tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim bahwa ketersediaan stok pangan di Jakarta jelang hari Natal dan Tahun Baru 2020 relatif aman terkendali. Ia mengajurkan warga untuk mengecek sendiri melalui aplikasi Info Pangan Jakarta (IPJ).
Aplikasi tersebut bisa diunduh melalui Play Store atau App Store melalui telfon genggam. Anies menyebut, data di aplikasi tersebut merupakan data yang sebenarnya terjadi pada pasar-pasar di Jakarta.
"InsyaAllah pasokan kita aman, bahkan saya menganjurkan semua untuk menggunakan aplikasi, aplikasinya itu memungkinkan mengetahui kondisi harga kebutuhan pokok di Jakarta secara real time, namanya IPJ. IPJ ini Info Pangan Jakarta," katanya di Balai Kota, Jakarta, Rabu (27/11/2019) siang.
IPJ sendiri merupakan salah satu aplikasi peninggalan Basuki Tjahja Purnama saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Anies mengatakan, dirinya selalu membuka aplikasi tersebut sebelum berangkat ngantor di Balai Kota. Ia mengaku harga stok pangan di Jakarta selalu menjadi pikirannya sehari-hari karena hal itu mempengaruhi kehidupan warga.
"Dengan info itu kita akan tahu langsung untuk mengecek harganya, ini salah satu hal yang saya kerjakan rutin [mengecek IPJ]. Kalau ditanya apasih yang paling dipikirkan saya setiap Hari, harga bahan pokok Jakarta, karena ini pengaruhi kehidupan warga kita," katanya
Kemudian wartawan Tirto menelusuri aplikasi tersebut di Play Store. Aplikasi yang sudah diunduh sebanyak 5000 kali tersebut mendapat rating hanya 4.3 dari nilai 5.
Masukan dan kritikan soal aplikasi itu pun dilontarkan oleh salah satu pengguna yang bernama Eishennoraz Shenno, dia mengatakan bahwa konsep aplikasi tersebut sudah baik, tapi masih ada beberapa kendala dan benar-benar belum bisa diandalkan. Selain itu, ia juga menyebut bahwa aplikasi ini kerap mengalami eror.
"Karena misalnya untuk perkategori secara umum yang kita jumpai di pasar itu tidak lengkap. Contohnya, daging ayam kampung, telor bebek, tahu, tempe, ikan teri, dll malah tidak ada. Dan kategori mesti jelas, seperti daging dan ikan, gunakan saja kata umum freshfood/makanan segar biar jelas kelompok kategorinya," tulisnya dalam aplikasi seperti yang dikutip Tirto.
Komentar serupa juga disampaikan pengguna lain bernama Nico Ananda yang mengatakan bahwa jenis bahan pokok yang tertera di aplikasi tidak lengkap.
“Tolong dilengkapin lagi bahan bahan pokok kebutuhan lainya, seperti gula jawa merah, daging bebek atau entok dll, aplikasi sudah bagus, hanya kurang lengkap saja untuk bahan2. Kalo bisa di adakan semua jenis bahan pokok nya. Makasih, salaam,” tandasnya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Widia Primastika