Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Apa Itu Teks Rekon, Ciri-ciri, Unsur dan Contohnya

Pengertian teks rekon adalah jenis teks yang menceritakan suatu peristiwa yang pernah terjadi. Berikut ini unsur-unsur dan contoh teks rekon.

Apa Itu Teks Rekon, Ciri-ciri, Unsur dan Contohnya
ilustrasi pelajaran bahasa indonesia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Dalam studi bahasa Indonesia, teks rekon dikenal sebagai jenis teks yang menceritakan suatu peristiwa yang pernah terjadi.

Fadillah Tri dan Sefi Indra dalam Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia (2021, hlm. 125), menjelaskan bahwa teks rekon berisi kronologi peristiwa yang telah terjadi.

Tujuan penulisan teks ini adalah menginformasikan fakta atau sekadar menghibur pembaca.

Lebih jelas dari itu, Dadang dalam Be Smart Bahasa Inggris (2008, hlm. 13) menjabarkan teks rekon sebagai cerita yang dapat membawa pembacanya ke suatu perjalanan yang berisi rangkaian peristiwa.

Semua pengertian di atas sebenarnya sama, di mana teks rekon berfungsi menuliskan hal di masa lalu berdasarkan urutan peristiwanya.

Oleh sebab itu, satu kejadian di masa lalu akan dikisahkan berdasarkan urutan sebab hingga akibatnya.

Ciri-Ciri Teks Rekon

Sudah disebutkan bahwa teks rekon mendeskripsikan kejadian yang telah terjadi. Selain itu, terdapat juga ciri lain yang dapat menggambarkan sebuah teks termasuk jenis rekon.

Berikut ini ciri-ciri teks rekon.

    • Berisi kejadian di masa lalu;
    • Menyajikan urutan peristiwa;
    • Mengandung fakta (jika menceritakan kejadian nyata secara ilmiah);
    • Mengandung hiburan (jika dikisahkan dengan tujuan hiburan).
Sehubungan dengan ciri di atas, ternyata teks rekon mempunyai jenis-jenis tersendiri yang sama-sama mencakup kejadian masa lalu.

Pertama, ada teks rekon yang bersifat pribadi lantaran isinya menceritakan kejadian masa lalu penulisnya.

Kedua, terdapat tulisan yang sifatnya fakta lantaran menceritakan peristiwa lampau melalui data-data tertentu. Dengan begitu, penulis tidak terlibat di dalam kejadiannya.

Terakhir, ada juga jenis teks rekon imajinatif. Pengertian teks rekon atau cerita ulang jenis ini adalah terdapat imajinasi di dalamnya.

Kendati menyajikan fakta, namun terdapat unsur kebahasaan imajinatif yang tersaji. Misalnya, fakta ditulis dengan diselingi majas-majas tertentu.

Unsur Teks Rekon

Dalam “Analisis Teks Rekon (Recount) di Surat Kabar” (Jurnal Ilmiah Korpus, vol. 5, no. 1, 2021, 229), Dhelfi Marista dkk. menjabarkan bahwa teks rekon tersusun atas tiga aspek. Dimulai dari orientasi, urutan-urutan kejadian, sampai penulisan re-orientasi.

Pada bagian orientasi, dituliskan apa fakta yang sebenarnya terjadi. Di antaranya meliputi keterangan waktu dan tempat. Kemudian, dijelaskan juga siapa yang terlibat dan bagaimana itu bisa terjadi.

Lanjut ke unsur pembentuk kedua, urutan kejadian dijabarkan berderet. Maksudnya, satu peristiwa dijabarkan hubungannya dengan peristiwa lain.

Semua itu dituliskan saling berhubungan hingga peristiwa akhir muncul sebagai akibat dari semua kejadian.

Setelah itu, tahap terakhir adalah menuliskan re-orientasi. Berdasarkan orientasi yang telah dibuat, re-orientasi berfungsi sebagai penutup tulisan.

Contoh Teks Rekon

Terdapat berbagai macam contoh teks rekon yang tersaji di dalam literatur, baik itu di internet atau buku.

Untuk contoh sederhananya, ada teks rekon jenis fakta yang biasanya ditulis melalui berita-berita di internet.

Perhatikan contoh berita berikut.

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

(Orientasi)

Sumpah Pemuda lahir dari Kongres Pemuda II yang berlangsung pada 28 Oktober 1928. Dari sejarah ini, lahir beberapa poin penting terkait persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

(Urutan Kejadian)

Sebenarnya, Sumpah Pemuda 1928 diawali oleh dua pertemuan pemuda-pemuda Indonesia. Pertama, ada Kongres Pemuda I yang diadakan pada 1926.

Kemudian, diskusi berlanjut pada Kongres Pemuda II. Pertemuan kedua ini diadakan pada 27-28 Oktober 1928.

Setelah mengadakan pertemuan, Ketua Kongres Pemuda II, Sugandi Djojopuspito menandatangani tulisan yang berisi poin-poin persatuan. Tulisan tersebut dibuat oleh Mohammad Yamin. Setelah itu, diikuti anggota kongres lain. Kini, Sumpah Pemuda diabadikan di Museum Sumpah Pemuda.

(Reorientasi)

Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa Sumpah Pemuda tidak muncul begitu saja. Semua poin di dalamnya bermula dari pertemuan pertama tahun 1926. Kemudian, disempurnakan lagi pada 1928 lewat Kongres Pemuda II.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno