tirto.id - Stroke adalah suatu kondisi darurat, ketika pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau pecah.
Saat seseoran terserang stroke, sebagian otak tidak mendapatkan pasokan darah yang membawa oksigen yang diperlukan sehingga mengalami kematian sel/jaringan.
Jika pembuluh darah yang pecah atau tersumbat itu tidak segera diatasi, dapat menyebabkan kematian karena otak tidak menerima suplai darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada sel-sel nya.
Saat sel atau jaringan otak dalam waktu beberapa menit tidak menerima asupan oksigen dan nutrisi, maka terjadi kematian jaringan/sel. Efek buruk selain kematian penderita stroke adalah terjadi kecacatan fisik dan mental.
Mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), stroke adalah penyebab kematian terbesar kelima di Amerika Serikat.
Setiap tahun, lebih dari 795.000 orang AS terserang stroke. Tanpa oksigen, sel dan jaringan otak menjadi rusak dan mulai mati dalam beberapa menit.
Stroke terbagi menjadi dua kategori yakni; Stroke Iskemik (stroke sumbatan) dan Stroke Hemoragik (stroke berdarah). Berikut ini penjelasan mengenai stroke iskemik.
Apa Itu Stroke Iskemik?
Dilansir dari situs Stroke.org, kategori stroke iskemik atau stroke yang terjadi akibat adanya sumbatan pada pembuluh darah merupakan jenis stroke yang paling sering terjadi di dunia, dengan persentase hingga 87 persen. Namun harapan hidup penderita stroke iskemik masih jauh lebih besar dibanding hemoragik.
Sumbatan di pembuluh darah tersebut berasal dari plak atau bekuan darah yang menghambat aliran darah menuju otak dan menimbulkan kekurangan oksigen serta nutrisi yang dibutuhkan oleh sel dan jaringan otak.
Stroke iskemik (sumbatan) dibagi lagi menjadi dua jenis berdasarkan dari lokasi pembentukan bekuan darah atau plak nya yakni:
1. Stroke Emboli: disebabkan oleh sumbatan (plak atau bekuan darah) yang terbentuk dari dalam jantung atau arteri besar, yang kemudian terbawa oleh aliran darah menuju ke otak.
2. Stroke Trombotik: disebabkan oleh sumbatan berupa plak atau bekuan darah yang terbentuk dalam arteri yang tugasnya adalah mensuplai darah ke otak.
Mengapa plak dapat menyumbat aliran darah? Plak sendiri berasal dari zat lemak yang makin lama makin menebal dan pada akhirnya terkumpul di pembuluh darah arteri. Plak yang menebal itu akan mempersempit arteri dan sering disebut aterosklerosis.
Aterosklerosis menyebabkan aliran darah tidak lancar, melambat, dan suatu saat dapat menyumbat pembuluh arteri tersebut.
Pemicu yang meningkatkan terjadinya stroke iskemik:
- Aterosklerosis
- Masalah pada katup jantung
- Masalah pembekuan darah
- Detak jantung tak teratur
- Serangan jantung
- Cedera pembuluh darah di leher
Penanganan stroke iskemik
Semakin cepat penderita stroke iskemik ditolong, maka kemungkinan untuk sembuh dan kembali seperti normal akan lebih besar.
Karena itu tujuan pengobatan dari stroke iskemik biasanya adalah menormalkan kembali sistem pernapasannya, detak jantung serta tekanan darah.
Pengobatan utama pada pasien stroke iskemik yang akan dilakukan oleh dokter adalah aktivator plasminogen jaringan intravena (tPA), yaitu melakukan pemecahan plak atau sumbatan yang terdapat pada pembuluh.
Apabila tPA gagal, akan dilakukan operasi untuk membersihkan plak atau sumbatan tersebut yang jangka waktunya sebelum 24 jam usai munculnya gejala stroke.
Untuk pengobatan jangka panjang selanjutnya pasien dapat diberikan antikoagulan serta aspirin untuk mencegah pembekuan darah. Terapi juga akan dilakukan jika pasien membutuhkan.
Gejala stroke iskemik
- Apabila seseorang mengalami stroke iskemik, umumnya akan merasakan beberapa gejala seperti berikut ini:
- Mati rasa/kebas di bagian wajah, lengan/kaki, pada satu sisi tubuh saja
- Makin menurunnya kemampuan memahami kata dan kalimat orang lain
- Hilangnya keseimbangan serta koordinasi tubuh, mudah jatuh
- Kemampuan bicara menurun
- Gangguan penglihatan
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yandri Daniel Damaledo