tirto.id - Pasangan Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno menemui KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, Senin (20/3/2017). Pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu membahas beberapa hal, salah satunya program santripreneur yang digagas tahun 2012 lalu.
Sandiaga mengatakan kunjungan ini guna mengevaluasi program santripreneur yang digagas tahun 2012 lalu. Nantinya program itu akan dihentikan. Program percontohan tersebut, klaim Sandi, akan diterapkan di Jakarta lewat KJP+ yang menginklusi pesantren dan madrasah.
"Itu (program santripreneur) adalah salah satu yang pertama kali diutarakan oleh ayahnya Gus Sholah, Pak Wahid. Dan juga buah pemikiran dari KH Hasyim Ashari. Itu aja yang menurut saya perlu nilai-nilai luhur itu kita tanamkan di Jakarta," kata Sandi.
Usai pertemuan, Gus Sholah mengatakan pertemuan antara Anies-Sandi dengan dirinya hanya sekadar silaturahmi. Saudara dari presiden ketiga Abdurrahman Wahid (Alm) itu mengaku pertemuan mereka tidak ada yang spesial.
"Ya silaturahmi aja. Nggak ada sesuatu. Ya cerita pengalaman-pengalaman kemarin beratnya menjalani kampanye," kata Gus Sholah di kediamannya, Jalan Bangka, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2017).
Gus Sholah mengatakan, Anies-Sandiaga pernah menginap di pesantrennya beberapa waktu yang lalu. Ia bercerita hal-hal menarik selama mereka bermain di Tebu Ireng di masa lampau.
Hal tersebut dibenarkan oleh Sandi. Sandi bercerita kalau dirinya pernah tidur di sebuah kamar di Tebu Ireng. Kamar itu ternyata kamar yang sering dipakai ayah Gus Sholah, KH Hasyim Ashari. Kamar tersebut dikabarkan jarang dipakai karena diduga bermuatan aura tertentu.
"Terus secara guyon, putra beliau, Pak Irfan, Ipang Wahid bilang, wah orang biasa di situ gak bisa tidur karena auranya keras sekali. Ternyata saya tidur-tidur aja tuh. Nyenyak tidurnya. Hampir kelewat subuhnya sama Gus Sholah kita salat bareng," kata Sandi tertawa.
Saat dikonfirmasi tentang kemungkinan mendukung pasangan PKS-Gerindra, Gus Sholah menolak. Ia mengatakan, dirinya juga pernah menerima Cawagub nomor urut 2 Djarot Syaiful Hidayat di Tebu Ireng beberapa waktu lalu.
"Pak Djarot juga pernah ke Tebu Ireng. Jadi itu kan tidak perlu diucapkan kepada publik. Saya pikir itu. Yang penting, saya sudah mengenal dua kawan ini sudah cukup lama," kata Gus Sholah.
Saudara Gus Dur ini menilai, setiap orang sudah mempunyai pilihan masing-masing. Saat ini, ia berpendapat tinggal pergerakan pendukung pasangan yang belum lolos, yakni Agus-Sylviana untuk menentukan pilihan. Gus Sholah optimis pasangan Koalisi Kertanegara itu tahu cara yang terbaik untuk merangkul mereka yang kalah.
"Itu bagaimana meyakinkan itu dan saya pikir dua kawan ini tahu caranya lah," tutur Gus Sholah.
Sebelum selesai, Gus Solah sempat berpesan kepada Anies-Sandi untuk menjaga keadaan saat pemilihan dan setelah pemilihan. Ia berharap, bangsa tidak terpecah setelah Pilkada DKI Jakarta.
Di saat yang sama, Anies menegaskan, pertemuan dirinya dengan Gus Sholah sebatas silaturahmi semata. Silaturahmi ini akan terus dilakukan dengan sebaik mungkin. Mantan Mendikbud ini mengaku, dirinya mendapat wejangan dari Gus Sholah. Anak dari KH Hasyim Ashari itu bercerita kalau ingin Pilkada Jakarta berjalan dengan jujur, aman, adil, serta bhinneka.
"Tentu kita ingin agar nanti pilkada di putaran kedua berjalan jujur, berjalan dengan adil dan demokratis, dan kita ingin agar pesan tadi kebersamaan, persatuan dijaga dan itu yang pesan utama dan Inshaallah kita akan jaga amanat itu," kata Anies.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri