Menuju konten utama

Asabri: Benny Tjokro & Hidayat Mau Kembalikan Kerugian Rp10,9 T

Dirut Asabri menyebut Benny Tjokro dan Hidayat berkomitmen kembalikan kerugian investasi hingga Rp10,9 triliun.

Asabri: Benny Tjokro & Hidayat Mau Kembalikan Kerugian Rp10,9 T
Direktur Utama PT Asabri (Persero) Sonny Widjaja (kiri) didampingi Direktur Keuangan dan Investasi Rony Hanityo Apriyanto (kanan) melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR di Gedung Parlemen, Senayan, jakarta, Rabu (29/1/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

tirto.id - Direktur Utama PT Asabri (Persero) Tbk. Sonny Widjaja menyebut telah memiliki solusi untuk mengatasi kerugian investasi perusahaannya.

Dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi XI DPR hari ini, Rabu (27/1/2020), Sonny menyampaikan bahwa salah satu solusinya adalah pengembalian investasi dari PT Hanson International (MYRX) dan Trada Alam Minera (TRAM).

Menurut dia, Dirut Hanson Benny Tjokrosaputro dan Presiden Komisaris Trada Alam Minera Heru Hidayat telah berkomitmen untuk mengembalikan kerugian Asabri atas investasi saham dan reksa dana.

Heru Hidayat, kata dia, menyatakan sanggup mengembalikan kerugian sebesar Rp5,8 triliun; sementara Benny Tjokro katanya, siap mengembalikan kerugian Asabri sebesar Rp5,1 triliun.

"Dan yang menonjol adalah saham dan reksa dana yang dimiliki oleh dua orang di tetangga sebelah (Benny Tjokro dan Heru Hidayat), sudah ada solusi, berbeda dengan (kasus) Jiwasraya," jelasnya.

Dalam paparan di Komisi XI, rasio solvabilitas (risk based capital/RBC) perusahaan itu diketahui minus 571,1 persen dan masih akan mengalami RBC negatif di tahun 2020 sebesar 634,46 persen.

RBC adalah indikator kesehatan perusahaan asuransi—rasio permodalan dengan kewajiban premi—yang ketentuannya diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Terjunnya RBC perusahaan yang mengelola dana asuransi TNI, Polri dan PNS Kemenkumham itu disebabkan membengkaknya liabilitas perusahaan dibandingkan aset.

Untuk mencapai RBC 100 persen, diperlukan peningkatan aset sebesar Rp7,05 triliun, sementara untuk mencapai RBC 120 persen diperlukan peningkatan aset Rp7,26 triliun.

Direktur Keuangan dan Investasi Asabri, Rony Hanityo Apriyanto, mengatakan, Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan (LMPMD) perusahaannya terus meningkat tiap tahun sementara nilai aset finansial mereka di instrumen saham dan reksadana saham tergerus drastis.

"Penurunan yang cukup tajam terutama disumbang oleh saham dan reksa dana saham. Di mana sekitar 50 persen reksa dana saham underlying-nya hampir sama dengan perusahaan yang berhubungan dengan dua orang yang tadi sudah disebutkan (Benny Tjokro dan Heru Hidayat)," ucapnya.

Baca juga artikel terkait KASUS ASABRI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Abdul Aziz