksud Bambang itu bukanlah pendapatan finansial secara langsung. Lebih dari itu, Bambang menekankan bahwa pemerintah lebih mementingkan dampak seperti penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, serta perbaikan pendapatan masyarakat.
Berdasarkan perhitungan Bappenas, total dampak langsung dari Asian Games terhadap perekonomian DKI Jakarta sendiri diklaim akan mencapai Rp22 triliun. Angka tersebut terdiri dari investasi di bidang konstruksi sebesar Rp13,7 triliun, operasionalisasi penyelenggaraan sebesar Rp5,8 triliun, dan pengeluaran pengunjung Rp2,6 triliun.
Dengan demikian, perekonomian di DKI Jakarta pada 2015-2019 diproyeksikan meningkat hingga Rp40,6 triliun. Bappenas menghitung perolehan angka tersebut dari konstruksi persiapan sarana dan prasarana sebesar Rp18,5 triliun, operasionalisasi penyelenggaraan Rp20,9 triliun, dan kegiatan pengunjung Rp1,2 triliun.
Pendapatan tersebut nantinya bakal diperoleh dari jumlah pengunjung yang diperkirakan berada di DKI Jakarta selama perhelatan berlangsung. Bappenas memprediksi setidaknya akan ada 408.400 orang yang terdiri dari 154.069 wisata mancanegara dan 254.332 wisatawan dari dalam negeri.
Adapun sejumlah sektor yang akan terdampak dari peningkatan jumlah wisatawan itu ialah rekreasi dan hiburan sebesar 26,10 persen, penyiaran sebesar 2,81 persen, konstruksi sebesar 0,51 persen, dan perhotelan yang sebesar 2,17 persen.
Sementara itu, total dampak langsung dari perhelatan terhadap perekonomian di Sumatera Selatan diproyeksikan mencapai Rp18,5 triliun. Angka tersebut terdiri dari investasi konstruksi sebesar Rp15,4 triliun, operasionalisasi penyelenggaraan sebesar Rp2,1 triliun, serta pengeluaran pengunjung Rp968 miliar.
Perhelatan Asian Games 2018 pun diperkirakan bakal menyumbang peningkatan sebesar Rp11,1 triliun terhadap perekonomian Sumatera Selatan di sepanjang 2015-2019. Adapun angka tersebut terdiri dari kontribusi kegiatan konstruksi sebesar Rp9 triliun, operasionalisasi penyelenggaraan Rp1,6 triliun, dan kegiatan pengunjung Rp439 miliar.
Bappenas turut memproyeksikan bahwa akan ada sekitar 175.029 orang yang datang ke Palembang. Sebanyak 66.029 orang di antaranya merupakan wisatawan mancanegara dan 108.999 orang lainnya merupakan wisatawan domestik.
Pertumbuhan dari sektor rekreasi dan hiburan di Palembang diproyeksikan mencapai 34,92 persen. Sedangkan untuk sektor penyiaran akan tumbuh 5,36 persen, perhotelan tumbuh 7,57 persen, utilitas tumbuh 0,74 persen, konstruksi tumbuh 1,83 persen, jasa lainnya tumbuh 0,83 persen, transportasi tumbuh 5,91 persen, serta makanan dan minuman tumbuh sebesar 1,05 persen.
“Dari persentase dampak ekonomi Palembang memang lebih besar dari DKI Jakarta akibat Asian Games 2018. Sementara persebaran dan pengunjung untuk DKI Jakarta 70 persen dan Palembang 30 persen,” jelas Bambang.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari