Menuju konten utama

Apa itu ElaElo, Benarkah Pengganti X dan Bikinan Pemerintah?

Mengenal apa itu aplikasi Elaelo yang muncul setelah isu pemblokiran X. Siapa yang membuat aplikasi ini? Simak penjelasannya.

Apa itu ElaElo, Benarkah Pengganti X dan Bikinan Pemerintah?
Ilustrasi pengguna sosial media. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Belakangan ini di media sosial X muncul perbincangan mengenal ElaElo serta penolakan pemblokiran X (dulunya Twitter).

ElaElo adalah platform media sosial yang baru muncul di tengah rencana pemblokiran platform di Indonesia. Kemunculan ElaElo memicu spekulasi bahwa situs ini mungkin buatan pemerintah. Benarkah?

Situs ElaElo awalnya muncul pada awal Maret 2024, tepat ketika isu pemblokiran Twitter oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Indonesia menjadi sorotan publik.

Timing kemunculan tersebut memberikan kesan bahwa situs ElaElo mungkin telah disiapkan sebagai alternatif resmi jika Twitter diblokir.

Meski begitu, belum ada informasi yang jelas mengenai siapa yang membuat dan bertanggung jawab atas situs Elaelo.

Benarkah ElaElo Buatan Pemerintah untuk Gantikan X?

Menkominfo telah membantah bahwa ElaElo merupakan buatan pemerintah, namun beberapa bukti yang ada membuat banyak warganet meyakini spekulasi tersebut.

Spekulasi ini didukung oleh branding Elaelo di lamannya yang langsung menyebut dirinya sebagai "medsos lokal pengganti X" disertai dengan pencantuman lambang Garuda Pancasila di halaman utamanya.

Meski lambang negara biasanya hanya digunakan oleh situs resmi pemerintah dengan domain go.id, platform Elaelo sendiri hanya menggunakan domain elaelo.id, yang menimbulkan keraguan tentang keabsahan dan otoritas situs tersebut.

Berdasarkan informasi yang didapat dari beberapa cuitan di X, situs ElaElo terdaftar atas nama PT Aksara Data Digital, yang diduga bukan instansi pemerintah.

Sebagai informasi, pemblokiran Twitter oleh Kominfo adalah dikarenakan platform tersebut mengizinkan pengguna memposting konten seksual.

Meskipun Kominfo telah berusaha mengurangi konten tersebut, mereka tidak dapat sepenuhnya menghentikan penyebarannya.

Tanggapan Netizen Terhadap Media Sosial ElaElo

Elaelo telah menimbulkan berbagai kekhawatiran di kalangan netizen terkait keamanan dan keasliannya (buatan pemerintah).

Banyak yang skeptis terhadap situs tersebut karena beberapa fitur dan aspek yang mencurigakan.

Pertama, situs Elaelo meminta pengguna untuk "accept all cookies" saat pertama kali mengaksesnya dan kebijakan tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran tentang privasi pengguna, karena penerimaan semua cookies tanpa penjelasan detail dapat memungkinkan pengumpulan data yang ekstensif dan tidak transparan.

Kedua, tampilan antarmuka pengguna (UI/UX) Elaelo sangat mirip dengan Twitter sehingga menimbulkan dugaan bahwa platform ini mungkin hanya replika atau tiruan dari Twitter, yang dirancang untuk menggantikan peran Twitter di Indonesia.

Pengguna merasa bahwa jika benar pemerintah atau lembaga resmi ada di belakang Elaelo, seharusnya ada upaya lebih untuk menciptakan sesuatu yang orisinal dan berbeda.

Ketiga, beberapa fitur di Elaelo dianggap aneh dan tidak umum untuk platform media sosial.

Contohnya adalah adanya tab "Lambe," yang fungsinya tidak jelas bagi pengguna.

Nama tab yang tidak biasa ini menimbulkan pertanyaan tentang tujuan dan kegunaan fitur tersebut, serta apakah ini hanya gimmick atau memang memiliki fungsi tertentu.

Sebagian warganet berpendapat bahwa penggunaan istilah “Lambe” sendiri adalah agar tidak terlalu dianggap sebagai replika dari Twitter.

Keempat, informasi mengenai developer atau pengembang Elaelo tidak jelas di mana transparansi mengenai tim pengembang atau perusahaan yang berada di balik platform ini sangat minim.

Kurangnya informasi tersebut menimbulkan kecurigaan tentang motif dan kredibilitas dari pengembang Elaelo, serta keamanan data yang mereka kelola.

Kekhawatiran netizen terhadap Elaelo sendiri kebanyakan berfokus pada masalah privasi, fitur yang mencurigakan, kemiripan dengan Twitter, dan ketidakjelasan mengenai pengembang.

Semua itu membuat banyak pengguna media sosial X waspada dan skeptis untuk beralih ke platform tersebut, meskipun ada dorongan dari pihak tertentu untuk menjadikannya sebagai alternatif lokal pengganti Twitter.

Baca juga artikel terkait PEMBLOKIRAN TWITTER atau tulisan lainnya dari Fajri Ramdhan

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Fajri Ramdhan
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Dipna Videlia Putsanra