Menuju konten utama

Apa Saja Peran Warga dalam Implementasi Wawasan Nusantara & Dampak

Mengenal apa saja peran warga dalam implementasi wawasan nusantara. Berikut penjelasan selengkapnya.

Apa Saja Peran Warga dalam Implementasi Wawasan Nusantara & Dampak
Seorang pemain debus menunjukan kesaktiannya menarik golok raksasa Ciomas seberat dua ton dengan tubuhnya saat melintas dipanggung kehormatan yang ditempati para kepala daerah peserta Rakor Komwil III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (5/12/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/wsj.

tirto.id - Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara menyeluruh.

Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah terkait kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Implementasi Wawasan Nusantara dalam Ideologi hingga Pertahanan

Sebagaimana disebutkan dalam Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X (2017), berikut penerapan Wawasan Nusantara dalam aspek-aspek kehidupan nasional terkait dengan kehidupan dan pergaulan dalam bermasayaraka, berbangsa, dan bernegara.

1. Ideologi

Dalam strategi pembinaan ideologi, berikut adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan.

  1. Ideologi harus diaktualisasi dalam bidang kenegaraan oleh WNI.
  2. Ideologi ditanamkan pada seluruh WNI.
  3. Ideologi sebagai panglima.
  4. Ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan.
  5. Ideologi Pancasila sebagai alat untuk menyejahterakan dan mepersatukan masyarakat.
  6. Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.
  7. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
2. Politik

Upaya untuk meningkatkan ketahanan politik merupakan upaya untukmenciptakan keseimbangan dan keserasian atau keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila.

3. Ekonomi

Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara yang diarahkan untuk kemakmuran rakyat. Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan monopoli.

4. Sosial Budaya

Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya sehingga dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensi berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

5. Pertahanan dan Keamanan

Penerapan Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan menjadi sebuah upaya keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadai dan mengatasi ATHG yang dapat membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain sebagai berikut.

  • Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
  • Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan Nusantara.
  • Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional.
  • Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
Diterapkannya Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air.

Dampak Implementasi Nusantara

Menurut buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X (2016), beberapa dampak dari implementasi Wawasan Nusantara yang menyeluruh yaitu, pertama implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.

Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya. Pemerintahan yang kuat, dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

Kedua, implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan, peningkatan kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat secara merata

dan adil.

Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

Ketiga, implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta.

Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama, serta golongan berdasarkan status sosialnya.

Keempat, implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air.

Infografik SC implementasi wawasan nusantara

infografik sc implementasi wawasan nusantara. tirto.id/Sabit

Selain itu, dalam kehidupan pertahanan dan keamanan juga akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air serta bela negara ini akan menjadi modal utama untuk menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman.

Kelima, implementasi Wawasan Nusantara mesti menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh Indonesia. Selain itu, Wawasan Nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinekaan.

Hal tersebut menciptakan kehidupan yang toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat hukum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas bangsa Indonesia.

Keenam, agar hati nurani setiap warga negara Indonesia dapat tergerak untuk bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara maka diperlukan pendekatan dengan program yang terarah.

Peran Warga dalam Implementasi Wawasan Nusantara

Berikut ini peran warga dalam implementasi Wawasan Nusantara:

  1. Mendukung persatuan bangsa.
  2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu atau golongan.
  4. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat.
  5. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual.
  6. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
  7. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  8. Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara.
  9. Mewujudkan kepentingan nasional.
  10. Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
  11. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
  12. Menciptakan kerukunan umat beragama.
  13. Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
  14. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
  15. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
  16. Mengubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan.
  17. Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
  18. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll) dalam masyarakat.
Wawasan Nusantara adalah paradigma bangsa Indonesia untuk meyakini sebuah tujuan nasional dalam kesatuan wilayah kepulauan Indonesia. Secara etimologi Wawasan Nusantara berasal dari kata wawas yang berarti 'melihat', serta nusa yang berarti 'kepulauan'.

Menurut Lembaga Ketahanan Nasional Tahun 1999, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Pada praktiknya Wawasan Nusantara juga dipakai sebagai konsep bangsa Indonesia dalam melihat keutuhan nasional bangsa.

Baca juga artikel terkait WAWASAN NUSANTARA atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Penyelaras: Yulaika Ramadhani