tirto.id - PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2019 yang menggunakan angkutan udara terjadi pada 31 Mei-1 Juni 2019. Namun, AP II memprediksi jumlah penumpang pesawat pada mudik Lebaran 2019 hanya akan mengalami peningkatan sekitar 3,2 persen dari hari biasa. Jumlah ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,6 persen.
Akan tetapi, Direktur Operasi dan Teknik AP II, Djoko Murjatmodjo mengatakan, angka itu belum termasuk prediksi soal keputusan terbaru Kementerian Perhubungan perihal pemangkasan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat sebesar 12-16 persen.
"Jadi itu belum mempertimbangkan turunnya harga tiket, nanti akan kami hitung ulang," kata Djoko, di Plataran Menteng, Jakarta Pusat Kamis (16/5/2019) malam.
Meski prediksi lonjakan jumlah penumpang lebih rendah dari tahun lalu, namun AP II tetap melakukan sejumlah antisipasi agar masyarakat, khususnya calon penumpang pesawat udara tetap bisa terlayani dengan baik.
Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan, pertama adalah persiapan teknis, yaitu pengecekan operasi keselamatan penerbangan.
"Beberapa persiapan teknis sudah dilakukan, seperti pengecekan operasi keselamatan. Dari Kementerian Perhubungan biasanya ada inspeksi keliling," ujar dia.
Selanjutnya adalah melakukan koordinasi angkutan penghubung yang memudahkan masyarakat menuju bandara. Salah satunya memastikan kereta bandara menuju Bandara Soekarno Hatta berangkat per 30 menit sekali dan 5 menit sekali untuk skytrain. Begitu juga memantau armada angkutan umum lain yang menuju bandara.
Untuk memudahkan pengaduan, AP II juga akan membuka posko mudik. Posko ini juga punya tugas memberikan bantuan informasi pelayanan bandara kepada calon penumpang pesawat selama musim mudik lebaran.
"Sehingga teman-teman yang membutuhkan informasi langsung ke posko lebaran," papar dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto