Menuju konten utama

Apa Itu KPR Refinancing dan Berapa Lama Proses Pengajuannya?

Mengenal KPR Refinancing, apa kelebihan kekurangan, dan bedanya dengan KPR biasa?

Apa Itu KPR Refinancing dan Berapa Lama Proses Pengajuannya?
Foto udara kawasan pembangunan perumahan di Kelurahan Wanggu, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (11/1/2023).ANTARA FOTO/Jojon/aww.

tirto.id - Memiliki rumah di usia muda merupakan impian banyak orang. Sehingga, banyak orang membeli rumah dengan cara kredit melalui KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Refinancing.

Tidak semua anak muda dapat mengajukan KPR. Sebab, ada banyak anak muda yang terjerat pinjol (Pinjaman Online) yang mempengaruhi kredit scoring individu seseorang.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi, anak muda sulit mengajukan KPR karena BI Checking buruk.

“Tunggakan cicilan Paylater membuat banyak anak muda menjadi tidak bisa mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR),” ungkap Kiki mengutip Antara News.

Kiki menjelaskan lebih jauh, bahwa saat ini layanan Paylater sudah tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK atau dulunya bernama BI Checking.

Padahal, menurut Kiki, utang di Playlater tidak banyak, Rp300 hingga Rp400 ribu. Meski demikian, hal tersebut membuat kredit score menjadi jelek.

Maraknya anak muda yang terjerat Paylater, Kiki menghimbau kepada untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait keuangan anak muda.

“Anak muda itu harus hati-hati, masa depannya bisa terganggu kalau dari sekarang mereka nggak hati-hati dalam mengelola uang, dalam berhutang kayak gitu,” tandasnya.

Sehingga, dengan menumpuknya hutang dan terjerat Paylater untuk hal-hal konsumtif. Anak muda tidak bisa mengajukan KPR untuk bisa memiliki rumah.

Mengenal Apa Itu KPR Refinancing

Memiliki rumah dengan cara kredit, salah satu caranya melalui KPR refinancing. Menurut laman resmi Bank Mandiri, refinancing KPR alias kredit pemilikan rumah adalah pengajuan kredit/pinjaman untuk rumah yang sedang dalam masa KPR.

Dengan mekanisme KPR refinancing, maka KPR dilakukan dengan cara pembiayaan ulang menggunakan pinjaman baru untuk melunasi pinjaman yang lama.

Besar pinjaman yang baru ini nilainya lebih kecil dibandingkan pinjaman yang lama karena bunganya yang lebih rendah. Pengajuannya sendiri dapat dilakukan kepada bank yang sama atau di bank yang baru.

Ada tiga alasan dalam melakukan pengajuan refinancing yang dapat diajukan masyarakat. Adapun ketiga alasan tersebut, sebagai berikut:

  • Butuh dana segar dalam jumlah besar.
  • Kesulitan bayar cicilan.
  • Tertarik KPR di bank lain karena fasilitas lebih banyak.

Kekurangan dan Kelebihan KPR Refinancing

Meski terlihat begitu menguntungkan dalam sistem KPR refinancing, namun ada beberapa kekurangan dan kelebihan, sebab, bagaimanapun juga KPR refinancing berhubungan dengan utang kepada bank.

Adapun kekurangan dan kelebihan dalam KPR refinancing, sebagai berikut:

  • Bunga lebih rendah
KPR refinancing mempunyai keuntungan cicilan dengan bunga yang lebih rendah. Sebab, metode pembayaran ini dapat dicoba di bank sebelumnya yang menerapkan bunga sangat tinggi.

  • Bunga tetap
KPR umumnya menggunakan float rate atau bunga mengambang dalam cicilannya yang cukup memberatkan nasabah. Anda bisa mengganti float rate ke bunga tetap atau fixed rate. Dengan fixed rate, besaran cicilan akan tetap sama, tidak perlu khawatir terjadinya kenaikan seperti pada cicilan float rate.

  • Lebih cepat lunas
Keuntungan selanjutnya adalah pelunasan yang bisa jadi lebih cepat. Pasalnya, dengan memakai metode KPR refinancing dapat membayar semuanya sekaligus dan segera melunasinya.

  • Nilai ekuitas rumah
Semakin cepat kamu melunasi KPR, semakin tinggi juga nilai ekuitas rumah tersebut. Nilai ekuitas sendiri adalah selisih nilai jual rumah di pasar properti dengan sisa cicilan yang harus dibayarkan. Sehingga, keuntungan yang dimiliki semakin berlipat.

  • Proses cukup rumit
Selain keuntungan, ada beberapa kekurangan dalam KPR refinancing, salah satunya adalah proses pengajuannya yang bisa dibilang cukup panjang dan rumit. Sebab, ada beberapa tahapan dan persyaratan harus dipenuhi terlebih dahulu, salah satu syaratnya adalah nilai kredit yang bagus.

  • Biaya tak terduga
Sebelum melakukan KPR refinancing, sebaiknya perhatikan kontrak yang akan ditandatangani terlebih dahulu. Pasalnya, biaya KPR refinancing biasanya perlu membayar sekitar 0,5-3 persen dari jumlah kredit. Biaya-biaya tersebut biasanya digunakan untuk pengajuan aplikasi, appraisal rumah, pembuatan akta, perjanjian dan lainnya.

  • Biaya Asuransi
Jika memilih KPR refinancing, di awal perjanjian Anda diharuskan membayar sejumlah uang untuk asuransi. Hal ini juga perlu menjadi pertimbangan.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Dipna Videlia Putsanra