Menuju konten utama

Apa Itu Fungal Acne, Penyebab, dan Bedanya dengan Bruntusan

Mengenal apa itu fungal acne, dari mulai penyebab, cara mengatasi dan bedanya dengan bruntusan. Simak penjelasan singkatnya di bawah ini.

Apa Itu Fungal Acne, Penyebab, dan Bedanya dengan Bruntusan
Ilustrasi Jerawat di wajah. FOTO/iStock

tirto.id - Fungal acne memiliki bentuk seperti jerawat, tapi bukan jerawat dalam arti sesungguhnya. Ia merupakan bagian dari infeksi pada folikel rambut (folikulitis). Ada pun fungal acne adalah jenis infeksi folikel bernama folikulitis pitirosporum.

Kemunculan fungal acne dipicu keberadaan jamur Malassezia. Jamur tersebut kerap ditemukan secara alami pada kulit kebanyakan manusia. Pada kondisi tertentu, jumlahnya bisa cukup banyak.

Jamur menyukai lingkungan panas dan lembab. Tempat yang menjadi pertumbuhan jamur berisiko mengalami fungal acne.

Jamur Malassezia dapat masuk ke dalam folikel rambut dengan mudah, misalnya setelah seseorang bercukur atau melakukan pencabutan bulu (waxing). Ketika jamur masuk ke folikel lalu menyumbat, akan menimbulkan infeksi.

Peradangan yang terjadi sering disalahartikan sebagai jerawat umum. Bentuknya jerawat jamur seperti jerawat kecil dan kerap ditemukan cairan putih di tengahnya.

Fungal acne atau jamur jerawat memiliki ruam dan kemunculannya seperti kumpulan bintik. Ukuran dan bentuk bintik hampir sama. Rasanya gatal, nyeri, dan mungkin ada sensasi terbakar.

Risiko kemunculan jerawat jamur dapat pula karena konsumsi obat antibiotik. Obat ini bisa mematikan bakteri dan mengganggu jamur di kulit, namun disi sisi lain menimbulkan ketidakseimbangan mikroba. Risiko jerawat jamur lebih mudah terjadi dalam keadaan demikian.

Ciri-Ciri Jerawat Jamur

Umumnya jerawat muncul karena infeksi bakteri. Oleh sebab itu, dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk melawan bakteri tersebut, Sebenarnya ada perbedaan ciri pada jerawat jamur yang membuatnya tampak khas yaitu:

Ukuran

Jerawat jamur berupa benjolan berisi nanah dengan ukuran hampir sama antarjerawat. Sebaiknya, jerawat bakteri memunculkan benjolan jerawat dan komedo putih dengan berbagai ukuran.

Letak

Jerawat jamur sering muncul di lengan, dada, dan punggung. Namun, kemunculannya bisa juga di wajah yang kerap dihinggapi jerawat bakteri.

Gatal

Jerawat jamur kerap menimbulkan rasa gatal, tapi jerawat bakteri jarang terjadi demikian.

Klaster

Jerawat jamur kemunculannya sering dalam satu kelompok berbentuk seperti komedo putih kecil. Sebaliknya, jerawat akibat bakteri tidak terlalu bergerombol.

Perbedaan Fungal Acne dan Bruntusan

Bruntusan mungkin menjadi kondisi kulit yang mendekati penampakannya dengan fungal acne. Saat bruntusan muncul, kulit menjadi terasa kasar dan tidak rata. Penyebabnya adalah kemunculan benjolan-benjolan kecil yang menonjol pada permukaan kulit.

Kemunculan bruntusan bisa timbul di berbagai tempat. Contohnya wajah, leher, bahu, dada, hingga lengan.

Perbedaan fungal acne dan bruntusan paling nyata dilihat dari penyebabnya. Bruntusan tidak dipicu oleh infeksi jamur. Penyebab bruntusan jauh lebih beragam seperti tubuh kurang terhidrasi, tidak cocok dalam menggunakan kosmetik, pola makan tidak sehat, stres, wajah kotor, paparan sinar matahari, hingga ketidakseimbangan hormon.

Bruntusan kerap disebut jerawat komedo. Kulit terlihat gejala adanya penumpukan komedo lantaran pori-pori telah tersumbat. Begitu bruntusan muncul, sekelompok benjolah kecil akan keluar dan membuat tekstur kulit teraba kasar.

Efek gatal dan nyeri umumnya tidak ditemui pada bruntusan. Beda halnya dengan fungal acne, penderita akan merasa gatal, nyeri, hingga rasa perih.

Cara Menghilangkan Fungal Acne

Cara mengobati fungal acne biasanya dokter akan meresepkan obat antijamur. Antibiotik tidak digunakan karena penyebabnya bukan bakteri, melainkan jamur.

Obat antijamur yang diresepkan bisa obat oral (minum) dan krim oles. Kedua obat tersebut saling melengkapi. Obat oral akan menyerang jamur hingga ke dalam folikel yang tidak bisa dijangkau oleh krim antijamur.

Dikutip WebMD, jenis obat oral antijamur contohnya yaitu fluconazole dan itrakonazole. Obat krimnya, jenis yang diresepkan seperti econazole dan ketoconazole.

Penggunaan obat harus dalam saran dokter. Obat oral, misalnya, memiliki beberapa efek samping seperti sakit perut, diare, mual dan muntah, dan gangguan hati.

Adanya efek samping tersebut, dokter mungkin mengawali pengobatan dengan mencoba krim antijamur terlebih dahulu sebelum memberikan obat oral. Jika jerawat jamur terlalu sering dialami seseorang, dokter mungkin meresepkan obat antijamur dalam jangka panjang hingga mencoba terapi fotodinamik.

Terapi fotodinamik merupakan kombinasi dari penggunaan obat fotosensitisasi dan cahaya untuk membunuh jamur pemicu infeksi. Terapi ini menjadi pilihan terakhir tatkala obat antijamur oral dan krim tidak ampuh untuk mengatasi.

Di sisi lain, fungal acne juga dapat dibantu perawatannya dengan berbagai aktivitas harian. Beberapa hal yang dapat diterapkan untuk menghindari dan mengatasi jerawat jamur antara lain:

  • Mandi dan ganti pakaian segera setelah berolahraga
  • Mengenakan pakaian longgar, terutama saat cuaca panas dan lembab
  • Berhati-hati ketika bercukur, mencabut, atau melakukan waxing pada rambut
  • Jika hendak berendam, gunakan hanya bak dan kolam air panas terawat dan bersih
  • Cuci pakaian kotor dan biarkan mengering sempurna setiap kali digunakan

Baca juga artikel terkait FUNGAL ACNE atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno