Menuju konten utama

Apa Itu Active Listening, Metode untuk Jadi Pendengar yang Baik?

Active listening adalah proses mendengarkan secara saksama, merefleksi ulang apa yang dikatakan, serta menahan penilaian dan nasihat kepada lawan bicara.

Apa Itu Active Listening, Metode untuk Jadi Pendengar yang Baik?
Ilustrasi Active Listening. foto/istockphoto

tirto.id - Menjadi pendengar yang baik atau dikenal sebagai active listening (mendengar secara aktif) ternyata memiliki banyak manfaat. Sebab, saling mendengarkan akan membuat lawan bicara merasa tetap terlibat dalam sebuah komunikasi.

Dalam pengertiannya, active listening adalah proses mendengarkan secara saksama, merefleksi ulang apa yang dikatakan, serta menahan penilaian dan nasihat kepada lawan bicara.

Ketika Anda mempraktikkan active listening, lawan bicara Anda akan merasa didengar dan dihargai. Selain itu, active listening juga dinilai akan membawa dampak positif pada kehidupan Anda.

Berikut manfaat dari active listening sebagaimana dilansir dari laman Very Well Mind:

1. Manfaat dalam hubungan

Active listening akan membuat Anda memahami sudut pandang orang lain dan merespons dengan empati. Kemampuan ini akan berguna bila Anda dan orang terdekat mengalami masa-masa sulit. Orang-orang terdekat Anda yang hanya ingin didengarkan akan merasa terbantu dengan kemampuan ini.

2. Manfaat dalam pekerjaan

Kemampuan mendengarkan secara aktif sangat penting bila Anda berada dalam posisi pengawasan atau sedang berinteraksi dengan kolega. Active listening akan membuat Anda memahami permasalahan dan melakukan kolaborasi untuk mengembangkan solusi. Kemampuan ini juga akan merefleksikan kesabaran Anda di tempat kerja.

3. Manfaat dalam situasi sosial

Mendengarkan secara aktif adalah salah satu cara terbaik untuk berkenalan dengan orang-orang baru. Dengan bertanya, mencari klarifikasi, serta memperhatikan bahasa tubuh, Anda akan dengan mudah berbaur di berbagai situasi sosial. Ketika Anda mendengarkan secara aktif, orang lain akan tertarik untuk berbicara lebih lama dengan Anda.

Mendengarkan secara aktif berarti menggunakan seluruh indera dan memberikan seluruh perhatian Anda kepada lawan bicara. Dilansir dari Forbes, berikut langkah-langkah untuk melakukan active listening:

1. Tatap dan pertahankan kontak mata

Kontak mata merupakan salah satu dasar dalam komunikasi yang efektif. Letakkan kertas, buku, ponsel serta distraksi lainnya dan tatap matanya. Percakapan akan berlangsung lama dan Anda serta lawan bicara tergerak untuk berkomunikasi dengan lebih baik.

2. Perhatikan dengan santai

Ketika Anda telah melakukan kontak mata dengan lawan bicara, mengalihkan pandangan sesekali bisa dilakukan. Abaikan gangguan yang potensial seperti kebisingan tempat dan aksen pembicara. Selain itu, jangan terlalu fokus dengan pemikiran, perasaan, dan prasangka Anda sendiri.

3. Berpikirlah secara terbuka

Dengarkan lawan bicara Anda tanpa memberi penilaian. Jika perkataan lawan bicara membuat Anda terkejut, hindari mengatakan sesuatu yang bersifat mengejek. Selain itu, mendengarkan tanpa melompat ke kesimpulan juga penting dilakukan. Anda hanya dapat memahami perkataan lawan bicara dengan mendengarkan secara saksama.

4. Dengarkan dan visualisasikan perkataan lawan bicara

Otak yang fokus akan mampu memvisualisasikan perkataan lawan bicara. Memfokuskan diri pada kata-kata lawan bicara juga penting dilakukan.

5. Jangan menginterupsi dan memberi “solusi”

Menginterupsi seseorang dianggap kasar dan memberi kesan buruk. Jika Anda adalah pemikir dan pembicara yang cepat, Anda bisa membuat diri lebih santai demi komunikasi yang baik.

Menahan diri untuk memberi solusi ketika tidak diminta. Bila Anda ingin mengatakan gagasan, mintalah izin kepada lawan bicara untuk membicarakannya.

6. Bertanyalah ketika ada jeda

Ketika tidak memahami sesuatu, Anda akan menanyakan hal tersebut. Bertanya ketika jeda akan lebih sopan dibanding menginterupsi.

7. Hindari pertanyaan yang mengalihkan topik utama

Pertanyaan yang mengalihkan topik utama dari sang pembicara akan membuat pembicaraan mengarah pada hal-hal yang tidak berkaitan dengannya. Bila sudah telanjur demikian, Anda dapat menyambungkan pembicaraan dengan memintanya membahas topik utama.

8. Berempatilah

Empati atau merasakan apa yang dirasakan orang lain merupakan kunci mendengarkan dengan baik. Tempatkan diri Anda pada posisi orang lain dan hayati keadaan mereka. Ini akan sangat membantu komunikasi yang Anda lakukan.

9. Berikan umpan balik

Umpan balik, baik perkataan maupun bahasa tubuh, yang relevan dengan perkataan pembicara akan menunjukkan bahwa Anda memahami percakapan. Bila perasaan pembicara tersembunyi atau kurang jelas, Anda dapat memparafrasekan isi perkataannya.

10. Perhatikan isyarat nonverbal

Bila berhadapan dengan lawan bicara, Anda bisa mendeteksi antusiasme, kebosanan, atau kejengkelan melalui ekspresi mata, gerakan mulut dan bahu. Isyarat-isyarat ini perlu diperhatikan, karena kata-kata hanyalah sebagian dari pesan pembicara.

Baca juga artikel terkait KOMUNIKASI atau tulisan lainnya dari Hana Afifah Nuraini

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Hana Afifah Nuraini
Penulis: Hana Afifah Nuraini
Editor: Alexander Haryanto