tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut hal yang paling ia ingat dari kakeknya, Abdurrahman Baswedan adalah sosoknya yang selalu mengingatkan cucu-cucunya untuk memanfaatkan waktu kosong untuk membaca.
"Beliau, pesan pada saya, ada waktu kosong baca, jangan pernah ada waktu kosong, dan karena dia menulis terus beliau itu warisannya ada sekitar 5.000 buku, kata Anies, Kamis (8/11/2018).
Sebanyak 5.000 buku saat ini ada di rumah Anies dan ia letakkan di Joglo rumahnya. Kata Anies, buku-buku warisan kakeknya terdiri dari berbagai bahasa, yaitu Inggris, Belanda, Arab, dan Perancis. Bahasa-bahasa yang juga dikuasai kakeknya.
Kata Anies, Abdurahman Baswedan selalu mengingatkan cucu-cucunya agar terus membaca, menulis, dan berdialog dengan banyak orang hingga akhir hayat.
"Ketemu dengan siapa saja pemikiran boleh berbeda tapi persahabatan jalan terus, dan cerita-cerita dialog lintas itu sering diceritakan," kata Anies.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 6 tokoh bangsa pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2018, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/11/2018) siang.
Sebagaimana dilansir dari Sekretariat Kabinet (Setkab), keenam tokoh bangsa yang mendapat anugerah gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123/TK/Tahun 2018 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional tertanggal 6 November 2018 itu adalah:
- Almarhum Abdurrahman Baswedan, tokoh dari Provinsi DI Yogyakarta.
- Almarhumah Agung Hajjah Andi Depu, tokoh dari Provinsi Sulawesi Barat.
- Almarhum Depati Amir, tokoh dari Provinsi Bangka Belitung.
- Almarhum Mr. Kasman Singodimedjo, tokoh dari Provinsi Jawa Tengah.
- Almarhum Ir. H. Pangeran Mohammad Noor, tokoh dari Provinsi Kalimantan Selatan.
- Almarhum Brigjen KH Syam’un, tokoh dari Provinsi Banten.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dipna Videlia Putsanra