tirto.id - Semenjak dipromosikan oleh influencer TikTok asal Amerika Serikat Alix Earle, popularitas minyak yang terbuat dari daun rosemary meroket di mana-mana, termasuk di Indonesia.
Kata Earle, pemakaiannya hanya dalam kurun sebulan lebih berdampak pada “pertumbuhan rambut yang luar biasa”.
Hingga kini, penelusuran tentang pemakaian minyak rosemary untuk perawatan rambut sudah menyentuh angka ratusan juta di platform media sosial tersebut. Unggahan video seputar cara pakai serta testimoni dari mereka yang merasakan manfaat rosemary pun ramai dibagikan setiap hari.
Jennifer Davis Alexander, ilmuwan perawatan kulit holistik yang berbasis di New York, ikut menceritakan kisah sukses pemakaian minyak rosemary untuk perawatan rambut. Seperti diungkapnya di Business Insider, Jennifer mengalami kerontokan rambut parah setelah persalinan anak ketiga.
Berbeda dengan kedua persalinan sebelumnya—ketika keluhan rambut rontok lekas pulih dengan sendirinya—rambut Jennifer masih terus rontok meski bayi ketiganya sudah berumur enam bulan sampai-sampai sebagian area kulit kepalanya nyaris botak.
Di dunia maya, masih banyak lagi kisah sukses seperti Jennifer yang membuat orang berpaling pada minyak rosemary untuk perawatan rambut sehari-hari. Produk berupa minyak esensial atau pun produk perawatan rambut yang mengandung rosemary pun menjadi incaran banyak orang.
Seperti diberitakan New York Times, “demam” rosemary di Amerika sampai membuat minyak rambut rosemary-mint produksi Mielle Organics—merk yang disebut Alix dalam unggahan di akun TikTok-nya—“hilang” dari toko-toko yang biasa menjualnya.
Lebih lanjut, kelangkaan produk ini bahkan sampai memicu perdebatan sensitif tentang siapa yang berhak menggunakan produk Mielle, apakah perempuan ras kulit hitam atau ras kulit putih seperti Alix.
FYI, produk tersebut memang pada awalnya diformulasikan oleh Monique Rodriguez—pendiri Mielle Organics—untuk perawatan rambut keriting dan ikal yang khas dimiliki orang kulit hitam.
Perdebatan bertambah sengit setelah kemudian produk tersebut resmi diakuisisi oleh perusahaan raksasa Procter & Gamble, pertengahan tahun ini.
Banyak orang khawatir formula minyak rosemary tersebut akan diutak-atik demi menangkap pangsa pasar yang lebih luas (dan tipe rambut yang lebih beragam lagi).
Sebenarnya, jauh sebelum populer jadi produk perawatan rambut, tanaman rosemary yang berasal dari daratan Mediterania ini sudah terlebih dahulu populer digunakan untuk berbagai kepentingan lain, mulai dari keperluan spiritual, penyembuhan, dan terutama sebagai bumbu masakan.
Di dunia kuliner, rosemary biasa digunakan dalam hidangan ala Barat untuk membumbui daging maupun sayuran yang dimasak dengan cara dipanggang, penguat aroma mentega dan adonan roti, membuat saus, hingga sebagai campuran dalam minuman cocktail.
Tanaman rosemary, dengan helaian daun kecilnya yang menyerupai jarum berwarna hijau keabu-abuan, akan mengeluarkan aroma menyegarkan apabila dikibaskan atau diremas. Kira-kira mirip perpaduan aroma pohon pinus dengan daun mint dan buah sitrus.
Karena aroma khasnya inilah, filsuf dan pelajar dari Yunani kuno biasa menggunakan rangkaian daun rosemary sebagai aromaterapi untuk menguatkan daya ingat dan meningkatkan kemampuan berkonsentrasi.
Di abad pertengahan, rosemary kerap digunakan sebagai tanaman obat, terutama ketika wabah penyakit secara berturut-turut melanda Eropa.
Tokoh di dunia medis seperti dokter dari Swiss, Paracelsus, diketahui menggunakan rosemary sebagai bagian dari racikan obat untuk mengatasi masalah kesehatan pada organ hati, jantung, dan otak.
Reputasi rosemary sebagai tanaman obat menarik minat banyak ilmuwan untuk meneliti khasiat rosemary. Medical News Today merangkum sejumlah di antaranya.
Sebuah eksperimen pada 2016 menemukan sifat anti-inflamasi dan antioksidan pada rosemary mampu membantu memperbaiki sirkulasi darah dan kesehatan kulit pada binatang tikus.
Menurut penelitian lain yang dipublikasikan di jurnal Experimental Biology and Medicine (2017), rosemary bersifat antimikroba sehingga berpotensi membantu mengatasi infeksi bakteri di dalam tubuh.
Leah Ansell MD, dokter kulit dari Treiber Dermatology Associates di New York menjelaskan kepada Allure bahwa khasiat minyak rosemary untuk meningkatkan sirkulasi darah amat penting untuk menjaga rambut kuat dan sehat.
Sirkulasi darah yang lancar berperan meningkatkan distribusi nutrisi ke folikel rambut dan mendorong pertumbuhan rambut.
Meskipun risiko efek sampingnya relatif rendah, Ansell menyarankan buat kamu yang tertarik mencoba pakai minyak rosemary agar menjajal dosis kecil dulu. Perlahan, baru tingkatkan dosisnya. Jangan lupa, ikuti juga petunjuk pemakaian yang direkomendasikan oleh produsen minyak rosemary.
Kamu boleh juga menggunakan minyak rosemary setelah keramas dengan cara meneteskan minyak dan meratakannya pada telapak tangan, kemudian digunakan untuk memijat kulit kepala. Atau dengan meneteskan minyak pada sampo yang digunakan untuk mencuci rambut.
Selama awal pemakaian, amati reaksi kulit dan waspadai kemungkinan iritasi yang ditandai dengan permukaan kulit gatal atau memerah. Jika ini terjadi, hentikan dulu pemakaian dan konsultasikan pada dokter untuk saran pemakaian selanjutnya, ya.
Tertarik untuk mencoba?
Penulis: Nayu Novita
Editor: Sekar Kinasih