Menuju konten utama

Apa Itu Payola Sajaegi serta Kaitannya dengan ILLIT dan HYBE?

Mengenal pengertian payola dan sajaegi yang dikaitkan dengan kesuksesan ILLIT dan NewJeans, dua girl group di bawah naungan HYBE.

Apa Itu Payola Sajaegi serta Kaitannya dengan ILLIT dan HYBE?
Spotify x New Jeans. FOTO/Spotify

tirto.id - Baru-baru ini muncul tuduhan payola atau sajaegi terhadap artis-artis yang berkarya di bawah naungan label HYBE, termasuk ILLIT dan New Jeans yang membuat setiap perilisan lagu mereka sukses. Lantas, apa itu payola sajaegi dan kaitannya dengan ILLIT dan HYBE?

Tuduhan suatu girl atau boy group melakukan strategi payola biasanya karena keberhasilan mereka yang dinilai terlalu cepat. Misalnya, pada saat popularitas NewJeans yang dinilai diraih tidak dalam waktu yang bersamaan.

Masih pada kasus ini, salah satu akun Twitter mengatakan bahwa "crazy that hybe can pay for awards, payola, chart manipulation, fashion deals, but not vocal lessons".

Dalam bahasa Indonesia, berarti "gilanya Hybe bisa membayar untuk penghargaan, payola, manipulasi chart, penawaran fashion, tapi tidak untuk pelajaran vokal".

Apa yang Dimaksud dengan Payola dan Sajaegi di Industri Kpop?

Menurut Kamus Cambridge, terminologi "payola" diartikan sebagai pembayaran rahasia kepada seseorang karena melakukan sesuatu yang ilegal dalam bisnis. Di samping itu, payola juga merupakan singkatan dari pay-for-play.

Payola merupakan praktik ilegal di industri musik, di mana label rekaman, manajemen, atau penyanyi membayar stasiun radio komersial untuk memutar lagu tanpa mengungkapkan pembayarannya. Sementara sajaegi adalah manipulasi tangga lagu, yang serupa dengan payola.

Menurut regulasi Amerika Serikat, sebuah stasiun radio harus mengungkapkan lagu-lagu yang mereka bayar untuk diputar di udara sebagai jam tayang bersponsor.

Apa Kaitan Payola dengan Artis-Artis HYBE Labels?

Praktik Payola dikait-kaitkan dengan kesuksesan artis-artis HYBE kembali mencuat karena debut girl group terbaru ILLIT. Girl group ini memulai karyanya pada 25 Maret 2024 lalu dengan judul lagu "Magnetic".

Sempat dibanding-bandingkan dengan lagu dari grup NewJeans dan Le Sserafim, video musik ILLIT "Magnetic" telah ditonton lebih dari 18,2 juta kali. Bahkan, grup ini telah menjual 291.988 album, menurut Hanteo Chart.

Kendati begitu, keberhasilan ini direspons skeptisisme dari sejumlah warganet. Pada twityang menceritakan total streaming grup, tidak sedikit yang menuduh HYBE membayar kesuksesan grup tersebut agar debut mereka menonjol.

HYBE dituduh melakukan "payola" terhadap kesuksesan ILLIT. HYBE dituding membayar sejumlah pihak untuk streaming atau memutar lagu ILLIT terus menerus di berbagai platform.

Menurut mereka, ILLIT memiliki banyak alasan sehingga bisa mencapai sukses besar usai debut. Selain HYBE, salah satu perusahaan hiburan terbesar dan paling terkenal, aktivitas pra-debut ILLIT telah menciptakan basis penggemar (fanbase).

Maka itu, pemberitaan negatif maupun positif tentang girl group ini justru hanya akan membuat mereka semakin dikenal luas.

Baca juga artikel terkait HYBE atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dipna Videlia Putsanra