tirto.id - Kemampuan critical thinking atau berpikir kritis penting dimiliki bagi manusia Indonesia. Dengan berpikir secara logis, rasional, serta dapat menganalisis fakta dan data, seseorang tidak mudah tersesat dalam menghadapi arus informasi data seperti sekarang ini.
Apa itu critical thinking? Mengapa kemampuan critical thinking penting bagi orang Indonesia?
Definisi Critical Thinking
Sebenarnya tidak ada definisi tunggal tentang critical thinking. Para akademisi punya definisi berbeda tentang critical thinking.
Monash University dalam publikasi di situs resminya, menjelaskan bahwa berpikir kritis (critical thinking) adalah jenis pemikiran di mana seseorang mempertanyakan, menganalisis, menafsirkan, dan membuat penilaian tentang sesuatu yang dibaca, didengar, dikatakan atau ditulis. Definisi ini berangkat dari asal kata “kritis” dalam Bahasa Yunani disebut “kritikos” yang berarti “mampu menilai atau membedakan.”
Critical thinking sebenarnya sudah sudah dilakukan sejak di era filsuf Yunani Kuno, tetapi istilah ini baru populer di dunia akademik pada 1987. Michael Scriven dan Richard Paul mempopulerkan istilah tersebut pada Konferensi Internasional Tahunan ke-8 tentang Pemikiran Kritis dan Reformasi Pendidikan, Musim Panas 1987. Keduanya adalah profesor dan peneliti di bidang critical thinking.
Kedua ahli ini mendefinisikan berpikir kritis adalah proses intelektual mengkonseptualisasikan, menganalisis, mensitesis dan atau menghasilkan informasi sebagai panduan keyakinan atau tindakan. Informasi ini dikumpulkan dari hasil pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi.
Dalam tesaurus Bahasa Indonesia, kata “kritis” bermakna; bersifat tidak lekas percaya, bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, atau tajam dalam penganalisisan.
Kendati ada perbedaan definisi tentang berpikir kritis, ada beberapa inti utama dari metode berpikir ini, antara lain:
1. Memperjelas tujuan dan konteks pemikiran
Memperjelas tujuan dan konteks pemikiran ini maksudnya adalah memilah dan memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Mempertanyakan sumber informasi
Setelah informasi yang sesuai dikumpulkan, tahapan selanjutnya adalah mempertanyakan sumber informasi apakah punya kredibilitas atau orisinalitas. Pendek kata, kritik terhadap sumber.
3. Mengidentifikasi argumen
Setelah informasi valid didapatkan, langkah berikutnya adalah mengambil poin utama dari informasi tersebut yang akan menjadi bahan argumentasi.
4. Menganalisis sumber dan argumen
Bahan informasi ini kemudian diolah dengan teori untuk menjadi sebuah konstruksi argumen yang kuat.
5. Mengevaluasi argumen orang lain
Di tahap evaluasi ini, seseorang yang berpikir kritis perlu melihat klaim, bukti, dan alasan yang diajukan oleh orang lain.
6. Membuat atau mensintesis argumen sendiri
Setelah mempunyai bahan argumentasi dan mengevaluasi argumen orang lain, selanjutnya seseorang yang berpikir kritis membentuk argumennya sendiri.
Mengapa Berpikir Kritis itu Penting bagi Pelajar Indonesia?
Kemampuan berpikir kritis penting buat manusia Indonesia terutama bagi pelajar sebagai generasi penerus. Metode critical thinking akan membantu seseorang untuk mengobservasi masalah yang dimiliki dengan kemampuan analisis. Hal ini dibutuhkan dalam proses belajar maupun di dunia kerja.
Selain itu, dengan berpikir kritis juga dapat meningkatkan kreativitas seseorang serta mengasah cara berkomunikasi dan menyampaikan ide secara terstruktur dan informatif. Dengan kemampuan tersebut, seseorang dapat menemukan solusi terbaik ketika menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupannya.
Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), kemampuan critical thinking merupakan satu dari lima soft skills utama yang harus dimiliki individu pada 2030.
Dengan alasan itu, maka berpikir kritis sangat penting bagi pelajar saat ini yang kelak menjadi pemimpin di Indonesia. Di Indonesia sendiri sebenarnya gerakan berpikir kritis ini sudah dikembangkan dan disebarluaskan.
Intellectual Academy (IIA) yang berdiri sejak tahun 2018 telah memelopori gerakan berpikir kritis ini. Selain bergerak di bidang strategi belajar, daya ingat, dan growth mindset, lembaga ini fokus pada pengembangan critical thinking bagi para pemuda di Indonesia.
IIA pun memiliki berbagai platform pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektualitas masyarakat Indonesia, khususnya pelajar, melalui platform dan aplikasi pendidikan seperti Mind Academy dan MindX Memory Games.
Dalam pengembangannya, IIA saat ini didukung oleh para pakar di bidang pendidikan dan neurosains. Mereka mengembangkan riset-risetnya dan berkomitmen memberikan pendidikan berkualitas guna mempersiapkan generasi muda. Tujuannya agar kelak para pelajar Indonesia siap memimpin Indonesia Emas di tahun 2045.
Sejalan dengan upaya menyebarluaskan gerakan berpikir kritis, IAA menggelar Critical Thinking Championship 2022. Kompetisi ini terbuka bagi para pelajar Indonesia dari jenjang SD hingga perguruan tinggi.
Untuk informasi jadwal dan cara pendaftaran kompetisi dapat dibaca pada artikel "Jadwal dan Cara Daftar Critical Thingking Championship 2022."
Editor: Agung DH