tirto.id - Belakangan ini jamur cordyceps banyak dibicarakan menyusul meledaknya serial zombie berjudul The Last of Us yang tayang di HBO pada 15 Januari 2023.
Film fiksi ilmiah tersebut mengisahkan punahnya umat manusia akibat paparan virus yang bernama Cordyceps Brain Infection (CBI) yang disebabkan oleh infeksi jamur. Lalu apakah jamur cordyceps ada di dunia nyata?
Faktanya, jamur cordycepsada di dunia nyata, termasuk di Indonesia. Alih-alih menyebabkan wabah zombie, jamur cordyceps di dunia nyata justru digunakan untuk pengobatan tradisional.
Secara lateral, nama Cordyceps berasal dari dua kata dalam bahasa Latin, yakni 'cord' dan 'ceps' yang berarti gada dan kepala.
Jamur ini umum ditemukan pada larva lepidopteron dan kepompong serangga di musim dingin. Bagi serangga, cordyceps tergolong parasit.
Melansir National Geoghrapic, serangga yang terinfeksi jamur cordyceps tubuhnya akan dikendalikan oleh jamur tersebut hingga mati. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa cordyceps disebut sebagai jamur 'zombie'.
Lokasi Tumbuh Jamur Cordyceps di Dunia Nyata
Jamur cordyceps tumbuh di pegunungan Himalaya dan dataran tinggi Tibet.
Menurut Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya Profesor Widodo jamur ini sudah biasa digunakan masyarakat sekitar sebagai obat tradisional.
“Sudah lama dipakai masyarakat khususnya di Tibet, Tiongkok, Korea karena keunggulannya memiliki beberapa senyawa aktif. Strukturnya memiliki kesamaan dengan senyawa antivirus,” katanya seperti yang dikutip dari Indonesia.go.id, Sabtu (28/1/2023).
Sementara itu, di Indonesia varietas jamur cordyceps ditemukan di sebuah hutan tropis Kalimantan Selatan. Bedasarkan studi yang dirilis di Jurnal Mikologi Indonesia (2018) jamur ini ditemukan di kawasan hutan Mandiangin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Berdasarkan Journal of Ethnopharmacology (2005) cordyceps sendiri merupakan salah satu genus jamur terbesar yang memiliki sekitar 500 spesies dan varietas.
Belakangan, sebuah perusahaan asal Taiwan juga berhasil membudidayakan jamur cordyceps di dalam sebuah pabrik di Indonesia.Hasil olahan jamur cordyceps ini dibuat menjadi produk obat herbal.
"Sekarang ini kami membudidayakannya di dalam botol tanpa mengurangi nutrisi dan khasiat yang terkandung di dalamnya," kata pengusaha budidaya cordyceps, Frisca Sucianto seperti yang dikutip dari Antara.
Manfaat Jamur Cordyceps
Jenis jamur cordyceps yang biasa dikonsumsi untuk pengobatan adalah Cordyceps militaris dan Cordyceps sinensis. Keduanya dipercaya memiliki manfaat dalam meningkatkan imunitas tubuh dan menjaga kesehatan organ vital.
Sucianto juga mengklaim bahwa jamur cordyceps juga bisa meningkatkan kemampuan pernapasan, menjaga gula darah, hingga mencegah tumbuhnya sel kanker.
Jamur ini memang mengandung banyak nutrisi seperti protein atau asam amino esensial, vitamin B1, B2, B12, E, K, asam lemak, dan mineral.
Menurut Widodo, jamur cordyceps memiliki senyawa aktif yang bisa membantu penyembuhan penderita COVID-19. Penderita COVID-19 rentan mengalami kondisi yang disebut badai sitokin.
Widodo mengungkapkan bahwa sitokin dapat diatasi dengan senyawa anti-inflamasi seperti yang ada di dalam jamur cordyceps.
“Jamu cordyseps punya potensi menurunkan badai sitokin itu,” katanya. Saat ini penelitian tentang manfaat jamur cordyceps masih perlu dilakukan. Namun, banyak peneliti optimis jamur ini memiliki potensi penyembuhan berbagai penyakit.
Editor: Iswara N Raditya