Menuju konten utama

Ada Apa dengan Kanye West: Adidas Putus Kontrak karena Antisemit

Kabar Kanye West dan Adidas putus kontrak karena antisemit?

Ada Apa dengan Kanye West: Adidas Putus Kontrak karena Antisemit
Kanye West tiba di Vanity Fair Oscar Party pada hari Minggu, 9 Februari 2020, di Beverly Hills, Calif. (Foto oleh Evan Agostini / Invision / AP)

tirto.id - Kanye West baru-baru ini menjadi tren perbincangan karena banyak brand yang memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengannya. Pada 26 Oktober diberitakan, Adidas telah mengakhiri kemitraannya dengan Kanye West.

Adidas mengatakan, mereka tidak mentolerir antisemitisme dan segala jenis ujaran kebencian lainnya. Menurut Adidas, komentar Kanye West baru-baru ini "tidak dapat diterima, penuh kebencian, dan berbahaya. Kanye West dianggap melanggar “nilai-nilai keragaman dan inklusi, saling menghormati dan keadilan.”

Dikutip CNN.com, baru-baru ini, Kanye West berkata, “Saya dapat mengatakan hal-hal apapun tentang antisemit *** dan Adidas tidak dapat memecat saya." (I can say antisemitic s*** and Adidas cannot drop me).

Antisemit adalah sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk tindakan penganiayaan/penyiksaan terhadap agama, etnik, maupun kelompok ras, mulai dari kebencian terhadap individu hingga lembaga.

Kanye West juga menyebar ancaman di Twitter dengan mengatakan "Go death con 3 on JEWISH PEOPLE."

Penjualan dan produksi Adidas Yeezy (produk kerja sama Adidas dan Kanye West) telah dihentikan. Adidas juga berhenti melakukan pembayaran kepada West dan perusahaan-perusahaannya.

Adidas telah bermitra dengan West sejak 2013. Pada tahun 2016, Adidas menyebut hubungannya dengan mantan suami Kim Kardashian tersebut sebagai "kemitraan paling signifikan yang pernah dibuat antara merek non-atlet dan atletik."

Sebelum memutus kontrak, Adidas pernah meninjau kerja samanya dengan West setelah pada awal Oktober West terlihat mengenalan kaus "White Lives Matter" di depan umum. Liga Anti-Pencemaran Nama Baik mengkategorikan frasa tersebut sebagai “slogan kebencian” yang digunakan oleh kelompok supremasi kulit putih.

Selain Adidas, sejumlah brand besar mulai memutus kerja sama dengan Kanye West. Balenciaga dan Vogue secara terbuka memutuskan kerja sama pekan lalu.

Pada Selasa, Gap mengumumkan akan menghapus barang dagangan Yeezy Gap dari tokonya dan telah menutup YeezyGap.com.

Profil Kanye West

Kanye West atay Ye memilki nama lengkap Kanye Omari West. Pria kelahiran 8 Juni 1977 ini dikenal sebagai rapper, penulis lagu, produser rekaman, dan perancang busana .

Dia dianggap sebagai salah satu artis dan produser hip hop paling berpengaruh sepanjang masa dan salah satu artis terhebat di generasinya.

Lahir di Atlanta dan dibesarkan di Chicago, Illinois, West awalnya mendapat pengakuan sebagai produser untuk Roc-A-Fella Records pada awal 2000-an, memproduksi lagu untuk beberapa artis.

Berniat mengejar karier solo sebagai rapper, ia merilis album studio, The College Dropout (2004). Menyusul kesuksesan album pertama, West menerbitkan Registration (2005), Graduation (2007), 808s & Heartbreak (2008), dan banyak album lainnya.

Selama karier, West telah memenangkan 24 Grammy Awards dan masuk dalam 75 nominasi, peringkat kesepuluh terbanyak sepanjang masa, dan penghargaan Grammy terbanyak yang pernah diraih rapper mana pun, ia bersanding dengan Jay- Z.

Majalah Time menobatkannya sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2005 dan 2015.

Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya sebesar $400 juta pada 2022, menjadikannya salah satu musisi terkaya di dunia, sementara dia juga merupakan musisi terkaya di dunia dari 2019-2022.

Kanye West tak lepas dari kontroversi. Pandangan West yang blak-blakan dan kehidupan di luar musik telah sering mendapat sorotan.

Dia sering menjadi sumber kontroversi atas perilakunya di media sosial dan di acara penghargaan. Ia sering berkomentar soal industri musik dan mode, politik AS, ras, dan perbudakan.

Pernikahannya dengan Kim Kardashian, dan kesehatan mentalnya juga menjadi sumber perhatian media. Sebagai perancang busana, ia telah berkolaborasi dengan Nike, Louis Vuitton, The Gap, dan A.P.C., dan lain-lain.

Dia juga pendiri dan kepala perusahaan konten kreatif Donda dan akan menjadi pemilik platform media sosial Parler.

West kemudian menghadapi serangan balik dan kehilangan sejumlah sponsor dan kemitraan, termasuk kolaborasinya dengan Adidas, setelah secara terbuka mendukung teori konspirasi antisemit.

Baca juga artikel terkait KANYE WEST atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Iswara N Raditya