tirto.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan hasil head of agreement (HoA) atau induk perjanjian yang menjadi langkah awal untuk menghentikan swastanisasi atau privatisasi air di Jakarta akan diumumkan Senin (8/4/2019) mendatang.
"Insyaallah, kalau gak ada halangan, Senin [pekan depan] kami umumkan," kata Anies saat ditemui di Kota Tua, Jakarta Barat, Senin (1/4/2019).
Direktur Utama PAM Jaya, Priyatno Bambang, pun mengatakan masih terdapat sedikit masalah administrasi yang belum tuntas.
Namun, Anies mengatakan, hasil dari HoA tersebut telah diserahkan kepadanya. Kemudian telah disetujui serta dikembalikan lagi PAM Jaya.
"Sudah diberikan ke saya. HoA-nya memerlukan persetujuan, saya berikan persetujuan, saya kembalikan ke PDAM," kata Anies saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019).
Anies mengatakan, saat ini sedang dalam proses formalisasi saja. "Terus mereka [PDAM Jaya] sedang siapkan format untuk pengumumannya," ujar dia.
HoA tersebut merupakan bagian dari negosiasi yang dilakukan Anies, melalui PDAM Jaya, untuk melakukan penghentian swastanisasi air dengan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta.
Sejumlah pihak telah mendesak agar Anies segera mengambil langkah untuk melakukan pemutusan kontrak dengan pihak swasta yang mengelola air di Jakarta. Salah satunya melalui petisi yang dilayangkan di change.org.
Petisi tersebut dibuat oleh Melanie Subono dan ditujukan kepada Anies. Sekitar 30 ribu orang telah menandatangani petisi tersebut, di antaranya adalah Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, dan Pendiri Lokataru, Haris Azhar.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Zakki Amali