tirto.id - Ribuan orang Denmark berkumpul untuk memprotes RUU yang diajukan oleh pemerintah untuk membatalkan hari libur nasional. Peristiwa itu terjadi di luar Gedung Parlemen Kopenhagen pada Minggu, 5 Februari 2023.
Aksi tersebut diorganisir oleh serikat pekerja yang menentang penghapusan hari libur nasional yang bertepatan pada Hari Doa Agung jatuh pada Jumat keempat setelah Paskah. Sedangkan Hari Doa Agung telah diberlakukan sejak tahun 1686.
Ada sekitar 50.000 orang ikut dalam demonstrasi dan menjadikan demonstrasi terbesar di Denmark dalam satu dekade.
Seperti dikutip TVP World, RUU itu dibuat oleh pemerintah untuk membantu membiayai peningkatan belanja pertahanan negara.
Penghapusan liburan yang diusulkan pada bulan Desember ditujukan untuk membantu meningkatkan pendapatan pajak yang akan digunakan untuk pengeluaran negara.
Namun, usulan pemerintah mendapatkan respons yang berbeda dengan serikat pekerja, anggota parlemen oposisi. Mereka mempertanyakan dampak dari penghapusan hari libur nasional. Selain itu, penghapusan hari libur tidak memiliki efek jangka panjang.
Kronologi Ribuan Orang Denmark Demo Pembatalan Hari Libur Nasional
Rencana usulan pemerintah terkait penghapusan hari libur nasional merupakan bagian dari program reformasi yang baru dibentuk untuk mengatasi tantangan terhadap model kesejahteraan negara.
Merujuk pemberitaan Reuters, pemerintah Denmark ingin memenuhi target belanja tahunan NATO sebesar 2 persen dari PDB.
Pemerintah menyatakan bahwa sebagian besar tambahan 4,5 miliar krone Denmark atau sekitar 654 Juta dolar AS yang dibutuhkan untuk memenuhi target dapat ditutupi oleh pendapatan pajak yang lebih tinggi, dan itu bisa diantisipasi melaui penghapusan libur.
Oleh karena itu, pemerintah mengusulkan aturan terbaru, yaitu penghapusan hari libur nasional. Namun, RUU ini justru ditentang oleh serikat pekerja.
Bahkan, di pasar kerja Denmark upah dan jam kerja diatur oleh kesepakatan bersama antara majikan atau pemilik perusahaan dengan kelompok kerja, sehingga tidak ada campur tangan dengan negara.
Namun, pemerintah Denmark yang memegang parlemen menyatakan bahwa pihaknya ditujukan untuk mendorong RUU terlepas dari penentangan apa pun.
Alasan tersebutlah yang mengakibatkan pertentangan dengan serikat pekerja yang berakhir dengan ribuan orang berkumpul di Kopenhagen untuk memprotes adanya RUU.
Penulis: Wulandari
Editor: Alexander Haryanto