Menuju konten utama

Apa Itu Sindrom Nefrotik, Gejala dan Penyebabnya?

Secara sederhana, sindrom nefrotik adalah kerusakan pada ginjal yang menyebabkan kadar protein di dalam urine meningkat.

Apa Itu Sindrom Nefrotik, Gejala dan Penyebabnya?
Ilustrasi Sistim Ekskresi Manusia, foto/IStockphoto

tirto.id - Salah satu keluhan kesehatan pada ginjal adalah sindrom nefrotik. Sindrom nefrotik merupakan sindrom klinis yang ditandai dengan adanya proteinuria masif dengan ukuran lebih dari 40 mg/m² per jam yang menyebabkan terjadinya hipoalbuminemia sekitar kurang dari 30 g/L.

Hal ini berakibat pada munculnya hiperlipidermia, ederma, dan berbagai komplikasi lainnya.

Secara sederhana, sindrom nefrotik adalah kerusakan pada ginjal yang menyebabkan kadar protein di dalam urine meningkat. Hal ini dapat terjadi karena kelainan permeabilitas glomerulus yang bersifat primer dengan penyakit spesifik pada ginjal.

Kemudian, terdapat kemungkinan jika sindrom nefrotik disebabkan karena kondisi kerusakan sekunder pada ginjal seperti infeksi congenital, diabetes, lupus eritematosus sistemik, neoplasia, dan penggunaan obat-obatan tertentu.

Gejala Sindrom Nefrotik

Terjadinya sindrom nefrotik secara sederhana ditandai dengan mulai kehilangan sebagian fungsi ginjal. Gejala-gejala ini dapat berupa terlalu banyaknya kandungan protein pada urine, kekurangan protein pada darah, maupun kelebihan lemak atau protein pada darah.

Sindrom nefrotik umumnya lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita. Sementara pada anak-anak, kerusakan ginjal jenis ini sering terjadi pada usia 2 atau 6 tahun.

Seseorang yang terkena sindrom nefrotik mungkin lebih mengetahui adanya masalah kesehatan setelah melakukan tes darah dan urine.

Dikutip dari lamanAmerika Kidney Fund, beberapa gejala atau tanda-tanda apabila seseorang terkena sindrom nefrotik sebagai berikut:

  • Pembengkakan di kaki, kaki, pergelangan kaki, dan terkadang wajah dan tangan
  • Penambahan berat badan
  • Merasa sangat lelah
  • Urine berbusa atau berbuih
  • Tidak merasa lapar

Penyebab Terjadinya Sindrom Nefrotik

Keluhan ginjal berupa sindrom nefrotik umumnya terjadi karena adanya kerusakan filter, sehingga organ tidak dapat berfungsi secara optimal. Terdapat dua jenis penyebab terjadinya sidrom nefrotik, yakni secara primer dan sekunder.

Dikutip dari lamanNCBI, penyebab utama dari terjadinya sindrom netrofik meliputi nefropati perubahan minimal, glomerulosklerosis fokal, nefropati membranosa, dan nefropati herediter. Dari beberapa penyebab utama yang paling kerap ditemui pada orang dewasa adalah gokmerulosklerosis segmental focal (FSGS).

Salah satu cara paling mudah untuk mengetahui apakah seseorang terkena FSGS adalah dengan melakukan biopsi ginjal. Dalam realitanya, kebanyakan orang dengan keluhan FSGS yang telah dirawat akhirnya mengalami gagal ginjal dan perlu mendapatkan transplantasi ginjal untuk tetap dapat bertahan hidup.

Bahkan, ketika seseorang sudah mendapatkan ginjal baru, FSGS dapat menyerang kembali organ baru tersebut. Adapun penyebab terjadinya sindrom nefrotik pada anak-anak umumnya adalah penyakit minimal change disease.

Kemudian, beberapa penyebab sekunder dari terjadinya sindrom nefrotik pada orang dewasa adalah diabetes. Selain pada orang dewasa, diabetes juga dapat menjadi penyebab sekunder sindrom nefrotik bagi anak-anak.

Baca juga artikel terkait GINJAL atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Nur Hidayah Perwitasari