tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi sorotan publik jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Pasalnya, Gibran Rakabuming Raka—sang putra sulung—turut berkontestasi sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.
Langkah Gibran itu menuai kritik keras, khususnya dari petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai yang menaungi Jokowi dan Gibran. Untuk diketahui, PDIP sebelumnya telah mengusung pasangan bakal calon presiden (capres) dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam Pemilu 2024.
Mengutip laporan Tirto, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan PDIP telah memberikan hak istimewa (privilege) yang begitu besar kepada Jokowi. Namun, Jokowi dan keluarga justru meninggalkan partai.
Di tengah kekecewaan dan kritik PDIP terhadap Presiden Jokowi, sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim yang menyebut Presiden Jokowi melakukan reshuffle (perombakan) terhadap tujuh menteri kabinet asal PDIP.
Akun "Daily Qinan" mengunggah video berdurasi 10 menit dan 26 detik dengan keterangan "PERSELISIHAN KIAN MEMBURUK JOKOWI RESHUFFLE 7 MENTERI DARI PDIP?! GAWAT.. JIKA KEJADIAN PRESIDEN DALAM MASALAH BESAR".
Terdapat takarir “M3m4n4s makin m3mbvruk j0kowi reshuffle 7 menteri dari pdip," yang menyertai unggahan. Thumbnail (sampul) video menampilkan foto Presiden Jokowi yang mengenakan setelan jas dan sedang berdiri.
Di hadapan Presiden Jokowi, terlihat sejumlah orang yang juga mengenakan setelan jas. Latar foto seperti suasana di Istana Negara.
Sepanjang Rabu (8/11/2023) hingga Kamis (9/11/2023) atau selama sehari tersebar di Facebook, unggahan ini memperoleh 129 tanda suka, 80 komentar, serta dilihat 12 ribu kali.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut Presiden Jokowi melakukan reshuffle terhadap tujuh menteri asal PDIP?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama, Tirto menelusuri foto thumbnail unggahan lewat reverse image search Yandex. Hasilnya, foto tersebut identik dengan unggahan situs resmi kepresidenan (presidenri.go.id).
Diketahui, foto tersebut diambil ketika Presiden Jokowi melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Kabinet Indonesia Maju untuk sisa masa jabatan periode tahun 2019—2024.
Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (17/7/2023). Dengan demikian, foto thumbnail sama sekali tidak berkaitan dengan klaim yang menyebut Presiden Jokowi melakukan reshuffle terhadap tujuh menteri asal PDIP.
Tirto kemudian melanjutkan penelusuran dengan menonton video ini secara keseluruhan. Di menit awal, video menampilkan beberapa footage, salah satunya cuplikan komentar politisi PDIP tentang reshuffle, yakni dari anggota fraksi PDIP DPR Arief Wibowo, Ario Bimo, serta Andreas Hugo Pareira.
Footage sama sekali tidak membenarkan klaim tentang Presiden Jokowi melakukan reshuffle terhadap tujuh menteri asal PDIP.
Arief Wibowo justru menepis kabar reshuffle menteri dari PDIP. Ia menyampaikan, jumlah menteri PDIP akan tetap seperti yang ada, bahkan mungkin bisa bertambah.
Setelah sederet footage, video diisi pembacaan narasi. Tirto kemudian memasukkan kata kunci, "akibat terjadinya keributan antara Presiden Joko Widodo dengan Megawati" ke mesin pencarian Google untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi.
Kata kunci itu merupakan hasil transkrip dari informasi yang dibacakan narator. Hasilnya, Tirto menemukan artikel di situs Seword berjudul "Karena Perselisihan Dengan Megawati Maka Presiden Jokowi Akan Reshuffle Kabinet Dari PDIP".
Artikel yang diunggah pada Senin (6/11/2023) itu merupakan opini tentang polemik yang terjadi antara Presiden Jokowi dan PDIP.
Penulis artikel itu mengeklaim Presiden Jokowi dalam waktu dekat akan melakukan reshuffle semua menteri kabinet asal PDIP yang disebut berjumlah 7 orang.
Tirto kemudian menguji kebenaran dari klaim tersebut dengan memasukkan kata kunci “Presiden Jokowi reshuffle tujuh menteri PDIP” ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, tidak ada satu pun informasi dan sumber kredibel yang membahas dan membenarkan klaim.
Untuk diketahui, saat ini ada enam menteri Kabinet Indonesia Maju yang merupakan kader PDIP, yakni:
- Yasonna Laoly (Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia),
- Tri Rismaharini (Menteri Sosial),
- Azwar Anas (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi),
- I Gusti Ayu Bintang Darmawati (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak),
- Pramono Anung (Menteri Sekretaris Kabinet), dan
- Basuki Hadimuljono (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).
Lebih lanjut, tidak ada pernyataan resmi dari Presiden Jokowi, baik secara langsung atau lewat situs resmi kepresidenan (presidenri.go.id) yang membahas dan membenarkan klaim soal reshuffle terhadap tujuh menteri asal PDIP.
Dikutip dari CNNIndonesia, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menekankan perbedaan sikap politik partainya dengan Jokowi saat ini tak akan membuat menteri-menteri PDIP tidak profesional. Ia juga menegaskan menteri PDIP akan mengawal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga akhir masa jabatan pada 2024 nanti.
"Itu memang komitmen dari PDIP. Meskipun beliau [Jokowi] sudah berubah, tapi tugas PDIP untuk bangsa dan negara tetap dikedepankan," kata Hasto dalam keterangan yang diterima CNN Indonesia, Minggu (5/11/2023).
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut Presiden Jokowi melakukan reshuffle terhadap tujuh menteri asal PDIP.
Tidak ada pernyataan resmi dari Presiden Jokowi yang membenarkan klaim tersebut. Per Kamis (9/11/2023), sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju yang merupakan kader PDIP pun masih aktif menjabat.
Jadi, informasi yang menyebut Presiden Jokowi melakukan reshuffle terhadap tujuh menteri asal PDIP itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id
Editor: Shanies Tri Pinasthi