tirto.id - Putaran final AFC Asian Cup 2019 menghadirkan tiga wakil Asia Tenggara, yakni Thailand, Filipina, dan Vietnam. Dalam sejarah Piala Asia, tim dari ASEAN memang belum mampu berbicara banyak, termasuk Timnas Indonesia. Namun, Myanmar, Vietnam Selatan, Thailand, bahkan Kamboja pernah mengukir prestasi yang cukup membanggakan.
Negara di kawasan Asia Tenggara pertama yang terlibat dalam putaran final Piala Asia adalah Republik Vietnam atau Vietnam Selatan. Di Piala Asia 1956 di Hong Kong, Vietnam Selatan ikut ambil bagian. Kala itu masih diberlakukan format round robin yang mempertemukan tiga tim juara dari tiga zona plus tuan rumah.
Sebagai juara Zona Tengah, Vietnam Selatan berhak tampil di putaran final untuk menghadapi tuan rumah dan dua juara zona lainnya, yakni Hong Kong (tuan rumah), Korea Selatan (juara Zona Timur), serta Israel (juara Zona Barat).
Sayangnya, Vietnam Selatan hanya menempati posisi ke-4 setelah imbang 2-2 kontra Hong Kong, kalah 1-2 dari Israel, dan digasak Korea Selatan dengan skor 3-5. Yang tampil sebagai juara pertama Piala Asia 1956 adalah Korea Selatan.
Di edisi kedua, yakni Piala Asia 1960 yang digelar di Korea Selatan, Vietnam Selatan kembali masuk putaran final, namun lagi-lagi cuma berakhir di urutan ke-4, di bawah Cina Taipei, Israel, dan Korea Selatan selaku tuan rumah sekaligus juara.
Myanmar Terbaik, Indonesia Payah
Delapan tahun berselang, giliran Myanmar yang unjuk gigi, bahkan menorehkan prestasi mengejutkan. Di Piala Asia 1968 yang diselenggarakan di Iran, Myanmar tampil sebagai runner-up dan hanya kalah dari tuan rumah yang meraih gelar kampiun.
Sepanjang sejarah Piala Asia, capaian Myanmar inilah yang menjadi prestasi terbaik wakil Asia Tenggara dan belum mampu dilampaui oleh negara-negara ASEAN lainnya hingga kini.
Thailand yang disebut-sebut sebagai negara sepakbola terbaik di Asia Tenggara saat ini, pernah tampil sebagai juara 3 di Piala Asia 1972, saat negeri gajah putih menjadi rumah. Kampiunnya adalah Iran, disusul Korsel sebagai runner-up.
Di Piala Asia 1972 itu, Asia Tenggara sebenarnya punya dua wakil selain Thailand sebagai tuan rumah, yakni Republik Khmer sebagai juara Zona Tengah. Republik Khmer inilah yang nantinya menjelma menjadi negara Kamboja. Di putaran final, Republik Khmer menempati posisi buncit atau ke-4 di bawah Iran, Korea Selatan, dan Thailand.
Pencapaian Thailand tidak mampu diikuti oleh Singapura ketika menjadi tuan rumah Piala Asia 1984. Anak-anak Negeri Singa bahkan gagal lolos dari babak penyisihan grup.
Nasib serupa juga dialami Indonesia di Piala Asia 2007. Saat itu, Indonesia bersama Malaysia, Vietnam, dan Thailand bertindak sebagai tuan rumah bersama. Dari keempatnya, hanya Vietnam yang lolos ke fase gugur kendati langsung disingkirkan Irak.
Khusus Indonesia, tim nasional Garuda tidak pernah bisa melewati babak penyisihan grup sepanjang keikutsertaannya di Piala Asia, yakni pada edisi 1996, 2000, 2004, dan 2007. Bahkan, sejak 2007 hingga kini, Indonesia belum mampu lagi menembus putaran final Piala Asia.
Editor: Iswara N Raditya