tirto.id - Pengangguran atau tunakarya adalah orang yang saat ini tidak bekerja atau sedang mencari kerja.
Pengangguran menjadi salah satu masalah perekonomian yang mengakar di Indonesia. Bahkan, menurut data yang tercatat dalam Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional, tingkat pengangguran di Indonesia per Agustus 2022 mencapai 5,86 persen.
Menurut situs MAS Bustanul Ulum, secara umum, pengangguran terjadi karena jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia tidak mampu memenuhi jumlah pencari kerja.
Hal ini menjadi masalah yang harus segera diselesaikan, sebab tingginya pengangguran menyebabkan kelesuan ekonomi, turunnya potensi diri, hilang keterampilan kerja, menurunnya pajak penghasilan, serta menurunnya tingkat kesejahteraan di masyarakat.
Penyebab Terjadinya Pengangguran
Anik Widyastuti dalam modul KK+4+Pengangguran menyebutkan sejumlah faktor penyebab yang menjadi latar belakang terjadinya pengangguran, di antaranya:
- Jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja
- Ketidaksesuaian antara pendidikan yang ditempuh dengan lapangan pekerjaan yang tersedia
- Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih rendah
- Peraturan dari pihak berwenang yang menghambat investasi
- Perusahaan menutup usaha akibat resesi ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif
- Kemajuan teknologi
- Pemanfaatan tenaga kerja antardaerah yang tidak seimbang
Jenis-Jenis Pengangguran
Berdasarkan sifatnya, pengangguran ternyata terbagi menjadi dua jenis, yakni pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung. Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
1. Pengangguran Terbuka
Disebut juga dengan open unemployment, pengangguran terbuka menyangkut seluruh angkatan kerja yang tidak punya pekerjaan dan sedang mencari kerja, baik itu mencari pekerjaan pertama kali maupun yang pernah bekerja sebelumnya.
Dikutip dari Modul Ekonomi Kelas KD 3.3 dan 4.3 terbitan Kemdikbud, pengangguran terbuka umumnya terjadi pada generasi muda yang baru menyelesaikan pendidikan dan berusaha mencari kerja sesuai keinginan di sektor yang lebih modern.
Oleh karena itulah, di negara berkembang, angka pengangguran terbuka di daerah perkotaan lebih besar daripada di daerah pedesaan.
Fenomena ini juga diakibatkan adanya perbedaan kemajuan struktur di Kawasan Barat Indonesia (KBI) yang lebih modern dibanding Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Akibatnya, pengangguran terbuka di KBI lebih tinggi dibandingkan KTI.
2. Pengangguran Terselubung
Berbeda dengan pengangguran terbuka, pengangguran terselubung atau underemployment merupakan pekerja yang tidak bekerja secara optimal dengan jam kerja rendah.
Golongan jam kerja rendah yang dimaksud adalah di bawah seperti jam kerja normal atau kurang dari 35 jam dalam seminggu.
Namun, dijelaskan dalam laman resmi Kementerian Perindustrian Indonesia (Kemenperin), pengangguran terselubung bisa pula bermakna tenaga kerja yang mengalami ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan bakat dan kemampuan dari pencari kerja.
Misalnya, seorang lulusan S1 Biologi bekerja sebagai grafis desainer sehingga tidak mampu menjalankan pekerjaannya dengan baik.
Cara Mengatasi Pengangguran
Kendati sulit, bukan berarti pengangguran tidak dapat diatasi. Upaya dan cara mengatasi pengangguran yakni sebagai berikut.
- Memperluas lapangan pekerjaan dengan cara melibatkan tenaga kerja dalam melakukan suatu proses produksi
- Mengadakan pelatihan dan bimbingan keterampilan untuk tenaga kerja
- Meningkatkan pendidikan
- Pendayagunaan, penyebaran, dan pengembangan produktivitas tenaga kerja
- Berupaya mengurangi urbanisasi guna mencegah pengangguran di kota-kota besar
- Penggunaan teknologi yang tepat
- Pengendalian laju pertumbuhan penduduk
- Tersedianya informasi mengenai kebutuhan kerja melalui kerja sama antara perusahaan antara kampus dan sekolah.
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno