Menuju konten utama

Apa Arti Antisemitisme & Bangsa Mana yang Termasuk Rumpun Semit?

Mengenal apa itu arti antisemitisme dan bangsa mana saja yang termasuk rumpun Semit?

Apa Arti Antisemitisme & Bangsa Mana yang Termasuk Rumpun Semit?
Antisemitisme. foto/IStockphoto

tirto.id - Antisemitisme merupakan sikap memusuhi warga Yahudi yang terjadi di sejumlah penjuru dunia, terutama kawasan Eropa. Peristiwa Holocaust merupakan contoh pembantaian yang dilatarbelakangi antisemitisme.

Istilah antisemitisme mulanya dimunculkan oleh seorang jurnalis asal Jerman, Wilhelm Marr pada 1879. Hal ini dikaitkan dengan kebencian terhadap kaum Yahudi pada abad ke-18 hingga 19.

Menurut Encyclopedia Holocaust, antisemitisme berarti sikap prasangka atau kebencian terhadap Yahudi. Kebencian ini meliputi tren politik liberal, kosmopolitan, dan internasional.

Dengan kata lain, antisemitisme juga bisa bermakna sebuah prasangka, diskriminasi, kebencian, permusuhan, kekerasan, atau penindasan terhadap orang Yahudi.

Seperti dikutip laman Kementerian Luar Negeri AS, The International Holocaust Remembrance Alliance (IHRA) mendefinisikan antisemitisme sebagai persepsi tertentu terhadap orang Yahudi yang dapat diekspresikan sebagai sebuah kebencian.

Antisemitisme ditujukan kepada individu Yahudi atau non-Yahudi dan/atau properti mereka, termasuk lembaga-lembaga komunitas Yahudi dan fasilitas-fasilitas keagamaan.

Yang paling sering terjadi adalah pogrom, yakni kerusuhan dengan kekerasan yang dilancarkan terhadap Yahudi dan dimulai oleh otoritas pemerintahan.

Pogrom kerap diakibatkan sebuah fitnah atau rumor yang memberitakan kaum Yahudi telah menggunakan darah anak-anak Kristen untuk keperluan ritual.

Salah satu contoh lain tindakan ekstrem dari antisemitisme ialah Holocaust, yakni pembantaian dan pembunuhan terhadap kaum Yahudi di Eropa yang dilakukan Nazi Jerman selama 1933-1945.

Penyebab Munculnya Antisemitisme

Jauh sebelum Holocaust, kebencian terhadap Yahudi sudah lama mengakar di kalangan masyarakat. Orang-orang Yahudi diasingkan dan diserang atas segala tuduhan dan asumsi selama ribuan tahun.

Annisa Kharismawati dalam "Perkembangan Antisemitisme dalam Perspektif Hubungan Internasional" menuliskan sikap antisemitisme berawal dari ide-ide anti-Yahudi.

Yahudi dianggap sebagai pengingkar dan penyebab kematian Kristus. Paham anti-Yahudi terus melekat hingga menghasilkan antisemitisme modern.

Meskipun mereka hidup sebagai diaspora, umat Yahudi sebagai pengingkar akan terus dianggap penduduk asing dan kerap menjadi "sasaran" pemerintah setempat, maupun umat mayoritas di negara tersebut. Sikap seperti ini bisa dilihat melalui peristiwa Pogrom dan Holocaust.

Dalam laman Britannica dituliskan, anti-Semitisme yang dilatarbelakangi perbedaan agama juga sudah muncul di era Yunani dan Romawi kuno.

Pada zaman Helenistik abad ke-1 sebelum Masehi hingga 1 Masehi, para penyembah berhala juga turut membenci. Yudaisme yang berpaham satu Tuhan itu menolak mengakui dewa-dewa yang disembah.

Di Eropa, eksistensi Yahudi mulai ditolak pada abad pertengahan. Mereka tidak mendapatkan kewarganegaraan dan dilarang memegang jabatan di pemerintahan dan militer, kecuali menjadi anggota serikat pekerja atau profesi.

Penganiayaan memuncak pada tahun 1492 di Spanyol lewat pengusiran paksa terhadap populasi Yahudi yang semakin besar.

Siapa Saja Bangsa Rumpun Semit?

Bangsa Semit ditujukan kepada bangsa Aramiyah, Finiqiyah, ‘Ibriyah, Arabiyah, Yamaniyah, dan Babiliyah-Asyuriyah. Mereka termasuk keturunan Nabi Nuh AS dari salah satu putranya, Sam bin Nuh.

Keturunan Sam menempati bagian Barat, Barat daya Asia dan sebelah Utara, serta menyebar ke Habsyi dan lembah Nil di Afrika.

Melisa Rezi dan Amrina dalam "Semit: Asal Muasal Bahasa Arab" menuturkan Bangsa Semit atau Sam itu melahirkan Elam, Asyur, Arfaqsyad, Lud, dan Aram.

Mereka kemudian membentuk bangsa masing-masing, dan sebagian besar mengakui sebagai keturunan Sam bin Nuh. Hal ini juga terjadi pada putra lainnya, Ham dan Yafit.

Dalam konteks antisemitisme, paham ini dianut oleh orang-orang yang tidak suka pada segala sesuatu yang bersangkutan dengan bangsa Yahudi.

Jika melihat bangsa-bangsa yang masuk golongan semit, antisemitisme seharusnya tidak bisa hanya ditujukan kepada umat Yahudi saja. Lantaran di dalam bangsa semit juga termasuk banyak keturunan Nabi Nuh AS yang mendiami kawasan Timur Tengah hingga Afrika Utara.

Saat ini, ada yang berpendapat bangsa Semit masih ada di Barat Daya Asia (Hijaz, Yaman Najd), Babilonia, serta Kan’an.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto