tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuding adanya pihak yang mempolitisasi upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam menata Pedagang Kecil Mandiri (PKM) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Jangan dipolitisasi, karena ini Insya Allah untuk kebaikan semuanya," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2018).
Hal tersebut terkait adanya aksi demo sopir angkutan umum (angkot) rute Tanah Abang, pada Senin (29/1/2018). Dalam demo itu, para sopir meminta Pemprov DKI membuka kembali Jalan Jati Baru karena digunakan PKM dan menghentikan bus Transjakarta Explorer beroperasi.
"Intinya kita akan bicarakan baik - baik dan saya juga berharap semua pihak lihatlah ini sebagai sebuah cara untuk menyelesaiakan problem di tempat itu (Tanah Abang)," kata Anies.
Sementara Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan mengatakan ada pihak yang mengancam sopir angkot di Tanah Abang agar ikut berdemo, dugaan tersebut dari keterangan sopir angkot.
"Ini kan yang digerakkan para sopir. Mereka merasa dapat tekanan, diancam harus ikut. Kita kan undang sopir, merasa diancam," kata Shafruhan usai bertemu Wakil Gubernur DKI Sandiaga Salahuddin Uno di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.
Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan tingkat kemacetan menurun setelah dilakukan penataan PKM di kawasan Tanah Abang mulai Jumat (22/12/2017).
Pemprov DKI Jakarta memiliki konsep baru dalam penataan kawasan Tanah Abang. Dengan menyinergikan sejumlah moda transportasi massal dan pusat perdagangan, kawasan Tanah Abang yang memang strategis akan semakin tertata dan menjadi 'downtown' Jakarta di masa depan, kata Sandiaga.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora