Menuju konten utama

Apa itu Pesawat Sederhana, Jenis, dan Contohnya

Pesawat sederhana adalah alat bantu yang memudahkan pekerjaan manusia, dengan susunan yang sederhana.

Apa itu Pesawat Sederhana, Jenis, dan Contohnya
Ilustrasi mengangkat air dari sumur dengan katrol dan timba. foto/istockphoto

tirto.id - Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang memerlukan bantuan alat tertentu untuk mengerjakan beragam jenis pekerjaan. Misalnya, untuk mengambil air secara tradisional di lubang sumur, orang memakai katrol yang ditambahkan ember kecil.

Contoh lainnya, ketika menaruh drum ke atas bak mobil akan terasa lebih ringan dengan melewati papan yang ditaruh miring menempel pada bak.

Dalam ilmu fisika, semua alat yang dapat membantu pekerjaan manusia disebut dengan pesawat. Maka itu, dalam ilmu fisika, juga dikenal pesawat sederhana.

Jadi, dalam ilmu fisika, istilah tersebut tidak merujuk pada burung besi yang terbang di angkasa berkat bantuan mesin.

Lantas, apa itu pesawat sederhana?

Merujuk laman Sumber Belajar Kemdikbud, pengertian dari pesawat sederhana adalah alat bantu yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, dan susunannya sederhana.

Pesawat sederhana terdiri atas beberapa jenis. Mengutip buku Mengenal Alam Sekitar (Depdiknas 2009), macam-macam enis pesawat sederhana terdiri dari tuas, katrol, bidang miring, serta roda dan poros.

Berikut penjelasan masing-masing dari jenis pesawat sederhana tersebut beserta contohnya.

1. Tuas

Tuas atau pengungkit adalah alat yang dipakai untuk membantu memudahkan pekerjaan, seperti memindahkan benda berat.

Tuas dapat berupa batang kayu, bambu, atau besi. Penggunaan tuas memerlukan penumpu yang bisa berupa batu atau benda keras lainnya.

Satu penumpu harus diletakkan di antara dua ujung batang tuas, sehingga alat pengungkit dapat memudahkan pekerjaaan memindahkan benda. Tuas dapat dibedakan menjadi tiga bentuk.

Pertama, tuas dengan titik tumpu di antara titik kuasa dan titik beban. Tuas ini disebut juga denga tuas jenis I. Contohnya yaitu juangkat-jungkit, pembuka tutup botol, dan pencabut paku.

Kedua, tuas dengan titik beban di antara titik tumpu dan titk kuasa. Ini disebut dengan tuas jenis II. Contohnya adalah pemecah kemiri dan kereta roda satu.

Ketiga, tuas dengan titik kuasa di antara titik tumpu dan titik beban. Ini disebut pula tuas jenis III. Contoh alatnya yaitu pinset, sekop dan penjepit roti.

2. Katrol

Katrol merupakan roda yang bisa berputar pada porosnya. Penggunaannya dipadukan dengan tali dan dipakai untuk mengangkat benda.

Semakin banyak digunakan katrol untuk mengangkat benda, maka jumlah gaya yang dikeluarkan semakin kecil.

Selain itu, terdapat tiga jenis katrol yang selama ini kerap digunakan untuk memudahkan urusan mengangkat barang.

Pertama, katrol tetap yang tidak akan berubah tempat saat digunakan. Alat diletakkan pada suatu tempat dan diam sewaktu digunakan. Contohnya yaitu pada katrol sumur timba.

Kedua, katrol bergerak yang akan berpindah tempat saat digunakan. Alat jenis ini dibuat dengan cara mengaitkan salah satu ujung tali di suatu tempat, lalu beban dikaitkan pada katrol.

Katrol itu lalu diletakkan pada tali. Ketika semua terpasang, ujung tali ditarik untuk mengangkat benda. Katrol yang ditempeli beban akan ikut bergerak atau berpindah tempat. Contoh alat jenis katrol bergerak bisa dilihat pada kereta gantung.

Ketiga, katrol majemuk yang menjadi gabungan dari katrol tetap dan katrol bergerak. Jumlah katrolnya lebih dari satu. Contoh katrol majemuk bisa dilihat pada alat derek mobil.

3. Bidang miring

Bidang miring merupakan jenis pesawat sederhana yang berupa papan datar yang dipasang secara miring untuk memudahkan pekerjaan memindahkan benda ke tempat lebih tinggi.

Prinsip bidang miring terlihat pada pembuatan jalan di pegunungan yang berkelok-kelok. Jalan berkelok-kelok mempunyai lintasan lebih panjang, tapi gaya yang diperlukan untuk sampai bagian atas lebih kecil daripada saat jalan dibangun dengan trek lurus.

Beberapa alat yang memanfaatkan prindip bidang miring yaitu pisau, gunting, dan sekrup.

4. Roda dan poros

Roda berporos adalah roda yang dihubungan dengan poros. Saat roda berputar, maka poros ikut memutar. Poros tersebut dapat dihubungkan dengan peralatan.

Contoh penggunaannya adalah selot pintu rumah. Agar pintu dapat dibuka, maka pegangannya mesti diputar sehingga memutar selot. Pada selot pintu, gagang selot bertindak sebagai roda.

Prinsip roda dan poros dapat dilihat pula pada engkol sepeda dan setir mobil. Penggunaan roda memudahkan manusia dalam pekerjaannya.

Baca juga artikel terkait ILMU FISIKA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom