tirto.id - Stroke telinga adalah kondisi kehilangan pendengaran sensorineural atau disebut juga dengan sudden sensorineural hearing loss (SSNHL). Gejalanya berupa gangguan pendengaran parah yang datang secara tiba-tiba atau tuli di salah satu telinga.
Saat ini stroke telinga memang jadi topik yang ramai dibicarakan warganet di media sosial. Hal ini dipicu oleh tweet komika Kiky Saputri tentang mertuanya yang sempat didiagnosis stroke telinga oleh seorang dokter di Indonesia.
Kiky Saputri juga menjelaskan bahwa sakit yang diderita mertuanya sudah diobati, tapi justru memburuk sampai harus berobat ke Singapura. Lantas, yang jadi perdebatan, Kiky Saputri mengatakan bahwa dokter dari Singapura justru tidak mengenal adanya istilah stroke telinga.
Sementara menurut situs Quality HealthCare Medical Service, stroke telinga atau ear strokebisa saja dialami oleh seseorang dan gejalanya berlangsung sangat cepat. Beberapa gejalaear stroke yang umum terjadi antara lain:
- Kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan pendengarannya dalam waktu singkat atau sekitar tiga hari
- Kepala mendadak pusing
- Sakit telinga
- Tinnitus atau sensasi telinga berdenging
- Hanya terjadi pada satu sisi telinga
Di sisi lain, sebuah studi yang dipublikasikan di laman Ahajournals menyebutkan bahwa kehilangan pendengaran tiba-tiba atau SSNHL bisa jadi tanda awal penyakit stroke. Karena itu, penderita SSNHL disarankan menjalani pemeriksaan hematologi dan neurologis untuk mendeteksi adanya kemungkinan penyakit stroke.
Penyebab stroke telinga
Stroke identik sebagai penyakit yang dialami oleh orang lanjut usia, tapi sebenarnya ear stroke dapat dialami oleh siapa saja. Sayangnya sampai saat ini belum diketahui pasti tentang penyebab terjadinya stroke telinga.
Meski demikian, muncul dugaan bahwa stroke telinga atau ear stroke bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
1. Infeksi virus
Ear stroke bisa disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang saraf pendengaran pada telinga bagian dalam. Sebagai contoh, adanya infeksi virus influenza dan herpes zoster bisa memicu terjadinya hilang pendengaran.
2. Oklusi vaskular
Oklusi vaskular adalah penyumbatan pembuluh darah yang juga bisa memicu penyakit stroke. Kondisi ini ditandai dengan saraf pendengaran yang rusak akibat suplai darah yang tidak normal.
Selain infeksi virus dan oklusi vaskular, stroke telinga juga bisa disebabkan oleh gangguan autoimun dan tumor, tapi kasus seperti ini cukup jarang terjadi.
Penyembuhan stroke telinga
Jika mengalami gejala SSNHL atau ear stroke, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter THT untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pengobatan dan penyembuhan stroke telinga tentunya juga akan dilakukan berdasarkan penyebabnya.
Pengobatan yang umum dilakukan oleh dokter meliputi:
- Obat steroid oral untuk meredakan peradangan
- Obat antivirus untuk melawan infeksi virus
- Obat vasodilator untuk meningkatkan suplai darah ke telinga
Cara mencegah stroke telinga
Jika dilihat dari penyebabnya, maka stroke telinga atau ear stroke bisa dicegah dengan beberapa cara berikut:
1. Gaya hidup sehat
Seseorang yang menderita penyakit kronis dan memiliki daya tahan tubuh rendah termasuk kelompok orang yang berisiko tinggi mengalami stroke telinga. Stroke telinga bisa dicegah dengan menjalankan gaya hidup sehat, mulai dari mengonsumsi makanan yang bergizi hingga tidur yang cukup setiap hari.
2. Pencegahan penyakit flu
Beberapa kasus ear stroke dipicu oleh flu atau infeksi virus influenza. Sehingga, sangat disarankan untuk melakukan pencegahan penyakit flu, seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan pola hidup yang lebih sehat.
3. Menjaga stabilitas emosi
Emosi yang tidak stabil diketahui bisa menyebabkan ketidakseimbangan cairan neurohumoral dalam tubuh sehingga mempengaruhi sirkulasi darah pada telinga. Menjaga suasana hati dan mengendalikan emosi dipercaya bisa menurunkan risiko terjadi stroke telinga atau ear stroke.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari