Menuju konten utama
Ekonomi Akuntansi

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi & Tujuannya?

Apa itu persamaan dasar akuntansi dan tujuannya? Penjelasan lengkapnya akan dibahas dalam artikel di bawah ini.

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi & Tujuannya?
Ilustrasi Akuntansi. foto/Istockphoto

tirto.id - Persamaan dasar akuntansi merupakan konsep penting yang mendasari seluruh aktivitas pencatatan keuangan. Namun, apa yang dimaksud dengan persamaan dasar akuntansi?

Secara umum, persamaan dasar akuntansi adalah sebuah persamaan yang menyatakan bahwa aset perusahaan harus sebanding dengan kewajiban (utang) dan ekuitas perusahaan.

Contoh persamaan dasar akuntansi dapat dapat dinyatakan lewat gambaran kasus. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki total aset Rp150 juta. Maka, di laporan keuangan aset ini harus setara Rp150 juta dengan total kewajiban ditambah ekuitas.

Tentu ada rumus penting yang digunakan untuk menggambarkan persamaan akuntansi. Lalu, apa rumus persamaan akuntansi dan tulisan formulanya? Rumus atau formula persamaan akuntasi dinyatakan sebagai berikut:

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi

Lia Mulyani dalam Modul Persamaan Dasar Akuntansi (2015) menyebut bahwa persamaan dasar akuntansi adalah suatu persamaan yang menunjukkan keseimbangan antara aset, kewajiban, dan modal.

Prinsip ini digunakan sebagai dasar untuk mencatat laporan keuangan. Adapun laporan keuangan yang baik harus bisa menunjukkan bahwa jumlah aset, jumlah kewajiban atau utang, dan jumlah modal seimbang.

Aset adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasionalnya. Aset perusahaan biasanya berasal dari dua hal, yaitu modal pemilik yang disebut ekuitas dan utang atau yang disebut liabilitas.

Hubungan antara aset, ekuitas, dan utang ini kemudian membentuk persamaan dasar akuntansi.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya persamaan dasar akuntansi dapat dinyatakan lewat rumus dasar aset sama dengan kewajiban ditambah ekuitas.

Namun, selain rumus tersebut persamaan dasar akuntansi juga bisa dinyatakan dalam dua formula lainnya. Lantas, apa saja rumus persamaan dasar akuntasi?

Berikut tiga rumus persamaan akuntansi:

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Kewajiban = Aset - Modal

Modal = Aset - Kewajiban

Komponen Persamaan Dasar Akuntansi

Komponen persamaan dasar akuntansi terdiri dari tiga, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas. Menurut Indrastuti Ristiyani, dkk. dalam Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga (2023) berikut penjelasan setiap komponen persamaan dasar akuntansi:

1. Aset

Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Aset digunankan untuk menjalankan kegiatan usaha, termasuk produksi hingga penjualan.

Jenis-jenis aset yang diakui para ahli akuntansi saat ini ada lima, yaitu:

    • Aset lancar, yaitu aset yang mudah diubah menjadi uang tunai seperti kas, surat berharga, piutang wesel, persediaan barang, dan sebagainya.
    • Aset tetap, yaitu aset yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun seperti lahan, gedung, kendaraan, mesin, dan sebagainya.
    • Aset tetap tidak berwujud, yaitu aset yang tetap namun tidak berwujud secara fisik, seperti hak cipta, hak paten, merek dagang, waralaba, dan sebagainya.
    • Investasi jangka panjang, yaitu investasi yang memberikan pendapatan tetap berupa bunga dan pendapatan tidak tetap berupa deviden seperti obligasi dan saham.
    • Aset lainnya, aitu aset yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam empat aset lainnya seperti gedung yang sedang dibangun atau aset tak terpakai.

2. Ekuitas

Ekuitas adalah klaim kepemilikan sebuah aset. Sesuai dengan formula persamaan dasar akuntansi, ekuitas adalah total aset yang dikurangi liabilitas.

Ekuitas berasal dari modal pemilik (owner equity) dan pengambilan pribadi (drawing). Selain itu, ekuitas juga bisa berasal dari saham, deviden, dan laba ditahan.

Pemilik bisa meningkatkan ekuitas perusahaan dengan menambahkan modal pribadi miliknya ke perusahaan. Namun, ekuitas juga bisa berkurang seiring dengan penarikan modal dari pemilik, pembayaran deviden, atau pembayaran beban.

3. Liabilitas

Komponen persamaan dasar akuntansi lainnya adalah liabilitas. Liabilitas adalah utang atau kewajiban yang harus dibayarkan perusahaan ke pihak ketiga maupun kreditur.

Liabilitas terdiri dari dua jenis, yaitu liabilitas lancar dan liabilitas jangka panjang. Liabilitas lancar adalah liabilitas yang dibayarkan menggunakan aset lancar jangka pendek.

Contoh liabilitas lancar adalah utang pajak penghasilan, utang gaji, utang beban, dan sebagainya.

Sementara itu, liabilitas jangka panjang adalah liabilitas yang bisa dilunasi dalam jangka panjang, biasanya lebih dari satu tahun. Contoh liabilitas jangka panjang adalah utang bank, utang obligasi, hingga utang wesel jangka panjang

Contoh Penerapan Persamaan Dasar Akuntansi

Penerapan persamaan dasar akuntansi bisa digambarkan lewat contoh kasus sehari-hari. Masih menurut Mulyani, berikut contoh penerapan persamaan dasar akuntansi:

Contoh penerapan persamaan dasar akuntansi 1

Sebuah perusahaan memiliki utang gaji senilai Rp5 juta dan deviden senilai Rp7 juta. Maka berapa aset yang seharusnya dimiliki perusahaan tersebut?

Kasus di atas bisa dijelaskan dengan penerapan rumus persamaan dasar akuntansi berikut:

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Aset = Rp5.000.000 + Rp7.000.000

Aset = Rp12.000.000.

Jawabannya, jumlah aset perusahaan tersebut adalah Rp12 juta.

Contoh penerapan persamaan dasar akuntansi 2

Tuan Tirto ingin mendirikan sebuah perusahaan. Ia menyetor dana pribadi miliknya senilai Rp5 juta sebagai modal awal. Berkat transaksi tersebut dihasilkan:

    • asetnya perusahaan berupa kas bertambah menjadi Rp5 juta
    • ekuitas perusahaan bertambah menjadi Rp5 juta.
Lalu bagaimana cara menerapkannya dalam persamaan akuntansi?

Persamaan dasar akuntansi dari situasi perusahaan Tuan Tirto bisa digambarkan sebagai berikut:

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Rp5.000.000 = 0 + Rp5.000.000

Rp5.000.000 = Rp5.000.000

Contoh penerapan persamaan dasar akuntansi 3

Salon Cantik yang didirikan oleh Nona Mawar memiliki aset senilai Rp25 juta berupa alat dan ruko. Nona Mawar sebagai pemilik tunggal mendirkan salon tersebut menggunakan uang pribadinya senilai Rp15 juta.

Untuk membeli sisa peralatan salon dan mencicil ruko, Nona Mawar melakukan pinjaman ke bank. Lantas berapakah jumlah kewajiban Salon Cantik yang didirikan Nona Mawar?

Kasus tersebut bisa digambarkan lewat rumus persamaan akuntansi berikut:

Kewajiban = Aset - Modal

Kewajiban = Rp25.000.000 - Rp15.000.000

Kewajiban = Rp10.000.000

Maka, kewajiban Nona Mawar yang harus dibayarkan ke bank adalah Rp10 juta.

Baca juga artikel terkait AKUNTANSI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno