Menuju konten utama

Apa Itu UNHCR, Tugas, dan Fungsinya

Apa itu UNHCR yang selama ini mengurus pengungsi Rohingya? Berikut ini tugas, fungsi, dan hal-hal yang ditangani UNHCR.

Apa Itu UNHCR, Tugas, dan Fungsinya
Para pengungsi imigran Rohingya yang terdampar di pantai Lamreh Kabupaten Aceh Besar masih menempati Balee Meurseuraya Aceh (BMA) di Banda Aceh, Aceh, Selasa (12/12/2023). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/nz.

tirto.id - United Nations High Commissioner for Refugees atau UNHCR merupakan sebuah organsiasi dari sebuah Komisi Tinggi PBB untuk urusan pengungsi. Lantas apa saja tugas dan fungsinya.

Perjalanan UNHCR di Indonesia dimulai sejak tahun 1979. Di Indonesia, lembaga di bawah PBB ini hendak membangun kamp pengungsian di Pulau Galang, Kepulauan Riau.

Tujuan dibangunnya kamp pengungsian tersebut untuk menampung lebih dari 170.000 pengungsi yang melarikan diri dari konflik di Asia Tenggara.

Namun, secara resmi UNCHR melakukan kerja sama, ketika Presiden Republik Indonesia menandatangani Peraturan Presiden Tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri pada tahun 2016 silam.

Adanya Peraturan Presiden tersebut, UNHCR semakin leluasa dalam bergerak untuk membantu pengungsi dari luar negeri.

Pasalnya, aturan tersebut memuat definisi-definisi utama dan mengatur tentang deteksi, penampungan, serta perlindungan pencari suaka dan pengungsi.

Hal ini akan membuat Pemerintah Indonesia dan UNHCR bekerja lebih erat, termasuk di bidang registrasi gabungan untuk pencari suaka.

Tujuan utama adanya UNCHR adalah memberikan perlindungan untuk memastikan pengungsi dan pencari suaka terlindungi dengan cara mengidentifikasi identitas pencari suaka dan pengungsi agar mereka dapat terdaftar dan dokumentasi untuk ditangai lebih jauh.

Tugas dan Fungsi UNHCR

Berdasarkan laman resmi UNHCR, lembaga ini memiliki sejumlah tugas dan fungsi dalam kerja-kerja menangani pengungsi. Ada 5 tugas utama yang dilakukan oleh UNHCR.

1. Menentukan Status Pengungsi

UNHCR menjalankan prosedur Penentuan Status Pengungsi (RSD), yang dimulai dengan registrasi atau pendaftaran terhadap para pencari suaka. Setelah registrasi, UNHCR akan melakukan wawancara denag pengungsi dengan didampingi seorang penerjemah yang kompeten.

2. Membangun Relasi dengan Pemerintah

UNHCR mempunyai kerangka perlindungan nasional untuk membantu pemerintah Indonesia mengatur kedatangan orang yang mencari suaka.

Dengan adanya kerangka tersebut, UNHCR akan berkerja sama dengan pemerintah untuk melakukan mitigasi serta jalan keluar untuk pengungsi.

Dalam melakukan tugas-tugasnya, UNHCR memakai dua instrumen hukum internasional, yakni Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi dan Protokol 1967.

3. Kerja sama dan Perlindungan Berbasis Komunitas

Selain membangun relasi dengan pemerintah, UNHCR juga bekerja sama dengan sejumlah komunitas. UNHCR pernah bekerja sama dengan Church World Service, untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi pencari suaka dan pengungsi, termasuk bantuan mental, konseling, pendidikan, dan pelatihan dalam berbagai bahasa, dan hal-hal teknis.

4. Solusi Komprehensif

Solusi yang ditawarkan UNHCR dalam menangani pengungsi dan pencari suaka juga bersifat jangka panjang. Misanya, pemberian suaka dengan memberikan izin bagi pencari suaka untuk berada di Indonesia, memperoleh layanan UNHCR dan izin tinggal sementara di Indonesia selama mereka menunggu solusi jangka panjang yang sesuai bagi mereka.

5. Mencegah Seseorang Tanpa Kewarganegaraan

Dengan tawaran solusi komprehensif tersebut, UNHCR berharap agar tidak ada orang yang berstatus statelessness atau orang tanpa kewarganegaraan.

Sehingga UNHCR melakukan upaya dengan instansi pemerintah yang relevan, LSM, badan PBB lainnya (UNFPA, UNICEF) dan organisasi sosial sipil untuk memperoleh kewarganegaraan Indonesia.

Siapa Saja yang Ditangani UNHCR?

Selain mempunyai tugas tersebut, UNHCR dalam melakukan tugasnya menangani berbagai kelompok atau orang dengan keadaan tertentu.

Masih menurut laman resmi UNHCR, bahwa orang yang ditangani oleh UNHCR sebagai berikut ini:

1. Pengungsi

Pengungsi yang tidak dapat dilindungi oleh negara asalnya karena mereka terpaksa meninggalkan negaranya. Sehingga perlindungan dan bantuan kepada mereka menjadi tanggung jawab komunitas internasional.

2. Pencari Suaka

UNHCR membantu pencari suaka. Dalam upaya perlindungannya, UNHCR akan melakukan interview sebelum adanya putusan mendapatkan status pengungsi atau tidak.

3. Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan

UNHCR juga mengatasi masalah statelessness atau orang tanpa kewarganegaraan di Indonesia. Landasannya adalah Undang- undang Kewarganegaraan 2006 yang baru memungkinkan akuisisi atau penerimaan kewarganegaraan dan penerimaan kembali kewarganegaraan bagi orang-orang tanpa kewarganegaraan.

4. Pengungsi Internal

UNHCR hanya memberikan perlindungan dan bantuan bagi pengungsi internal, apabila diminta oleh pemerintah, seperti pada saat bencana tsunami di Aceh/ Nias pada tahun 2004 dan pada saat bencana gempa dan tsunami melanda Sulawesi Tengah pada tahun 2018.

Baca juga artikel terkait UNHCR atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Dipna Videlia Putsanra